“lahirkan aku kembali dengan menjadi rasa sakit ibu.”
katanya, anak laki-laki ini sering sekali menampakkan amarahnya ke langit yang selalu diam, tenang, bagai tidak ada kehidupan. padahal, ada lebih dari seribu cerita di tulis di sana.

matanya menenangkan, tetapi siapa sangka ada banyak catatan tak terduga dari iris hitamnya.
nampaknya dari seribu satu cerita yang digores manusia, tidak ada satu pun yang lebih ia suka selain cerita hidup dan ibunya.

seseorang pernah sekali bertanya, “kamu ingin dilahirkan kembali menjadi apa?”
benar-benar, seorang itu kepalang gila melayangkan satu deret pertanyaan.
tanpa basa dan basi yang cukup menenangkan, dia berujar menjawab,

“aku ingin menjadi rasa sakit ibu.”

begitu katanya, lalu matanya berkelana seperti sedang mencari udara bebas sebebas-bebasnya. sedang si penanya ikut berpikir hal-hal lain.
di kepalanya, ada banyak jawaban yang lebih manis dan cukup mudah ditangkap oleh akal sehat. namun, berbeda. baginya, ibu bukanlah sosok yang dapat mereka mengerti dengan menit yang singkat.

baginya, ibu adalah segalanya menuju semestanya surga.
“lantas kenapa aku ingin menjadi rasa sakit ibu?”

pertanyaan lain datang lewat pemikiran rumitnya sendiri alih-alih dari si penanya.

“jika aku menjadi rasa sakit ibu selama ia hidup, aku tidak akan pernah sudi datang ke dalam kehidupannya.” jawabnya bermonolog.
tepatnya, ia berbicara di depan gundukkan tanah dengan nisan bertuliskan nama ibunya.

dia, sedang hidup di alam bawah sadarnya sebelum akhirnya ia memutuskan untuk berdiri. menatap lamat-Iamat nama indah itu.
setiap kali ia mengeja namanya, setiap itu juga rasanya diberontak oleh penyesalan yang serta-merta menggebu-gebu dari dada.

katanya, “kenapa aku tidak berdoa satu juta kali sehari sebelum ini terjadi?”

ia mengelap pipinya, selalu begitu dan ia telah sadar sepenuhnya.
terlalu banyak mengapa di dalam isi kepalanya, terlalu banyak jawaban yang selalu ingin ia saring ketika lidahnya akan mengeja, terlalu banyak detak di setiap detik selama wajah ibunya menjalar di kepala.

terlalu banyak.
dan semestanya, kini telah tinggal nama. dan rumahnya, kini beroperasi di dalam tempat tertinggi dengan Tuhan sebagai pemiliknya. dan surganya, kini telah benar-benar menjadi surga bagi mereka yang mengidamkan kata cinta.

dan ibunya lah dari segala perumpamaannya.
– selesai.
You can follow @cleopartai.
Tip: mention @twtextapp on a Twitter thread with the keyword “unroll” to get a link to it.

Latest Threads Unrolled: