

Berikut Kisahnya :
Anak-anak NABI IBRAHIM dari QANTURAH / KETURA (bahasa Ibrani) datang kepada bapaknya IBRAHIM dengan perasaan sedih dan berkata: "Wahai bapak kami, tidak adakah dari kalangan kami yang menjadi seorang Rasul pun yang di utus?
Anak-anak NABI IBRAHIM dari QANTURAH / KETURA (bahasa Ibrani) datang kepada bapaknya IBRAHIM dengan perasaan sedih dan berkata: "Wahai bapak kami, tidak adakah dari kalangan kami yang menjadi seorang Rasul pun yang di utus?
Kalau begitu derajat kedudukan kami jauh di bawah derajat bapak kami, tidak kah kami seperti saudara-saudara kami dari NABI ISHAQ yang dijanjikan kemenangan atas mereka dengan diangkatnya banyak rasul dari kalangan mereka."
NABI IBRAHIM hanya bisa diam karena Jibril masih belum menurunkan wahyu mengenai anak-anaknya dari kalangan anak-anak QANTURAH yang digelar JAWI itu. Perasaan sedih dan rendah diri anak-anak JAWI itu berlarut begitu lama karena semua berita dari Suhuf Ibrahim banyak mengisahkan
tentang ISHAQ, YAKUB dan anak cucu mereka yang memiliki martabat Rasul Pilihan. Begitu juga mengenai ISMAIL yang akan lahir dari keturunannya seorang Nabi dan Rasul Pilihan Allah, penutup segala Nabi dan Rasul yang teragung dan bangsanya yang dimuliakan.
NABI IBRAHIM sering berdoa demi mendengar pengaduan anak-anak JAWI-nya sambil diaminkan oleh mereka: "Ya Tuhan kami, utuslah di kalangan mereka seorang Rasul yang membacakan atas mereka ayat-ayat Engkau dan mengajar mereka kitab dan hikmah dan menyucikan mereka, sesungguhnya
Engkau Maha Mulia lagi Maha Bijaksana. Ya Tuhan kami kurniakanlah dari isteri-isteri kami dan zuriat keturunan kami seorang penyejuk mata dan jadikanlah kami pemimpin dari orang-orang yang bertakwa." Begitu sayu doa NABI IBRAHIM sehingga Jibril datang dan memberi kabar berita:
"Wahai IBRAHIM, Khabarkanlah berita gembira ini kepada anak-anakmu dari QANTURAH bahwa mereka memperoleh satu derajat di sisimu di dalam Firdaus dan perintahkan kepada mereka untuk pergi ke TIMUR dan sempurnakanlah agama Islam yang engkau sampaikan yang belum sempat
menyempurnakannya. Mereka akan kembali di akhirat kelak cahaya mereka seperti cahaya anbiya dan rasul sedangkan mereka bukanlah anbiya atau pun rasul."
Perasaan gembira NABI IBRAHIM jelas kelihatan dengan wajahnya yang bercahaya gilang gemilang dan memanggil semua anak-anaknya
Perasaan gembira NABI IBRAHIM jelas kelihatan dengan wajahnya yang bercahaya gilang gemilang dan memanggil semua anak-anaknya
dari QANTURAH, yakni : ZIMRAN, JOKHSAN, MEDAN, MIDIAN, ISHBAK, SHUAH, anak-anak JOKHSAN : SHEBA dan DEDAN.
Kata IBRAHIM : "Wahai anak-anakku, bergembiralah bahwa kamu semua akan memperoleh cahaya para anbiya dan para rasul dan pergilah kamu ke TIMUR.
Kata IBRAHIM : "Wahai anak-anakku, bergembiralah bahwa kamu semua akan memperoleh cahaya para anbiya dan para rasul dan pergilah kamu ke TIMUR.
Aku telah meninggalkan satu kaum di sana semasa diperintahkan oleh Allah meninggalkan HAJAR dan ISMAIL dan kemudian aku diperintahkan untuk kembali ke Palestine. Selama 9 tahun kaum itu aku seru kepada agama Allah dan belum sempat aku sempurnakan, maka di atas pundak kalian ku
serahkan tugasku ini."
Kesimpulan :
Ternyata NABI IBRAHIM pernah mendakwahkan Agama Tauhid (Monotheisme) di negeri TIMUR selama 9 Tahun dan kemudian NABI IBRAHIM meminta anak-anaknya yang berasal dari istrinya QANTURAH / KETURA untuk melanjutkan dan menyempurnakan dakwahnya.

Ternyata NABI IBRAHIM pernah mendakwahkan Agama Tauhid (Monotheisme) di negeri TIMUR selama 9 Tahun dan kemudian NABI IBRAHIM meminta anak-anaknya yang berasal dari istrinya QANTURAH / KETURA untuk melanjutkan dan menyempurnakan dakwahnya.


Menurunkan BANI YAQUB bin ISHAQ yang disebut sebagai BANI ISRAIL dan kemudian menurunkan Bangsa YAHUDI dan Agama YAHUDI dengan kitabnya Kitab Tanakh (TAURAT) serta Agama NASRANI dengan kitabnya Kitab INJIL.

Menurunkan BANI ISMAIL dan kemudian menurunkan Bangsa ARAB dan Agama ISLAM dengan kitabnya Kitab AL-QURAN.

Menurunkan BANI JAWI dan kemudian menurunkan Bangsa JAWI dan Agama JAWI (Agama Tauhid) dengan kitabnya Kitab ZABUR.
Istilah BANI JAWI itu pertama kali ditemukan dalam Kitab ‘Al-Kamil Fi Al-Tarikh yang ditulis oleh Ahi Sejarah Arab abad 12-13 Masehi bernama Ibnu Athir, dimana di dalam kitabnya itu ia menyebutkan bahwa
BANI JAWI mencakup Bangsa Sunda, Jawa, Sumatera, Bugis (Sulawesi), dan Melayu Besar yang disebutnya sebagai Melayu Raya.
Catatan :


Dari penjelasan bahwa MADYAN mewarisi anak keturunan Bangsa MADYAN yang menetap di TIMUR. Dan sesungguhnya negeri MADYAN dari Bangsa MADYAN
keberadaannya di negeri TIMUR (Nusantara) karena MADYAN adalah keturunan dari NABI IBRAHIM (BANI JAWI).
Dalam catatan sejarah, saat NABI MUSA melarikan diri dari MESIR, ia menuju ke negeri MADYAN dan bertemu dengan Bangsa MADYAN yang dipimpin oleh NABI SYUAIB.

Dikisahkan NABI MUSA akhirnya memperistri putri NABI SYUAIB. Dari keterangan dapat diketahui bahwasanya putri NABI SYUAIB berasal dari Bangsa MADYAN (negeri TIMUR) yang akhirnya menjadi istri NABI MUSA.
NABI MUSA (BANI ISRAIL)
istrinya (Bangsa Madyan - BANI JAWI)
NABI MUSA (BANI ISRAIL)


Dari keterangan dapat diketahui bahwasanya anak keturunan SABA mendirikan negeri SABA.
Negeri SABA yang akhirnya dipimpin RATU BILQIS keberadaannya di negeri TIMUR (Nusantara).
NABI SULAIMAN yang berasal dari Bangsa FILISTIN yang akhirnya memperistri RATU BALQIS dari keturunan Bangsa JAWI.
NABI SULAIMAN (Bangsa FILISTIN)
RATU BILQIS (Bangsa JAWI)
NABI SULAIMAN yang berasal dari Bangsa FILISTIN yang akhirnya memperistri RATU BALQIS dari keturunan Bangsa JAWI.
NABI SULAIMAN (Bangsa FILISTIN)

Dan NABI SULAIMAN-lah yang mewarisi Kitab ZABUR untuk mendakwahi Bangsa JAWI dan akhirnya NABI SULAIMAN menetap dan wafat di negeri SABA, negeri TIMUR (Nusantara).
Wallahu a'lam
Sumber : Syansanata-Ra dan ditambahi oleh penulis
Wallahu a'lam



kemudian memiliki putra Sang Hyang Wenang, dan Sang Hyang Wenang memiliki putra Sang Hyang Tunggal. Dan Sang Hyang Tunggal, kemudian memiliki putra Batara Guru, dan Batara guru memiliki putra Batara Brahma.
Berdasarkan pemahaman dari naskah-naskah Jawa Kuno, BATARA BRAHMA

merupakan leluhur dari raja-raja di tanah Jawa.
Sedangkan di dalam Kitab ‘Al-Kamil Fi Al-Tarikh‘ karya Ibnu Athir, seorang ahli Sejarah Arab abad ke-6-7H (12-13 M) menyatakan bahwa BANI JAWI (yang di dalamnya termasuk Bangsa Sunda, Jawa, Melayu, Sumatera, Bugis dsb),
Sedangkan di dalam Kitab ‘Al-Kamil Fi Al-Tarikh‘ karya Ibnu Athir, seorang ahli Sejarah Arab abad ke-6-7H (12-13 M) menyatakan bahwa BANI JAWI (yang di dalamnya termasuk Bangsa Sunda, Jawa, Melayu, Sumatera, Bugis dsb),
adalah keturunan NABI IBRAHIM.
Kesimpulan :
1. BANI JAWI itu mencakup Bangsa Sunda, Jawa, Melayu, Sumatera, Bugis (Sulawesi), dll.
2. BANI JAWI merupakan Keturunan NABI IBRAHIM.
Lalu apa dan siapa itu sebenarnya BANI JAWI ?

1. BANI JAWI itu mencakup Bangsa Sunda, Jawa, Melayu, Sumatera, Bugis (Sulawesi), dll.
2. BANI JAWI merupakan Keturunan NABI IBRAHIM.

Namun pernah kah kita berpikir kenapa harus JAWI? Kenapa dalam catatan sejarah tidak pernah satu pun yang menyebutkan definisi tentang JAWI?
Dan mengapa ia harus disembunyikan padahal dalam Tanakh (Taurat) disebutkan adanya kata JAWI.
Genesis (Kejadian) 10:5
Dan mengapa ia harus disembunyikan padahal dalam Tanakh (Taurat) disebutkan adanya kata JAWI.

Me’eleh : By these (Dari ini).
Nif’redu : Were divided (berpencar).
’Iyey : The Isles (Kepulauan).
Ha’Gowiyim : The Gentiles
Be’eretsotam : In their lands (Di tanah mereka).
’Iysh : Every one (Setiap orang).
Lil’shown : After his tongue (Menurut bahasa mereka).
Nif’redu : Were divided (berpencar).
’Iyey : The Isles (Kepulauan).
Ha’Gowiyim : The Gentiles
Be’eretsotam : In their lands (Di tanah mereka).
’Iysh : Every one (Setiap orang).
Lil’shown : After his tongue (Menurut bahasa mereka).
Lemishpachah : After their families (Menurut kaum mereka).
Begowiyhim : In their nations (Dan bangsa mereka).
Dalam Genesis (Kejadian) 10:5 di atas disebutkan dua buah kata turunan dari kata ”GOWY” yakni :
(1) Ha’Gowiyim
(2) Begowiyhim
Begowiyhim : In their nations (Dan bangsa mereka).
Dalam Genesis (Kejadian) 10:5 di atas disebutkan dua buah kata turunan dari kata ”GOWY” yakni :


Kata pertama yakni Ha’Gowiyim' terdiri dari dua suku kata yakni Ha’ dan Gowiyim.
Kata Ha’ memiliki arti yang sama dengan kata “The” dalam bahasa Inggris yang hanya merupakan ‘kata sandang’.
Kata Gowiyim merupakan bentuk jamak dari kata Gowy (Gimel-Vav-Yod),


nilai Gematria = 3+6+10 = 19.
Dalam Terjemahan Al-Kitab berbahasa Inggris kata Gowy ini seringkali diterjemahkan sebagai “The Gentiles” yang berarti “bangsa-bangsa”. Padahal seharusnya kata Gowy ini tidak boleh diterjemahkan karena ia merupakan nama untuk kata sebelumnya
Dalam Terjemahan Al-Kitab berbahasa Inggris kata Gowy ini seringkali diterjemahkan sebagai “The Gentiles” yang berarti “bangsa-bangsa”. Padahal seharusnya kata Gowy ini tidak boleh diterjemahkan karena ia merupakan nama untuk kata sebelumnya
yakni ’Iyey (The Isles / Kepulauan), sehingga terjemahan yang tepat dari kata ’Iyey Ha’Gowiyim adalah “The Isles of Gowiy” atau “Kepulauan Gowy”.
Nah jika melihat dari nilai Gematria dari setiap huruf yg membentuk kata GOWY yakni:
Gimel = 3
Vav = 6
Yod = 10




Maka jika kata GOWY ini kita konversi ke dalam Aksara Arab dengan mempertahankan nilai Gematria dari setiap hurufnya, maka ia akan menjadi:
Jim = 3
Wau = 6
Ya = 10
Maka jika dirangkai akan dibaca : JAWIY. Dan kata ini telah lama digunakan di peradaban kuno



Maka jika dirangkai akan dibaca : JAWIY. Dan kata ini telah lama digunakan di peradaban kuno
sebagai nama dari Kemenyan yang berasal dari Nusantara yakni LUBAN JAWIY yang berarti KEMENYAN JAWA.
Sedangkan kata kedua yakni 'Begowiyhim' terdiri dari dua suku kata Be dan Gowiyhim dimana kata Be itu artinya adalah “Dengan”. Kata Be dalam bahasa Ibrani ini sama

maknanya dengan kata Bi dalam bahasa Arab. Sedangkan kata Gowiyhim juga merupakan bentuk jamak dari kata Gowy yang bermakna “Gowy-Gowy”. Kata ini sama artinya dengan kata Elohim yang bermakna “Elah-Elah” atau “Tuhan-Tuhan”.
Kesimpulan :
Ternyata Tanakh (Taurat)


menyebutkan bahwa ’JAWIY' atau ’GOWIY’ merujuk ke lokasi Kepulauan atau Wilayah yang memiliki 'Banyak Pulau'.
Dan Tanakh (Taurat) jug menyebutkan bahwa ’JAWI’ merujuk kepada :
Tanah JAWI.
Orang JAWI.
Bahasa JAWI.
Tulisan/Aksara JAWI.





Inilah alasannya mengapa Ibnu Athir di dalam Kitab ‘Al-Kamil Fi Al-Tarikh‘, menyatakan bahwa yang disebut BANI JAWI di dalamnya termasuk Bangsa Sunda, Jawa, Sumatera, Bugis (Sulawesi), dan juga Bangsa Melayu keseluruhan yang seluruhnya Keturunan dari NABI IBRAHIM
yang dikenal dalam Tradisi JAWI sebagai BATARA BRAHMA.
Wallahu a'lam
Sumber : Syansanata-Ra
Wallahu a'lam




SAM (SYAM) bin NUH sudah dipindah ke Gunung Lain.
Dan di lokasi tempat TUGU BATU yang pernah dibuat oleh SAM bin NUH kemudian dibangunlah Candi BOROBUDUR yang dalam beberapa generasi dan zaman terus menerus mengalami perbaikan dan perubahan bentuk dan bangunan.
Catatan :
Dan di lokasi tempat TUGU BATU yang pernah dibuat oleh SAM bin NUH kemudian dibangunlah Candi BOROBUDUR yang dalam beberapa generasi dan zaman terus menerus mengalami perbaikan dan perubahan bentuk dan bangunan.

BOROBUDUR menurut prasasti Kahulunan memiliki nama 'Bhumi SAM Bhara Budhara'
Bhumi SAM
Tanah / Negeri SAM (SYAM)
Dalam satu versi cerita disebutkan bahwa ketika Syekh Subakir mengadakan ekspedisi di pedalaman Tanah Jawa untuk menumbali Tanah Jawa, beliau menemukan
Bhumi SAM


sebuah tempat yang di bawah permukaan buminya terdapat sebuah laboratorium super canggih. Di tempat itulah Syekh Subakir menemukan sesuatu yang menakjubkan. Sesuatu yang menjadi pusaka rahasia Nusantara.
Dan tempat lokasi keberadaannya diberi tanda dengan 'Pilar Paku Bumi
Dan tempat lokasi keberadaannya diberi tanda dengan 'Pilar Paku Bumi
di Gunung Tidar', Magelang, Dekat Candi BOROBUDUR, yang menurut SULUK LINGLUNG merupakan gunung tempat dipindahkannya TUGU BATU yang dibuat oleh SAM bin NUH.
Wallahu ‘alam
Sumber : Syansanata-Ra
Wallahu ‘alam
