Saat membaca judul-judul lagu yang akan rilis pada album "Map Of The Soul: Persona" 2019 silam, 'Jamais Vu' adalah salah satu judul yang menarik perhatianku. Dalam hati aku bertanya, "Apa yang ingin BTS ceritakan?"

Lalu, apakah arti 'Jamais Vu' itu sendiri?
Jamais Vu berasal dari bahasa Prancis dan memiliki arti: Tidak pernah terlihat.

Jika kita pernah mendengar déjà vu, jamais vu adalah lawan katanya. Fenomena ini membuat kita merasa tidak mengenali peristiwa yang pernah kita alami. Semua terasa asing bagai pertama kali terjadi.
Sekarang, kita akan memasuki 'Jamais Vu' trio subunit: Jin, Jung Kook, dan j-hope.

Lagu ini dibuka dengan not 1/8 piano secara pianissimo (suara yang kecil). Perasaan yang ditimbulkan saat mendengar ini seperti kita diajak berjalan perlahan ke suatu tempat asing,
mencoba mengamati sekitar, layaknya karakter game yang kebingungan menyelesaikan misi.

Ternyata pada bagian verse1 mereka mengandaikan 'jamais vu' ini seperti game.

Mereka kalah (tersesat) . Tanda 'game over' sudah menyala-nyala bersama sosok "kamu" yang terlihat marah.
Siapakah sosok "kamu"? Menurutku akan banyak interpretasi, bisa saja orang-orang di luar BTS, tapi aku sendiri menginterpretasikan sebagai "bayangan" diri mereka yang berbicara pada "persona", sesuai konsep album yang diambil dari arkatipe peta jiwa manusia dari Carl Jung.
Baris berikutnya mereka berandai kalau memang dunia ini "game", bukankah mudah ketika mereka kalah? Hanya tinggal mengulang permainannya dari awal.
Sayangnya, ini bukan game. Ini adalah dunia nyata dan mereka harus menghadapi ketakutan serta kemarahan dari "bayangan" mereka.

Lalu, sebelum pre-chorus bagian j-hope, lapisan musik mulai bertambah dengan masuknya gitar listrik.
Ketika gitar listrik ini masuk, aku langsung merasakan "keanehan". Kenapa?

Ya, karena progresi akor yang dipakai.
Lagu ini menggunkaan kunci Ab mayor. Artinya, 3 akor utamanya adalah: Ab, Db, dan Eb.
Namun, sebelum bagian j-hope, akor Db dimainkan menjadi minor6.
Jujur, ini benar-benar progresi yang mengejutkan dan menarik. "Aneh", tapi tetap terdengar enak di telinga. Lalu, saat membaca liriknya, aku rasa ekspresi akor minor ini sangat mendukung. Memang akor minor biasanya dimainkan untuk membawa perasaan seperti sedih dan frustrasi.
j-hope menyanyikan rapnya seperti orang berbicara. Jika didengar, alirannya sedikit membelakangi tempo, tapi memberikan efek kuat untuk menunjukkan "frustrasi" dari lirik.

Dia bilang, kalau hidup ini sebuah "game", mungkin lebih baik. Rasa yang dia pikul begitu menyakitkan.
Lirik berikutnya dia bermain pengandaian. Kalau dia adalah karakter game, dia adalah Medic (karakter pada game 'Starcraft') yang harus menyembuhkan dirinya. Sayangnya, j-hope adalah 'star' yang lain.
Dia selalu menyalahkan dirinya yang tidak bisa sempurna sebagai seorang 'star' atau bintang dunia meski telah berusaha sekeras mungkin, tetap saja rasanya salah jalan. Padahal, dia hanya ingin membuat "kamu" bahagia....
Pengandaian yang dia pakai di sini sangat unik. Dia membuat lirik yang komprehensif dengan bagian verse1. Dan, tentu rasa kegelisahannya bisa selaras dengan ekspresi melodi minor tadi.
Lalu, masuk ke bagian chorus yang dinyanyikan Jung Kook dan Jin.
Kembali progresi Dbm6 ini dimainkan ketika kata "Please, give me a remedy"
Yang artinya: Tolong sembuhkan/perbaiki diriku.

Saat itu, aku pikir penggunaan akor Dbm6 yang dilakukan berulang ini adalah "kesengajaan"
Ingat, Jamais Vu adalah hal yang dilakukan berulang-ulang, tapi terasa asing. Sama seperti akor Dbm6 di lagu ini. Meski sudah diulang, tetap perasaan yang timbul adalah "asing" dan jadi selaras dengan liriknya. Mereka minta tolong untuk keluar dari perasaan tersebut.
Beri lagi mereka melodi-melodi untuk mengembalikan memori yang "hilang". Mereka masih bingung, haruskah mereka berhenti? Tapi, kalau mereka menyerah, apakah hal-hal yang akan mereka lalui jadi lebih mudah?
Pada bagian post-chorus mereka bilang: Meski terlihat baik-baik saja, sebenarnya tidak. Mereka sudah berkata pada diri sendiri bahwa kesalahan bukan pada diri mereka. Namun, rasa sakit itu terus berkurang dan tidak pernah berubah dari saat merasakannya pertama kali.
Keseluruhan lirik dari pre-chorus, chorus, dan pos-chorus ini bercerita dengan sangat kuat. Ketakutan pada "bayangan" (kelemahan diri) itu ditampilkan seperti mereka tengah melepas baju "ketenaran" dan memperlihatkan sisi manusia yang bisa jatuh.
Pre-chorus2 kembali di isi oleh rap j-hope. Rapnya terasa jauh lebih kuat didukung dengan beat bass drum dan piano bagian bas yang dimainkan panjang dan besar.

j-hope menganalogikan dirinya sebagai pemain game yang kemampuannya kurang karena tidak bisa mengontrol karakternya.
Kehidupan yang dia jalani ini adalah 'trial and error', yang akhirnya menyakitkan karena dia rasa yang dia dapatkan hanyalah kesalahan.

Saat di panggung, semua lirik, gerak tubuh, dan kata-katanya jadi menakutkan karena 'jamais vu'. Apa yang dia lakukan hanyalah keasingan.
Dia mencoba untuk menghindar, tapi ada "kamu" yang berhasil menggenggamnya. Meskipun "bayangan" itu semakin besar, tapi kehidupan dia sama dengan "kamu"
Maka, kesembuhan dia adalah kesembuhan "kamu".
Menurutku, kata "kamu" di sini bisa diartikan "true self" dari mereka dan juga orang-orang terdekat yang menyayangi mereka.

Semakin kita mencari diri kita, bayangan itu kan semakin besar dan menakutkan, tapi pada saat yang sama kita sadar semua tidak dihadapi sendiri.
Diri terdalam kita mampu untuk melawan itu.

Saat kesadaran itu bangkit, pada bagian bridge mereka luapkan itu.

Mereka akan berlari lagi dan mungkin terjatuh lagi. Meski itu terjadi berulang, mereka akan teris berlari.
Ekspresi musik yang ditampilkan pun sesuai. Musik yang mengecil, kembali beat piano seperti di musik awal. Lalu, suara melodi gitar menenangkan, seperti representasi harapan baru yang akan segera terbuka.
Bagian outro ini mereka mengulang chorus, tetapi ada tambahan latar belakang suara j-hope yang akhirnya memberikan efek menjawab permintaan pada lirik chorus.

- Tolong sembuhkan aku (Apakah aku berhasil, aku sudah kembali)

Maksudnya, apakah hati mereka masih butuh penyembuh?
Karena mereka sudah siap menghadapinya. Apa pun yang terjadi, mereka berjanji untuk tidak meninggalkan diri mereka yang terpuruk itu.
- Apa yang harus aku lakukan sekarang?
(Rasa sakit yang familier itu kembali menyambar)

- Tolong selamatkan aku (Ini tidak akan mudah)

- Tolong berikan kesempatan lain (Apakah aku akan menyerah? Tentu, tidak!)

Keyakinan mereka kali ini: AKU TIDAK AKAN MENYERAH.

😊
You can follow @hollahalipah28.
Tip: mention @twtextapp on a Twitter thread with the keyword “unroll” to get a link to it.

Latest Threads Unrolled: