Sesekali ngutas ah... daripada ngutang kan ya..cerita2 soal dampak pandemi COVID-19 ke manajemen satwa liar aja ah.

Kemarin abis sharing ginian di webinar soalnya
Sebagai pendahuluan beginilah kondisi CoVID-19 di dunia dan di bumi pertiwi endonesa saat ini
COVID-19 ni disebabkan virus corona (betacoronavirus), sekeluarga ama virus penyebab SARS+MERS.

gimana ceritanya bs ada dan nular masih dalam kajian. Tp kemungkinan besar virus ini bermula dari kelelawar /horseshoe bat. Yg kemudian bermutasi/evolusi via satwa lain.
Entah itu lewat intermediate host via paparan alamiah di alam atau justru dibantu ulah manusia dengan perilaku menangkap dan berjualan satwa liar di pasar basah.

Nah dari situ menyebar ke manusia, dan menyebar ke dunia global berkat mudahnya jalur transportasi internasional
Nah karena bicara soal dampak COVID-19 di manajemen kesehatan satwa liar, gimana sih penyakit ini di satwa?bisa tertular dan menularkan ngga si?karena virusnya masuk ke tubuh dan berikatan dengan reseptor ACE2, ternyata ada potensi besar satwa bs tertular karena kesamaan reseptor
Berikut ada gambar ringkas tentang satwa apa aja yg punya potensi tertular COVID-19 karena kesamaan susunan asam amino ACE-2nya.

Dari primata yg paling riskan hingga ke jenis unggas dan reptil yg risiko tertularnya rendah.
Pada realitanya, beberapa hewan dan satwa mulai dilaporkan positif COVID-19 setelah menunjukkan gejala gangguan pernafasan. Mulai dari kucing, anjing hingga satwa liar kaya kucing besar di zoo, mink di eropa dan yg paling heboh terakhir gorilla di zoo.
Berikut ada data hewan apa saja yg dapat tertular COVID-19 dari OIE (badan kesehatan hewan dunia~ si dunia udah mikirin ginian. Representasi endonesa entah kementrian apa)

ini update september taun lalu, jadi gorilla belum ada.
Lebih mudah lihatnya di sini, termasuk kemungkinan host awal virus dan intermediate host-nya (walaupun masih diperdebatkan banget ya yang di ular ma trenggiling).
Dari sini jd berasa genting kan ya manajemen kesehatan satwa liar di tengah pandemi ini. Apalagi laporan2 COVID-19 di hewan ini akibat tertular manusia, karena mereka emang hidup di fasilitas perawatan manusia.

Risiko besar bisa kejadian kaya kasus di Mink yg memicu mutasi virus
Pemerintah Indonesia udah gercep tp gaes semenjak Februari-April mereka ngeluarin panduan dan petunjuk perihal kegiatan konservasi satwa liar di Lembaga Konservasi.

Selain itu banyak jg yg meangadopsi panduan dari IUCN, OIE dan asosiasi zoo internasional
Semangatnya sama kaya petunjuk WHO: mencegah penularan virus. Baik antar manusia, manusia ke satwa di fasilitas perawatan atau satwa di alam.

Cuman imbas dari kebijakan dan arahan itu pasti adalah gaes..
Nah dampak dari pandemi COVID-19 dgn segala kebijakannya di ranah lembaga konservasi yg melakukan manajemen kesehatan satwa liar ya setidaknya ini. secara langsung ke satwanya, atau yg terdekat tenaga kerjanya, sisanya ke finansial, fasilitas dan prosedur kerja. Ini 1 kesatuan
Itu tadi sebetulnya masih kemungkinan. Akhirnya kami coba validasi dengan survei ke kolega dokter hewan di lembaga konservasi baik di zoo maupun rescue center. Kali ada insight lain kan ya 🤭🤭🤭
Pertanyaan-pertanyaannya kurang lebih begini si
Termasuk soal insight tambahan dari para kolega + harapan mereka apa si buat dampak pandemi ini
Jadi ternyata dampak yg paling kerasa prosedur kerja..diikuti dengan finansial dan kesehatan satwa...menarik ni buat dibahas atu-atu aku sayang ibuu
Dari segi finansial jelaslah bakal kerasa banget, terutama teman2 di bunbin. Ga boleh buka, gada pemasukan dan ga pernah siap buat kondisi begini. Yg di rescue center-pun sama..donasi dan sponsor ya jadi lebih seret karena banyak yg mengalihkan bantuan ataupun justru sdg prihatin
Akhirnya beberapa institusi mengalami gangguan operasional.. terutama dalam pengadaan pakan dan gaji karyawan..bahkan ada yg sampe berhemat sumberdaya seperti listrik.

Untung ada alternatif usaha lewat bantuan2 donasi.

Salah satunya kaya ini https://twitter.com/kukangku/status/1348933566101483520?s=19
Bicara soal prosedur kerja..

Protokol adalah pilihan terbanyak terkait dampak COVID-19 diikuti sama terhambatnya pelepasliaran satwa dana aktivitas di lapangan termasuk jg setelahnya ada jadwal kerja dan kegiatan rescue.
Kalo di breakdown dapetnya ya begitu.. pembatasan jadwal kerja ini maksudnya pembatasan jumlah orang dalam 1jadwal kerja. Antara beban kerja bertambah/dikurangin-->produktivitasnya mempengaruhi ke satwa.

yah SOP jadi banyak perubahan

Tp rescue dan release satwa ini yg beban jg
Kalo fasilitas tidak lain dan tidak bukan ya dampaknya itu soal APD dan desinfektan. Asliqewan sempet berinisiatif menggalang dana mati-matian selama 6 bulan buat bantu rescue center
Kalo ga percaya ada ni rekam jejaknya di sini https://twitter.com/piyopikavet/status/1254759574487400453?s=19
Lanjut lebih mengerucut ke kesehatan tenaga kerja. Ya kalo satwa mau sehat, yg ngurusin merekapun harus sehat dong.

Tp dampak yg terasa si soal awareness protokol kesehatan. Kalo ceroboh ya terjadi penularan. Yg menarik banyak juga menyebutkan soal kesehatan mental tenaga kerja
Ya iyalah..namanya manusia..biar idupnya ngurusin hewan ya bisa stress..apalagi masa pandemi gini. Penuh dengan was-was, ketakutan, lelah, burnout, bahkan compassion fatigue.

Trus ngulik WHO dan nemu saran untuk kesehatan mental di kala pandemi. Kita semua harus semangat deh!
Untuk kesehatan si satwa ternyata banyak dampak..ada yg krn masalah finansial jd berpengaruh di kesehatan mereka karena keterbatasan asupan nutrisi, pemeriksaan COVID-19 di satwa mereka, overpopulasi karena satwa ga bisa lepasliar-->ini bahaya bisa memicu sebaran penyakit
Yg menarik justru di zoo beberapa mengatakan tidak ada dampak, bahkan satwa terlihat sehat. Karena ternyata gada pengunjung, stressor buat satwa jauh berkurang 😅
Satwanya dicek COVID-19 jg?woh lah iya dong. Jangan sampe kecolongan. Tp banyak jg yg ngga dicek karena bs jadi satwanya tidak rentan. Tp emang sulit jg buat labnya..116 lab rujukan CoVID-19 itu manusia semua, yg buat satwa 1 doang di Bogor, pusat studi primata. Mahal pun.
Itu jg ga setiap saat dites. Ada yg hanya untuk satwa baru datang. Satwa yg mau dilepasliarkan atau bila diperlukan, misal terindikasi ada gangguan kesehatan mengarah ke gejala CoVID-19
Ini harapan dari para dokter hewan di lembaga konservasi perihal pandemi ini.
Sebagai simpulan, semoga pemegang kebijakan mendengarkan kajian ini.

AMIN YA ALLAH..
@threadreaderapp unroll please
You can follow @piyopikavet.
Tip: mention @twtextapp on a Twitter thread with the keyword “unroll” to get a link to it.

Latest Threads Unrolled: