Selama ini aku kira, aku nih susah banget lho.
Ngajarin agama Kristen ke anak-anak padahal aku Islam.

Pagi ini abis liat kelakuan imam besar yang
lancar banget puluhan kali nyebut lonte dalam ceramah acara Maulid,
Wah jauh lebih berat ibu-ibu yang ngajarin Islam. 😅
Sampai kelas 2 ini pelajaran agama anak-anak masih bedah ayat yg relate ke kehidupan sehari-hari.

Kelas 2 di agama Islam, hafalan puluhan surat.
Tanpa dimaknai mendalam dan contoh aplikasinya.
Pokoknya harus hafal dan bener bacaannya.
Masih sama kayak SDku puluhan tahun yg lalu.
Menteri Agama atau Pendidikan ga pengen ngubah kurikulum jadi sama gitu ya.

Anak SD ajakin aja nalarin ayat dan aplikasinya.
Tugas sekolah cuma fokus ke logika keagamaan.

Masalah hafalan surat pendek untuk keperluan sholat, ya jadi tanggung jawab orang tua.
Beberapa anak temenku harus ke psikolog karena tiap pelajaran agama, dia stres.
Kalau ga hafal ayat, temennya ngetawain dan gurunya ga supportif. https://twitter.com/grhdnwhkzrt/status/1327778411222159360?s=19
Anak-anak tetanggaku yang Islam, menurut pengamatan di Facebook, isi dialog dengan orang tuanya seputar:
- Allah itu siapa?
- Kehebatan hafalan Al Quran.
- Neraka surga. Dosa pahala.
- Sedekah. Imbalan.

Masih sama kayak aku dulu lah pembahasannya.
Anak-anak Kristenku 3 biji beda umur di rumah, pembahasannya terbarunya udah di:

👦: Mom. Tuhan Yesus kok ga jawab doaku?
👸: Tuhan menjawab dengan caraNya sendiri. Ada yang iya, tidak, nanti.
👦: Jadi Tuhan ga ngomong? Kenapa ga ngomong aja? Kan Yesus bisa semua bahasa.
Anak-anak tuh development otaknya luar biasa. Isi hatinya jernih.
Semakin diajak ngasah hati, nalar dan logika dari dini, otaknya akan jalan dengan pattern itu sampai dewasa.

Alangkah baiknya jika dia juga mengenal Tuhan penciptanya dengan cara yang sama.
You can follow @MrsEuscha.
Tip: mention @twtextapp on a Twitter thread with the keyword “unroll” to get a link to it.

Latest Threads Unrolled: