Kalimat pertama terbaca, aku jatuh cinta.
Padahal akhir-akhir ini lagi gak ada mood samsek buat baca buku, ancur lebur gitu. Tapi karena ikut forum diskusi yang bakal bahas buku-buku Leila S. Chudori, akhirnya aku baca "Laut Bercerita" sebagai langkah awal.
Awalnya, aku sungkan mau nangis pas baca "Laut Bercerita". Padahal biasanya, kalau mau nangis, ya, aku nangis aja. But, this time it feels different.
Diksinya, plotnya, karakterisasinya, semuanya bikin buku ini worth to read. Bahkan adegan romantis (yang kurang cocok untuk remaja di bawah usia 18 tahun) itu bener-bener pas di "Laut Bercerita".
I'm speechless.
Mungkin bakal balik lanjut utas ini pas udah menenangkan diri, wkwkwk.
Lupa pakai tagar kemarin ....
#DiskusiBersastra
Ayo, buka utas ini bagi yang mau ikut! https://twitter.com/anhtiss/status/1325028862405693441
#DiskusiBersastra
Ayo, buka utas ini bagi yang mau ikut! https://twitter.com/anhtiss/status/1325028862405693441
Beberapa bulan yang lalu, aku sempat membaca artikel mengenai sifat kata yang netral atau tidak. Pikiranku saat itu masih abu-abu, belum jelas pro pihak mana.
Sekarang; kata tidaklah netral.
Sekarang; kata tidaklah netral.
Beberapa kata itu relatif, jadi menurutku, kata itu tidak netral. I dunno how am I supposed how to explain this, but that's it.
I reach this thoughts after I read Leila S. Chudori's masterpiece.
I reach this thoughts after I read Leila S. Chudori's masterpiece.
Yang paling berkesan selama aku baca "Laut Bercerita" itu kalimat pembukanya:
"Matilah engkau mati,
kau akan lahir berkali-kali ...."
—a sentence that will linger with you in your entire journey.
"Matilah engkau mati,
kau akan lahir berkali-kali ...."
—a sentence that will linger with you in your entire journey.
"Kami harus berdiri meninggalkan laut. Meninggalkan Laut."
Inilah kenapa aku selalu suka baca buku yang menggunakan PUEBI. Perbedaan huruf kapital saja sudah bisa membuat aku terenyuh. It hits hard ....
Inilah kenapa aku selalu suka baca buku yang menggunakan PUEBI. Perbedaan huruf kapital saja sudah bisa membuat aku terenyuh. It hits hard ....
I don't know what is the purpose of this thread. I just want to write anything that lingers in my head.
Titik jatuhnya pertahananku (nangisnya kutahan-tahan soalnya) itu di bagian "Tanah Kusir, 2000". Those reminiscences ....