Orang Surabaya, terutama Chinese. Emang suka ngerusak Bahasa Jawa kok.
Indo : kamu di mana?
Jawa : ndi awakmu?
Chinese Surabaya : kamu ndek mana?

Indo : kamu sudah makan belum?
Jawa : wis mangan durung?
CS : koko/meme wes makan ta?
Indo : Aku tunggu di sini ya.
Jawa : Tak enteni nang kene, yo.
Chinese Surabaya : tak tunggu ndek sini, ya.

I hate those kind of people.
Makanya, menghindari berteman sama mereka.
Bahasa Jawaku sudah sangat berantakan, temenan sama mereka malah bikin makin jelek.
Yang gak suka lagi, mayoritas orang Surabaya menghalalkan dan kayak biasa aja sama beli barang KW. Hermes KW? Bangga kok, mereka nenteng Hermes harga 5jutaan.

Ke PTC, mall kayak Sency.
Dandan udah kek mau kondangan.
Cowoknya? Rata-rata sering ngejadiin cewek itu kayak Trophy Girlfriend. Ceweknya ditenteng kayak tas mahal yang classy, boro-boro asik diajak ngobrol, ngetek mulu sama cowoknya.

Ngomongnya medhok-medhok aneh dan suka show off ini itu. Well, :))
No offense, even my sister medhok buanget dan suka ngomong yang Bahasa Jawa rusak.

Karena gak mau double standard, ya aku bilang sama adekku untuk ngomong Bahasa Inggris atau Indonesia aja, daripada aku malas ngobrol sama dia. :D
"Tak liak-liak, kon makin lemuan yo. Opoo se gak mau workout? Ntar lek ditinggal mbek koko Jerry, mau ta?"

"Mek gitu, ndanio aku. Aku loh beli tas hargane 2juta, yo larang se. Sek-sek, cek murahe? Beli ndek mana? Aku yo mau peeeeeek."

:))) sorry to say, it makes me sick.
"Mari gini, kita ke CW ae loh. Tapi muales gak seee, muacete puooool. Selak aku luuuuwe nuemen."

"Dee lo instastoryin aku to. Mari gitu, wedokane takok-takok, yo aku males se. Lapo dee koyok gitu?"

Damn, I can't.
You can follow @tucarino_.
Tip: mention @twtextapp on a Twitter thread with the keyword “unroll” to get a link to it.

Latest Threads Unrolled: