Read on Twitter
Eh ini menarik banget.
Iya, gue sering nanya kalo kelas. Sebenernya kebiasaan ini muncul setelah ngobrol sama seseorang. Pertanyaan dia selalu cerdas di kelas. Akhirnya, gue sksd aja ngepc dia, muji pertanyaan dia yang gila, keren-keren banget.
Iya, gue sering nanya kalo kelas. Sebenernya kebiasaan ini muncul setelah ngobrol sama seseorang. Pertanyaan dia selalu cerdas di kelas. Akhirnya, gue sksd aja ngepc dia, muji pertanyaan dia yang gila, keren-keren banget.
Ujungnya ya, cerita juga, gue takut banget kalo nanya di kelas. Takut karena pertanyaannya konyol atau malah dianggap caper.
Untuk masalah pertama, dia nyeplos, "Sebodoh apapun pertanyaannya, tanya aja. Buat apa masuk UI kalo udah pinter."
Untuk masalah pertama, dia nyeplos, "Sebodoh apapun pertanyaannya, tanya aja. Buat apa masuk UI kalo udah pinter."
It changed me a lot. Setiap gue takut dibilang konyol, gue selalu nanya, "Emang lu sepinter apa sampe takut bertanya hal yang konyol?" atau malah "Ah, Newton juga bikin teori gravitasi nanyain kenapa apel jatuhnya lurus ke bumi, gak pernah miring."
Terus, waktu wawancara Bang Harish, ada satu nasihat yang paling gue inget, bahkan sampai dijadiin bio medsos: "Stay foolish, stay curious." Intinya, ya kita ini jangan malu jika bodoh, malu lah ketika berhenti belajar.
Jordan Peterson juga bilang, "You have to be a fool before you master something new." Lebih dari itu, dia bilang "Something you don& #39;t know is more important than something you already know."
Semua nasihat itu selalu gue pegang. Setiap kelas, gue selalu berusaha mencari hal yang gue gak paham sama sekali. Sebuah kebanggaan tersendiri kalau gue bisa bertanya "Bang, maaf, Giava masih belum paham. Jadi, yang ini maksudnya gimana, ya?" Artinya, gue belajar hal baru.
Terus yang kedua, takut dikira caper. Daripada takut sama pandangan orang, jujur, gue lebih takut kalau emang beneran gue niatnya caper, hahahaha. Jadi, sebelum bertanya ke dosen, gue suka berhenti dulu untuk bertanya ke diri sendiri.
"Do you genuinely want to know about this or you just want to look smart?" Kalau jawabannya yang kedua, stop. You& #39;re not that smart.
Kalau jawabannya yang pertama, gue coba tanya lagi.
"Can you look for the answer in the internet or your books?" Kalau iya, then stop.
Kalau jawabannya yang pertama, gue coba tanya lagi.
"Can you look for the answer in the internet or your books?" Kalau iya, then stop.
Ketiga, "Apakah dengan menanyakan hal ini, ketidaktahuan gue terjawab dan gue mempelajari hal baru?" Kalau tidak, stop.
Jika niat gue sudah lolos dari semua filter itu, maka gue harus tanyakan. Jangan peduli pandangan orang bagaimana.
Niat lo sendiri, bagaimana?
Jika niat gue sudah lolos dari semua filter itu, maka gue harus tanyakan. Jangan peduli pandangan orang bagaimana.
Niat lo sendiri, bagaimana?
