Oke saya sudah nonton beberapa episode "Emily in Paris", dan sebagai orang yang tinggal di Paris, walau baru 2 tahun hampir 3, kurang lebih begini pendapat saya soal setereotipe-setereotipe Paris di serial itu (yang klise dan berlebihan).
/1/ Orang-orang Prancis Sombong

Gak juga, relatif sih. Sebetulnya bukan sombong, tapi karena memang mereka gak suka basa-basi. Ada pendapat, "Orang Amerika tuh ibarak buah persik, orang Prancis tuh ibarat kelapa. Persik: lembut di luar keras di dalam. Kelapa: sebaliknya."
Di Paris, kalau kamu mau nanya jalan, misalnya, ya orang bakal jawab seperlunya. Nggak ada basa-basi, "Kamu mau ke mana? Mau ngapain di sana?" Kalau kamu beli roti di toko roti, ya obrolannya seperlunya, gak bakal ada basa-basi remeh-temeh ala orang-orang Anglo-Saxon.
Menurut orang-orang Paris ya ini biasa aja. Mereka gak mau buang-buang waktu orang lain dan gak mau orang lain buang-buang waktu mereka juga.

Perlu diingat: ini drama seri Amerika, tokoh utamanya Amerika, dan Paris (dan orang-orangnya) pun diliat dari kacamata Amerika.
Satu lagi: di Prancis, sudah jadi kebiasaan (wajib malah) untuk mulai percakapan (terutama dengan orang asing) dengan "Bonjour" atau minimal "Hi!" atau "Hello!". Mau beli roti, "Bonjour!" dulu, mau beli baju "Bonjour!" dulu, beli sempak, "Bonjour!", beli kondom, "Bonjour!"
Kalau gak dimulai dengan "Bonjour!", kemungkinan bakal diangap gak sopan dan dicuekin, ini biasanya yang menimbulkan bentrok budaya dengan orang-orang Amerika. Di Amerika kayaknya biasa aja, misalnya, di kafe, langsung bilang "Espresso please!" (tanpa "Hello!"/"Hi!" dsb).
/7/ POIN YANG PALING UTAMA: Paris dari Kacamata (Turis) Amerika

Kayak yang kubilang di awal, "Emily in Paris" ini bikinan Hollywood, dan isinya memang Paris dari kacamata (turis) Amerika. Entah disengaja atau gak, tokoh Emily di sini persis stereotipe orang Amerika di Paris.
Stereotipe orang Amerika di Paris ya: ngomongnya kuat-kuat, lantang-lantang. Orang Prancis yang gak suka ngomong lantang-lantang gak suka ini. Perbedaan budaya aja sih, tapi ya, sesuai pepatah, kalau lagi di Roma, bertingkah-laku kayak orang Roma kan?
/2/ Orang-orang Prancis Gak Bisa Bahasa Inggris

Ini gak 100% betul. Sudah ketinggalan zaman kayaknya stereotipe ini. Tapi betul, dibandingkan negara Eropa lain, Prancis bukan negara yang penduduknya jago bahasa Inggris. Kebanyakan yang gak lancar generasi tua.
Generasi muda biasanya lebih bisa Inggris. Menurutku pribadi, sebetulnya orang-orang Prancis sedikit-sedikit banyak bisa bahasa Inggris, tapi persoalannya bukan "bisa atau enggaknya", tapi "mau atau enggaknya". Di Prancis, ya bahasa Prancis, itu menurut mereka sih.
/3/ Apartemen di Paris Gak ada Lift

Betul. Karena gedung-gedung di sini hampir semua bangunan tua, dan dipertahankan kayak gitu apa adanya. Kecil-kecil. Dan susah ditambahin lift: ada yang bisa, ada yang gak bisa. Dan kebanyakan yang bisa pun liftnya kecil: cuma muat dua orang.
Tapi ya gedung-gedung di sini ya gak tinggi-tinggi amat, paling cuma 7 tingkat. Ada larangan bikin gedung tinggi di dalam Paris. Gedung tinggi terakhir ya Montparnasse, dibuat tahun 70-an, dan orang-orang kecewa, jelek, merusak muka Paris. Habis itu gak boleh bikin gedung tinggi.
Di seri itu diceritain kalau Emily tinggal di chambre de bonne, maid's room. Ini dulunya kamar untuk pembantu rumah tangga. Tapi yang ditampilin di seri itu terlalu bagus untuk chambre de bonne yang biasanya cuma 1 kamar, 1 toilet; kayak kos-kosan 800.000 per bulan di Yogya.
You can follow @riojohan.
Tip: mention @twtextapp on a Twitter thread with the keyword “unroll” to get a link to it.

Latest Threads Unrolled: