Aku mendingan teriak-teriakan adu argumen tapi masalah beneran kelar dan nggak simpan beban di hati ketimbang ada masalah malah dikasih silent treatment berlarut-larut berhari-hari.

Silent treatment is one of relationship killers. It doesn’t solve the problem; it creates more.
Pokokmen kalau aku: ada masalah sekarang, kelarin sekarang. Kalau gak bisa dan masih marah banget: NGOMONG.

“I can’t talk to you right now because I am still angry.”

There. Komunikasikan how you feel. Jangan biarkan satu pihak digantung kayak kolor lupa diangkat.
Setelah amarah mulai reda, obrolin. Mau adu argumen sekali pun silakan. Intinya adalah saling mendengarkan dan mindsetnya solusi.

Aku gak pernah mau tidur dalam keadaan marah karena pasti gak akan nyenyak, gak tenang, dan makin geregetan.
Kalo pihak sono gak sadar udah bikin marah atau kecewa lalu sebagai balasannya kamu kasih dia silent treatment; terus ketika ditanya kamu jutek dan jawab singkat-singkat tanpa mau merinci dia salahnya apa, kapan kelarnya itu masalah? Apalagi silent treatment + pasif agresif.
Pokokmen gak ada acara diem-dieman dan ngasih silent treatment apalagi gak bersedia menjelaskan kenapa marah kenapa kecewa kenapa kesal.

You need time to cool down? Okay. Say it. You need your personal space? Fine. Say it.

Silent treatment = abuse.
That’s how I stay in a great relationship for almost ten years. 😙
Ya intinya kalo ai masih ngoceh ngoceh artinya ai masi sayang. Kalau beneran diem cuek dingin, it’s bye bye bby to the left to the left everything you own in a box to the left~
Makasy mb cupu. https://twitter.com/ayampreci/status/1313876760874815488
Nih. Baca (terutama kalian para leo sagi dan capri panasan yang tukang gedak-gedak orang) WKWKWK https://twitter.com/menyeduhkan/status/1313878902599675904
You can follow @aMrazing.
Tip: mention @twtextapp on a Twitter thread with the keyword “unroll” to get a link to it.

Latest Threads Unrolled: