Nana, apa yang mau kau kritisi? Ia hanya pegawai yang nenjalankan tugas majikan. Selayaknya bila kau tak suka akan suatu pelayanan dari pelayan resto yang menjamumu, bukan menyalahkan pelayan tsb, bertabayun lah, sampaikan keluhanmu pada majikannya. Bukan marah-marah ke pelayan.
Akhirnya ada yang ngomong secara terang menderang sesuai apa yang aku pikirkan. https://twitter.com/Konco_82/status/1310597003957555201?s=19
Aku justru menilai yang dilakukan Nana pada sesi episode ini, bukan nak menampilkan fakta sebenar yang dibutuhkan hajat publik, melainkan teatrikal. Sekedar memainkan emosi publik, dengan Nana sebagai heroins dalam narasi-narasi monolognya bak filsuf. https://twitter.com/EnggalPMT/status/1310597927908196352?s=19
Demikian bila pers menjual drama, bukan fakta.
Syukurlah, aku tidak sendirian memahami narasi ini! https://twitter.com/Sinfourth/status/1310621537163071488?s=19
Susah enang Bang Enggal, rakyat nggak ngerti-ngerti!
https://twitter.com/EnggalPMT/status/1310752257634312193?s=19
