The Social Dilemma

Recommended, very-very recommended.

Sumber masalah: bisnis model, ekonomi, revenue
Komoditas: attention, screen time, clicks
Tools: artificial intelligence
Dampak: fake news, manipulasi, polarisasi, no conversation anymore
Long term: civil war

So what next?
Bagaimana melawan AI di Social Media?

- matikan semua "notifications" di HP
- jangan pernah ngeklik rekomendasi video, post, twit, dari platform, cari dan pilih sendiri
- follow juga orang2 yang anda tidak sependapat
- batasi HP dan sosmed buat anak2
- let's talk
Attention Economy

AI yang dipasang di platform media sosial ini tujuannya: berlomba menarik PERHATIAN (attention) dari anda the user. Anda akan semakin lama di layar HP, main medsos. Dan itu bisa dijual oleh platform dalam bentuk iklan.

Goal: revenue growth
Deep Polarization

Seperti sudah sering saya sampaikan di slide2 saya sebelumnya, "attention" ini akan makin tinggi didapat platform, jika AI merekomendasikan hal-hal yang kontroversial.

Truth is boring.

Flat earth, anti-vaccine, hate speech, dll itu lebih menarik perhatian.
Akibatnya, polarisasi karena kontroversi itu akan makin dalam, semakin besar, semakin jauh jaraknya. Akhirnya semakin tinggi perhatian didapat, dan naik screen time user. Itu semua jadi uang, revenue.

Social Network didesain untuk menghasilkan revenue. Bukan untuk "better life".
Social network, connecting people?
The business model is the problem
The platform and the market should be outlawed.
CLOSING

Jelas sekali dari film ini, media sosial punya problem besar yang sumbernya fundamental: attention economy, revenue. Akibatnya bisa sangat mengerikan. Dan belum ada solusi.

Apa yg harus dilakukan oleh:
- kita sebagai user?
- pemerintah?
- platform?
Film ini ada di Netflix.

Buat yang ndak langganan, bisa lihat potongan2 scene yang paling menarik di YouTube ini. Lumayan memberi gambaran.
You can follow @ismailfahmi.
Tip: mention @twtextapp on a Twitter thread with the keyword “unroll” to get a link to it.

Latest Threads Unrolled: