Baca artikel The Jakarta Post soal Tilik bikin sakit kepala
Aku lama tinggal di Jakarta jadi nggak pernah liat dan naik truk. Tapi, pas lebaran pulang ke kampung aku ngerasain naik truk bareng keluarga besar buat ziarah. Berpikir bahwa ibu-ibu kampung berpergian dengan truk = diibaratkan sapi itu aneh dan overanalyze
Bahas soal hijab nih.

Iya, seharusnya apa yang perempuan kenakan nggak menjadi indikator betapa baik/buruknya. Di artikel tsb ditulis banyak perempuan berhijab di dunia nyata melakukan kejahatan
Apa yg perlu dipermasalahkan soal mengapa semua ibu-ibu di Tilik pakai hijab?

Kalau hijab seharusnya nggak jadi indikator baiknya perempuan, ya nggak apa-apa dong karakter Bu Tejo yang nggak berperilaku seperti malaikat pakai hijab?
Thread ini dibuat nggak untuk menjelekkan penulis artikel, narasumber dalam artikel, apalagi feminisme. Aku cuma berpendapat bahwa aku nggak setuju dengan isi artikel tersebut.

Silakan dibaca sendiri ya artikelnya.

https://www.thejakartapost.com/amp/academia/2020/09/16/tilik-sexist-stereotypes-and-our-collective-insanity.html
You can follow @jutaandollar.
Tip: mention @twtextapp on a Twitter thread with the keyword “unroll” to get a link to it.

Latest Threads Unrolled: