Oh, well, honor terjemahan sastra sangat rendah dgn tuntutan waktu penyelesaian yg kerap enggak masuk akal. Dulu, utk buku 350 halaman: honor Rp15 per huruf (dapat 6 jutaan) dengan waktu penyelesaian SATU BULAN. Siapa yang bikin sistem seperti ini jalan? Nah, coba pikir sendiri https://twitter.com/newsplatter/status/1299533637017198592
Aku menerjemah tanpa bantuan aplikasi. Satu halaman buku bisa habis 30 menit untuk draf pertama. Belum kalau struktur kalimat di teks itu rumit, atau imaji pada teks jauh dari imajinasi pembaca Indonesia. Artinya: seorang penerjemah sastra harus strategis.
Hitung-hitungan amatirannya: untuk draf pertama terjemahan buku 350 halaman, aku akan butuh 175 jam (ini belum revisi ya). Anggap honornya 6,5 juta. Jadi per jam hidupku dihargai Rp37.000-an.
Aku ngedit terjemahan Indonesia buku Elena Ferrante, My Brilliant Friend. Apakah aku bangga sama hasilnya? Ya, lumayan. Apakah aku habis banyak waktu untuk mempertahankan gaya comma splices-nya Elena? Iya (dua bulan). Berapa dulu aku dibayar? 1,9 juta.
You can follow @nrmnp.
Tip: mention @twtextapp on a Twitter thread with the keyword “unroll” to get a link to it.

Latest Threads Unrolled: