STUDI ILMIAH PEMBUKAAN BIOSKOP

Rencana pembukaan kmbali bioskop di Jakarta ramai dibicarakan. Kajian, katanya, sdh dilakukan. Standar protokol kesehatan jg sdh disusun. Pelaku industri sdh bersiap. Tinggal regulasi resminya

Tp bagaimana kebijakan ini dr sudut pandang ilmiah?
Jurnal ilmiah itu menyebutkan:

"Analisis ini menemukan beberapa bukti bahwa bioskop itu baik untuk Anda. Literatur epidemiologi dan psikologi tentang kebahagiaan dan kesejahteraan menunjukkan bahwa rangsangan visual rutin secara dapat memiliki efek terapis"
Sayangnya jurnal tersebut memang hanya fokus pada dampak bioskop atas meningkatnya kebahagiaan dan berkurangnya potensi rasa cemas maupun depresi

Tapi memang dalam jurnal lain, kita bisa membaca dampak rasa bahagia terhadap peningkatan sistem imun. https://www.scientificamerican.com/article/how-happiness-boosts-the-immune-system/
Saya menemukan bahwa

Per 20 Agustus, setidaknya 45 negara telah membuka bioskop di negaranya.

Artikel ini bahkan membahas secara detail daftar mana saja negara tersebut, kapan mulai dibukanya kembali, berikut kebijakan protokol kesehatan masing2 negara https://www.screendaily.com/news/cinema-reopening-dates-around-the-world-latest-updates/5149917.article
Di artikel per kemarin (25/8) ini, saya juga menemukan film terbaru Christopher Nolan yaitu Tenet telah dirilis di setidaknya 70 negara dunia.

Sebagian besar dari negara-negara tersebut memang telah mulai membuka kembali bioskopnya https://www.vulture.com/2020/08/full-list-of-movie-theaters-reopened-for-tenet-labor-day.html
Artikel BBC ini tertulis
"In March virtually all cinemas worldwide closed because of the coronavirus pandemic. Sweden, Taiwan and South Korea were partial exceptions."

Saat negara lain menutup bioskop pd Maret, Swedia, Taiwan, dan Korsel mjd pengecualian https://www.bbc.com/news/entertainment-arts-52968285
Saya menemukan artikel menarik yang dibuat dari penelitian Technical University di Berlin. Studi ini berusaha mengkomparasikan aerosol yg terjadi antara kantor dan bioskop

"Corona virus: In the office there is higher aerosol pollution than in the cinema" https://www.de24.news/2020/07/corona-virus-in-the-office-there-is-higher-aerosol-pollution-than-in-the-cinema-2.html
Beberapa temuan studi ini:

1. Secara umum, orang saling berbicara (ngobrol) itu tidak dilakukan atau jarang di bioskop. Sehingga aerosol yang terjadi di bioskop hanya 0,3 persen.

Sedangkan aerosol perkantoran lebih tinggi karena ada obrolan tatap muka
2. Studi ini jg menjelaskan durasi berkegiatan di bioskop lbh singkat dibandingkan kegiatan di perkantoran

3. Selain itu, studi ini jg menemukan bioskop lbh memiliki ventilasi yg baik dibandingkan kantor krn sistem hisap udara di atas ruangan dan pasokan udara segar dr bawah
4. Salah satu temuan studi ini yang menarik juga adalah metode yg digunakan utk melihat penularan yaitu 1 orang terkonfirmasi positif di kantor vs 10 persen kasus positif dari kapasitas yg diizinkan di bioskop (sekitar 15-34 orang)

Hasilnya? Ternyata angka penularan hampir sama
Disebutkan...

"ten percent of those infected create a lower risk of infection for uninfected people in a closed room than an infected person in a closed office"

Meskipun sama2 di ruang tertutup, risiko penularan 10% positif di bioskop lbh rendah drpd 1 org yg positif di kantor
Natascha Tuznik, salah seorang asosiasi profesor penyakit menular dari UC Davis Health menegaskan bahwa:

"Risiko penularan di bioskop lebih rendah, bukan tidak ada risiko sama sekali. Lebih rendah dibandingkan Gym (nafas berat) maupun Bar (saling ngobrol)"
Studi menemukan 3 kecenderungan risiko penularan lebih rendah di bioskop

1. Orang tdk saling berbicara selama menonton
2. Adanya penentuan tempat duduk berjarak
3. Semua org menghadap arah yg sama dan mengurangi risiko transmisi
Pernyataan lainnya dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ternyata sudah terangkum dari bbrp studi tadi. Khususnya terkait pengaturan tempat (jarak), sistem sirkulasi udara, hingga analogi pesawat terbang.

Secara ilmiah sih memungkinkan, tapi bagaimana dg penerapannya di sini?
Sebenarnya salah satu kekhawatiran saya dari kebijakan ini adalah MODEL BISNIS bioskop itu sendiri yg sejatinya tdk bergantung pd penjualan tiket sbg bisnis utama

Secara historis, pendapatan yg menunjang operasional bioskop adalah dari bisnis lainnya wabilkhusus makanan-minuman
Bayangkan
1. protokol kesehatan mewajibkan menonton di bioskop tanpa makan-minum, tanpa bicara, pakai masker agar tidak terjadi penularan. Belum lagi kursi yg dibatasi

2. di sisi lain, penjualan tiket tidaklah cukup menutup biaya operasional. Harus tetap jualan popcorn misalnya
Karena itu, kebijakan pembukaan bioskop ini sebenarnya secara ekonomi bisa jadi “tidak begitu menguntungkan” kecuali

1. Harga tiket dinaikkan
2. Jadwal film diperbanyak (mungkin bisa dari subuh seperti End Game?)

Atau....
3. Buat pelanggaran (penyimpangan)
Poin ketiga ini sejatinya yg saya khawatirkan terjadi.

Dalam kondisi sebelum pandemi saja, sebagian dari penonton masih mencuri-curi kesempatan untuk membawa makanan-minuman yang dibelinya dari luar bioskop. Hehe.
Belum lagi, dari kacamata bisnis, urusan penjualan makanan dan minuman inilah yang menjadi “penopang utama” bioskop.

Potensi pelanggaran bisa jadi bukan hanya dari penonton, tapi juga dari pelaku industrinya :)
Jadi gini, intinya cuma mau bilang

- Boleh jadi secara ilmiah, kebijakan ini memiliki risiko penularan lebih rendah
- Bisa jadi secara kesehatan, potensi “peningkatan imun” juga ada melalui rasa senang
- Tapi untuk Indonesia, kita punya tantangan tersendiri
Mungkin memang benar bhw blm ada klaster yg tumbuh signifikan dr bioskop dibandingkan sekolah ataupun perkantoran di berbagai belahan dunia

Tapi jangan smp Indonesia apalagi Jakarta mencatatkan sebagai klaster pertama utk penularan di Bioskop. Hehe.

Akhirul Kalam
Wallahu A’lam
Khawatirnya sih sudut pandang ekonominya begitu. Mencegah pengangguran/angka kemiskinan lebih besar

Di sisi lain, bioskop itu punya rantai ekonomi yang cukup panjang karena menyangkut pemain (aktor-artis), sutradara, makeup, tempat (lokasi syuting), dsb https://twitter.com/cumadokter/status/1298587820727001089
Hatur nuhun tambahan informasinya.

Iya bioskop di berbagai negara juga berusaha menerapkan sirkulasi udara yang aman seperti ini 🙇🏻 https://twitter.com/ganeeeng/status/1298602467962191873
Hatur nuhun apresiasinya.

Sedikit berbagi dengan memasukkan perspektif kriminologi yang pernah saya pelajari yaitu potensi penyimpangan maupun kejahatan dari kebijakan ini 🙇🏻 https://twitter.com/dondihananto/status/1298599089018298368
Hatur nuhun apresiasinya.

Tetap saja tantangannya masih besar jika kebijakan ini benar-benar diterapkan. Misal:
- memastikan tracing berjalan saat ada yang tertular
- memastikan penjualan tiket 100% online
- memastikan penonton tidak makan-minum selama film ditayangkan
Dsb https://twitter.com/rez__________/status/1298598559319613440
Harapannya sih dilaksanakan tapi memang di sisi lain penegakan hukum atas protokol kesehatan juga harus tegas, cepat, dan membuat efek penggentarjeraan.

Membuat gentar bagi calon pelaku dan membuat jera bagi mereka yang telah jadi pelanggar. https://twitter.com/piyopikavet/status/1298615360996876288
Kantor mjd klaster penularan baru di bnyk tempat, karena
- perasaan tidak asing (saling kenal)
- makan bersama di kantin
- berdiam diri di ruangan tertutup begitu lama
Dampaknya, abai atas protokol kesehatan

Menariknya klaster transportasi umum tidak sebanyak perkantoran :) https://twitter.com/silihungg/status/1298618047595347973
Kalau ngomongin berbagai penyimpangan selama menonton film sih memang udah berpola yak.

Mungkin sudah saatnya tumbuh budaya menegur sih bkn cuma soal kenyamanan bersama, tapi jg keamanan atas kesehatan kolektif

Toh, menonton film di bioskop bukan kewajiban apalagi kebutuhan 😬 https://twitter.com/oland_/status/1298623210422820864
Bagi saya, Bioskop menjadi kunci atas ekosistem perfilman karena dia menjadi salah satu hilir terbesarnya.

Kalau kebijakan pembukaan bioskop ini berhasil, bukan tidak mungkin pertunjukan seni lainnya akan mulai dibuka spt teater, standup comedy, musik dst 😬 https://twitter.com/bendol30/status/1298625610558783488
Indonesia sejatinya mencatatkan klaster baru setiap kali pembukaan sektor tertentu

Setelah peningkatan di klaster tersebut, maka ada tren penurunan. Akan tetapi kemudian klaster baru di sektor lain mulai muncul

Mulai dari klaster kegiatan/rumah ibadah, pasar, sampai perkantoran https://twitter.com/rodrichen/status/1298638093046542341
Sepertinya kalau pelanggaran ini sudah ada aturannya deh. Mulai dari kerja sosial sampa denda. Arahan Presiden juga demikian.

Sampai awal Agustus ini saja setidaknya denda pelanggaran yang dikumpulkan mencapai 247 miliar

https://m.liputan6.com/news/read/4322520/denda-pelanggaran-saat-psbb-dki-jakarta-capai-rp-247-milliar https://twitter.com/kisantang6/status/1298638105369485312
Sepertinya Jakarta mjd pengecualian di Indonesia untuk test dan trace berdasarkan laporan WHO (4 kali lipat dr standar). Tingkat kematian pun hampir sama dg rata2 dunia

Hanya saja memang ada kecenderungan tingkat okupasi yg terus bertambah, baik utk ruang isolasi maupun ICU 😞 https://twitter.com/rodrichen/status/1298640900810084353
Punten, jika dibuka satu-satu link artikel yg saya sertakan, seluruh studi dilakukan saat pandemi berlangsung di negara tsb

Perlu digarisbawahi bhw Indonesia baru mulai tercatat kasus positif di awal Maret, sedangkan berbagai negara lain sdh mulai dr akhir thn lalu/awal thn ini https://twitter.com/wxrm/status/1298644615042457601
Sepakat. Per awal Agustus ini saja disebutkan bahwa

- kapasitas lab Jakarta itu 10 ribu spesimen per hari. Ini yang dimiliki Pemerintah
- 49% itu dilakukan di lab milik pemerintah
- 51% merupakan inisiatif mandiri dari masyarakat lewat swasta

https://www.antaranews.com/berita/1650678/dinkes-dki-49-persen-tes-pcr-di-jakarta-dilaksanakan-gratis https://twitter.com/rodrichen/status/1298643279689297920
Tujuan utas sebenarnya hanya mengecek kembali beberapa pernyataan dalam konferensi pers terkait pembukaan bioskop. Awalnya pun dari diskusi di grup WA 😂

Di akhir utas, saya menyajikan tantangan, potensi penyimpangan, dan dampak ekonomi yg kurang signifikan dr kebijakan ini :) https://twitter.com/yasintayas/status/1298651102976659457
Banyak tantangan yang sebenarnya sudah disebutkan dalam banyak komentar utas ini. Tak sekadar keberisikan penonton yg berpotensi menularkan di masa pandemi

Contoh nyatanya: anak kecil diajak nonton film Joker atau Deadpool misalnya. Padahal anak kecil rentan terinfeksi 😭 https://twitter.com/nastysingle/status/1298655962551562240
Sepakat. Tantangan ini, jika nantinya kebijakan berjalan, saya meyakini harus dijawab bersama. Harus mulai tumbuh budaya saling menegur, mengingatkan

Sejatinya setiap orang cukup dewasa dlm menanggapi kebijakan ini. Mall dibuka pun pd akhirnya tetap mjd pilihan utk mendatanginya https://twitter.com/smakinpusing/status/1298659242073657344
Karena ada “subsidi silang” itu 😆
Harga makanan-minuman bioskop Indonesia bisa lebih mahal dari harga tiket dan tetep aja ada yg beli eui

Padahal kita bisa saja berhitung kasar modal dari makanan minuman itu berapa dan ternyata untung berkali2 lipat 😬 https://twitter.com/valentinagalih/status/1298723608387174402
Studi dr Jerman menunjukkan transmisi COVID-19 terbesar di tempat tinggal (biru), faskes (kuning), tempat kerja (hijau), sedangkan tranportasi publik (pink) rendah sekali

Ditengarai krn penumpang tak saling berbicara + taat masker, meskipun padat

Sumber: https://twitter.com/tuminitiative/status/1297116729957658624?s=21 https://twitter.com/qohardwi/status/1298651767844962304
Sepakat. Meskipun berkorelasi, temuan studi itu harus diteliti ulang utk kasus COVID-19

Dalam penelitian, kita biasanya mempertanyakan seberapa signifikan antar variabel ketika konteks perlakuannya berbeda

Dalam utas ini, saya sekadar melihat kembali pernyataan dlm konpers 🙇🏻 https://twitter.com/ameliazein/status/1298766852907139074
Sebenarnya mba @ameliazein mengurai apakah nonton bioskop itu mjd faktor determinan utk kebahagiaan. Dan apakah bahagia itu signifikan dlm meningkatkan imun, khususnya utk COVID-19?

Scr ilmiah ada temuan bhw bioskop ➡️ bahagia ➡️ imun. Tp seberapa signifikan drpd variabel lain? https://twitter.com/silihungg/status/1298796203996372992
Sepakat :)
Ada komunikasi yang sejatinya tidak perlu (atau bahkan tidak sama sekali) disampaikan oleh pemerintah terkait kaitan bioskop dengan imunitas.

Ada “lompatan logika” di sini. A berpengaruh ke B, B berpengaruh ke C, tapi tidak serta merta A berpengaruh ke C. 😌 https://twitter.com/chingte6/status/1298812781559349253
You can follow @RidhaIntifadha.
Tip: mention @twtextapp on a Twitter thread with the keyword “unroll” to get a link to it.

Latest Threads Unrolled: