Ironisnya, banyak ortu yg ga sadar kalo penyebab depresi dan stressnya anak2 mereka adalah mereka sendiri.

Karena banyak tuntutan ekspektasi ortunya, dan anaknya tidak sanggup memenuhi, muncullah sikap membandingkan anaknya dgn yg lain, berlaku abusive, emosional, dsb.
Stop comparing ur children with others and start supporting them at its finest as long as it doesnt contravine religion rules.

Sebagai ortu juga gasuka kan dibandingkan, misal: "kok ortunya A lebih pinter ya"?

Tiap anak pasti punya kelebihan masing2. Fokus di kelebihannya.
Ada yg dikasih kelebihannya di otak, ada yg di muka, ada yg di kemampuan fisik, ada yg di kemampuan mengontrol emosinya, ada yg di bakat seninya, dan lain2.

Tinggal gimana caranya bantu anak buat mengoptimalkan skill dan kelebihannya.

Bukan dicari kekurangannya.
Apa semua hewan diukur lemah kuatnya dr kemampuan dia memanjat doang? Atau berenang doang? Atau bertarung doang?

Ya engga. Sesuai kodrat masing2. Ikan berenang, singa bertarung, monyet memanjat, dan lain2.

Kalo semua anak harus pinter mtk, trus yg jadi atlet siapa?
Pointnya biar belajar jd ortu yg baik ya,

Tp kalo terlanjur punya ortu toxic pun, gajadi pembenaran biar kita boleh durhaka sama mereka. Ga sama sekali. Bahkan ortu kafir pun, Rosul tetep nyuruh berlaku baik.

Dengan kita jd durhaka atau ngelawan, gabikin ortu auto baik juga
Inget, dakwah ke org kafir aja ada adabnya.

Apalagi ini ke ortu, yg udh ngerawat kita, ngebesarin kita even ga semua caranya baik.

HARUS TETAP BERLAKU BAIK DAN BERBAKTI SEBURUK APAPUN ORTU YA. Urusan mereka toxic, cukup jd urusan mereka dgn Allah :) ok?
You can follow @lilaccountz.
Tip: mention @twtextapp on a Twitter thread with the keyword “unroll” to get a link to it.

Latest Threads Unrolled: