Kayaknya banyak orang yg tau cerita komplek UGM dibikin menghadap selatan utk menghormati / tdk memunggungi Kraton Jogja.

Tp apa ada yg ngeh kalo aslinya SELURUH KOMPLEK UGM itu niru pola tata ruang khas Kraton Jogja?

-SEBUAH UTAS-
Diantara 3 kampus yg selalu berebut klaim sebagai kampus tertua di Indonesia (ITB, UI, UGM), ketiganya punya pola tata ruang kampus yang berbeda. ITB yg umurnya #100tahunitb udah punya kampus terpadu di Ganesha sejak zaman Belanda. Maka pola tata ruangnya kolonial.
UI baru tuntas mindahin kampus utamanya dari Salemba ke Depok di kurun 90-an awal. Kampus UI Depok ini tata ruangnya bisa dibilang modern, tapi aku ga ngerti persis coraknya apa namanya. Yg jelas beda bangetlah sama Kampus UI Salemba yg keliatan kolonial abis.
Nah kalo kampus UGM Bulaksumur, pola tata ruangnya Jawa banget. Berpusat di alun-alun (Lapangan Pancasila/GSP) sebagai centrum dan bangunan² lainnya ditata mengelilingi alun-alun.
Poros komplek UGM tetep utara-selatan. Persis Kraton Jogja. Cm bedanya kalo Kraton menghadap Merapi/utara, UGM menghadap Kraton/selatan. Tp jd memunggungi Merapi dong? Supaya ga memunggungi Merapi, rektorat/gedung pusat UGM dibikin menghadap utara.
Kawasan inti atau "kratonnya" UGM berada di utara Lap Pancasila (Alun²). Mulai dr bangunan GSP (Pendopo), perpustakaan (Pringgitan), sampai rektorat (nDalem). Seperti Kraton Jogja jg, rektorat (nDalem) adalah bangunan pertama yg dibangun di UGM Bulaksumur.
Pusat peribadatan (aslinya) diposisikan di sisi barat Lap Pancasila, yaitu Masjid (Kampus) Mardliyyah UGM. Mardliyyah ini masjid kampus pertamanya UGM. Waktu Masjid Mardliyyah dibangun tahun 60-an belum ada RS Sardjito.
Krn kemudian di tahun 70-an ada RS Sardjito dan gabisa lagi memperluas maskam (Mardliyyah), maka tahun 90-an dibangun maskam baru di bekas bong Cino/kuburan Cina, di sisi tenggara UGM, dgn nama Masjid Shalahuddin. Sekarang nama resminya udh jd Masjid Kampus UGM.
Sementara klastering fakultas sejak awal mula sudah dibagi ke empat penjuru Pringgitan/perpus. Sisi barat laut perpus untuk F. Teknik (klaster saintek), sisi barat daya perpus untuk F. Kedokteran & F. Kedokteran Hewan (klaster medika).
Blok timur laut Pringgitan menjadi kampus F. Pertanian (klaster agro). Blok tenggara Pringgitan diperuntukkan bagi mahasiswa F. Hukum & F. Sastra (klaster soshum). UGM emg cm punya 6 fakultas pas didirikan di tahun 1949. Sekarang jd banyak ya krn hasil pemekaran yg 6 itu.
Ada yg bilang sih knp F. Hukum dan F. Ekonomi ditaruh di sisi timur Lap Pancasila (alun²) krn sebagai simbolisasi "penjara" & "pasar" kalau manut tata ruang khas Jawa. Silakan kalau mau percaya/ga. Tp kayaknya bagian yg ini terlalu ngadi².
Menurutku ya kurang masuk akal krn dari awal UGM berdiri belum ada namanya F. Ekonomi. Awalnya cuma F. Hukum. Berkembang jd F. HESP (Hukum, Ekonomi, Sosial dan Politik). Akhirnya baru mekar jd 3: FH, FEB, dan Fisipol.
Oke balik lagi. Di sisi selatan Lap Pancasila (alun²) adalah "Jl. Pangurakan" yg menjadi jalan akses utama antara UGM dan dunia luar. Bedanya sama Kraton, UGM bikin "Jl. Pangurakan" dengan konsep grande (jalan panjang dan ada boulevard). Ada pengaruh Eropa dikit disini.
Tujuannya? Mungkin untuk lebih memperjelas poros utara-selatan UGM. Krn beda sama Kraton yg punya penanda Tugu dan Panggung Krapyak, UGM ga punya itu. Jadi adanya Jl. Boulevard ini penting untuk jd penanda kasat mata.
Bs jg ada maksud estetis untuk membuat Merapi tetap terlihat jelas sebagai latar belakang utama dari arah pintu masuk utama UGM. Bayangin aja kalo Jl. Boulevard dibikin biasa aja, bs jd pemandangan Merapi ketutupan bangunan lain di UGM..
Lalu di kiri-kanan boulevard ini ada apa? Yak tul. Komplek perumahan dosen Bulaksumur dan Sekip. Mirip kan polanya kayak di Kraton dimana pemukiman abdi dalem ditempatkan di Jeron Beteng?
UGM ini tinggal bikin benteng baluwerti aja keliling kampus ditambah jokteng di tiap sudutnya, udah deh jadi komplek Kraton Jogja versi mini..
Oya baru inget ada yg ketinggalan waktu bahas sisi utara alun²: UGM jg bikin Hutan UGM di sisi utara rektorat (nDalem). Hal ini sepertinya bercermin dr keberadaan hutan tempat keluarga Kraton suka berburu rusa di zaman dulu di area Kandhang Menjangan/Panggung Krapyak.
Krn gbs bikin tiruan Panggung Krapyak-nya (ya ngapain jg kampus bikin yg ginian kan), maka UGM bikin hutannya aja untuk area observasi mhs Kehutanan.
Ya gitu deh kira². Mungkin sekarang udah banyak univ yg punya kampus terpadu keren di lahan luas. Tp UGM cukup punya legacy sbg pelopor pembangunan kampus terpadu di dekade 50-an. Apalagi dengan pendekatan tata ruang kota yg khas Jawa, kayaknya smp skrg cm UGM doang yg gitu.
Makasih yg udah nyempetin membaca. Semoga informasi ini bermanfaat untuk siapapun yg cukup selo buat baca utasnya sampe abis..
Coba nambahin ilustrasi ya krn ternyata beberapa yg baca bukan anak UGM / anak Jogja dan nanyain gambar buat bisa bayangin isi utasnya:

1. Denah Kampus UGM (diambil dari website UGM)

https://twitter.com/in_makiy/status/1290645045352075264?s=20
2. Ilustrasi poros utara-selatan UGM dan bangunan inti di kawasan UGM.
3. Konsep pembagian kawasan inti dan klaster keilmuan di UGM (gambar diambil dari tulisan penelitian "Sejarah Singkat Grha Sabha Pramana UGM dari Khazanah Arsip Universitas Gadjah Mada" karya Pak Heri Santosa)
4. Ilustrasi keempat penjuru klaster keilmuan dari titik tengah perpustakaan (pringgitan) berdasarkan tulisannya Pak Heri Santosa.
5. Ilustrasi perumahan dosen Bulsum & Sekip di sisi barat-timur boulevard yg meniru pola perkampungan abdi dalem di Jeron Beteng ditambah penunjuk lokasi maskam lama dan maskam baru.
Kabar terbaru, Masjid Mardliyyah lg direnovasi total untuk jd Islamic Centre-nya UGM dengan sponsor dr Tahir Foundation. Jadi ntar keberadaan maskam di sisi barat "alun²" UGM ini ngga tersembunyi lg dan bisa jd lebih kelihatan. Makasih Dato' Sri Tahir..
Kalau ini gambaran pola tata ruang di kawasan inti Kraton. Masjid Gedhe Kauman ga tampak di ilustrasi tp lokasinya ada di barat Alun² Lor/Utara. Kampung abdi dalem ada di sekeliling kawasan inti ini. (Gambar diambil dr http://www.kratonjogja.id )

https://twitter.com/dianbingit/status/1290577231115202561?s=20
You can follow @ageng_yudha.
Tip: mention @twtextapp on a Twitter thread with the keyword “unroll” to get a link to it.

Latest Threads Unrolled: