Buat ngimbangin narasi cocoklogi murahan berdasarkan katanya katanya, tapi udah berani bikin asumsi gak berdasar fakta, gw mau share perspektif dari fotografer/jurnalis, GIMANA sebenernya proses liputan wabah COVID-19.
Foto yang diambil Joshua Irwandi adalah foto yang fenomenal. Dari coverage COVID19 secara global, belum pernah ada yg mengambil foto sejenis. Foto ini sederhana, mudah dipahami, dan bisa mengambarkan bagaimana prosedur RS menangani jenazah terinfeksi COVID19.
Saat foto ini diupload di kanal pribadi Josh, byk kolega fotografer yg share karyanya dia. Kemudian mulai cross platform di twitter @AdibHidayat yg easily gain puluhan ribu likes dan RT. Ini domino effect yg udah jelas terjadi secara natural, bukan ala2 buzzer giveway hashtag.
Mentang mentang akun lambe ikut2 an sharing (yg gw yakin numpang naikin engagement mumpung ada konten viral) kemudian bisa2nya @duniamanji bikin narasi ky gini. Silahkan, gw tunggu buktinya. Burden of proof ada di Anda.
Kita masuk ke poin kedua @duniamanji yang paling absurd. Apa Anji gak pernah lihat coverage COVID19 lain dari dalam rumah sakit/kamar pasien? Jangan2 selama ini kelamaan hidup di dunia imajinasi, lupa liat realita. Saya bantu ingatkan, biar napak tanah dikit.
Ini salah satu dari sedikit coverage fotografer/pewarta foto yang bisa mendokumentasikan wabah COVID19 dari dalam ruang pasien dan tindakan. Wow apakah ini konspiresi elit global????? @duniamanji
Bahkan sampe masuk lab uji COVID 19 yang tergolong highly contagious. Pasti @duniamanji makin terheran heran.
Kalo @duniamanji gak tau, perwarta foto kaya kami2 ini jg frontline workers seperti para nakes, bedanya tugas kami menyampaikan informasi kepada masyarakat ttg apa yg sebenarnya terjadi. Kami juga megang kode ETIK jurnalistik, apalagi untuk pub besar spt NG, kode etik sgt ketat
Hal paling basic dari kode etik tsb adalah JUJUR. Ngarahin subjek foto itu gak boleh, mindahin botol aqua krn ganggu frame aja GAK BOLEH. Apalagi bikin settingan. Lo kate liputan wabah kayak fotosyut fesyen? @duniamanji
Untuk publikasi spt NG, TRANSPARANSI juga penting. SEMUA foto yang diambil oleh fotog selama penugasan, HARUS dikirim untuk dicek oleh editor. Di sini memperkecil kemungkinan untuk merekayasa sesuatu. Kalo memang ada rekayasa, di contact sheet pasti keliatan.
Terus @duniamanji msh heran, kok keluarga yg gak boleh masuk, tp fotografer blh masuk. Di sini ada yg namanya PERIZINAN. Dlm perizinan, dijelaskan maksud tujuan peliputan, siapa yg menugaskan. Gak bisa ujug2 masuk RS seenak udel motret. Di sini jg hak RS mau kasih izin/tidak
Beberapa publikasi mengharuskan fotografer meminta subyek/property/location release sebagai bukti consent yg sah bahwa fotog telah meminta izin pd pihak terkait. Kerjaan kaya gini perlu dedikasi, gak segampang @duniamanji bikin postingan narasi yang gak berdasar fakta apapun.
Udh ngantongin izin, minta consent, berikut situasi gimana mengcover isu wabah, ini bukan pekerjaan main2. Fotografer wajib pake APD lengkap seperti yg dikenakan nakes, demi masyarakat terinformasi situasi terkini. Tapi @duniamanji sih lebih percaya akun telor yak?
Jenazah terinfeksi COVID19 itu highly contagious. Sangat logis jika jenazah ditutup secara rapat sebelum dibawa ke ruang jenazah untuk dipetikan, supaya menghindari kontaminasi di area-area lain. Kebayang para nakes liat ini @duniamanji dgn follower 2juta percaya ama akun telor

Skrg gw tanya @duniamanji, tanggungjawab Anda sbg yg pny follower 2 jt kemudian membuat narasi cocoklogi spt ini dimana? Bukannya justru tuduhan2 anda terhadap KOL imajiner ini, justru malah berbalik ke Anda sendiri? Menggiring opini, presenting doubt, membuat bingung masyarakat?
Pewarta Foto Indonesia sudah kasih statement. Mari di simak di IGnya: https://www.instagram.com/p/CC1LJK3FaKV/?igshid=1schyaogbpmd5