Sering ledekan2 mereka yg merasa udah jadi orang kota, macam:
- ih medhok kyk orang kampung
- jangan jongkok malu2in
- makannya cuma tahu tempe
itu sebenernya malah nunjukin mereka belum upgrade wawasan & pergaulannya, masih lokal masih dalam kandang.
Ketika sudah upgrade global, banyak main dng lingkungan di luar kandang, baru menyadari medhok itu shows heritage, jongkok itu skill khusus yg banyak orang luar ngga bisa, tahu tempe menu organik yg lagi populer buat alternatif makanan sehat & para vegan.
Kalo udah upgrade global, banyak yg dianggap malu-maluin itu sebenernya nunjukin kultur kampung halaman sudah lebih maju dibanding negara2 barat. Londo baru mulai makan tahu tempe, belajar yoga untuk bisa jongkok, belajar diverse dng mendengarkan logat berbagai bangsa.
Bottom line is, kalo ada yg ngledekin ngomong medhok kamu, kasihani mereka karena mindset lokal mereka. Justru mereka yg mesti di-upgrade.
Upgrade kalo sudah levelnya multikultur, ngga ada persepsi norak, ndeso, udik. Dalam lingkar global multikultur, identitas heritage adalah hal yg dibutuhkan, utk memperkaya kehidupan.
You can follow @pinotski.
Tip: mention @twtextapp on a Twitter thread with the keyword “unroll” to get a link to it.

Latest Threads Unrolled: