Tahun 2016 beberapa bulan setelah sumpah dokter, saya sudah berpraktik. Selain praktik kegiatan saya diisi dengan cangkruk2 menikmati masa baru lulus
Waktu itu saya juga jomblo, karena ketika fase terakhir saya coass pacar saya di Jember dulu minta putus dengan alasan ingin mendekatkan diri pada ALLAH, yang plot twistnya beberapa minggu setelah putus dengan saya dia jadian sama temannya.
Mungkin alasan asli yang gagal dia katakan adalah "Rai samean koyok gulungan kabel, nglokor pula. Aku pingin golek sing rodok layak disebut menungso."
Mungkin
Mungkin
Alhasil, saat saya sumpah dokter gigi status saya available, alias mangkrak mari dipedot pacare.
Sampe awal-awal praktik
Sampe awal-awal praktik
Waktu itu saya ingat betul, waktu ngaji Al-Ibriz di pondok Gasek, saya foto halaman kitab saya jadikan status whatsapp..
Ndak begitu lama Gus @bahrulannafi komen ke status saya itu dengan kalimat "Samean iku golek opo se dok?"
Ndak begitu lama Gus @bahrulannafi komen ke status saya itu dengan kalimat "Samean iku golek opo se dok?"
Saya jawab dengan jawaban diplomatis kharismatik "Pados tentreming ati gus.."
Mudah ditebak sih, pasti Gus @bahrulannafi pingin mbales dengan "Dapuranmuuu"
Tapi nggak sampai hati, malah dibales "Ayo wis kapan kene ketemu.."
Mudah ditebak sih, pasti Gus @bahrulannafi pingin mbales dengan "Dapuranmuuu"
Tapi nggak sampai hati, malah dibales "Ayo wis kapan kene ketemu.."
Singkat cerita saya cerita kegalauan tentang status jomblo ini ke Gus @bahrulannafi dan Mas @didikharianto13
Diberi pandangan tentang pencarian jodoh, jalan yang ditempuh dll dll
Diberi pandangan tentang pencarian jodoh, jalan yang ditempuh dll dll
Mas @didikharianto13 meminta saya menyusun proposal Ta'aruf untuk disampaikan pada seorang murobbi.
Istilah ini mengalami penyempitan makna dari "pendidik jasmani, rohani, mentak anak didiknya" menjadi pendamping ta'aruf
Istilah ini mengalami penyempitan makna dari "pendidik jasmani, rohani, mentak anak didiknya" menjadi pendamping ta'aruf

Proposal ini berisi data yang sangat lengkap tentang diri saya, mulai dari biodata umum, status kesehatan, biodata orang tua, saudara2 kandung, kondisi ekonomi, ibadah harian, pandangan tentang pernikahan dll
Komplit pol,
Kalo ada yang mau draft kosongnya bisa saya email
Komplit pol,
Kalo ada yang mau draft kosongnya bisa saya email
Setelah tersusun, saya serahkan pada mas @didikharianto13 untuk diserahkan pada perantara Ta'aruf, sebut saja gitu ya.. nanti saya sebut ustadz/ustadzah juga diprotes sama netijen karena beda pengertian dan makna.
Dan menunggu, beberapa hari..
Dan menunggu, beberapa hari..
Setelah beberapa hari, mas @didikharianto13 mengabarkan pada saya bahwa ada yang tertarik dengan proposal saya, dan gadis itu mengirim proposal-nya kepada saya. Tentu saja melalui perantara tadi.
Proposal gadis itu juga selengkap milik saya,
Proposal gadis itu juga selengkap milik saya,
Seorang gadis, berstatus mahasiswi, dengan hobi di bidang fashion dan memasak, beberapa kali mengikuti "kontes putri berhijab?" dan menang
Menarik? Banget
Menarik? Banget
Setelah fase proposal, masuk fase yang selanjutnya yaitu Nadhor (dho huruf ke-17 hijaiyah) artinya adalah melihat calon istri/suami sebelum khitbah.
Kalo secara awam mungkin bisa disebut ketemuan.
Tapi pertemuan ini tidak boleh hanya berduaan, harus didampingi.
Kalo secara awam mungkin bisa disebut ketemuan.
Tapi pertemuan ini tidak boleh hanya berduaan, harus didampingi.
Sebelum nadhor saya juga diberikan brief, tentang hukum dan dalil2 nadhor. Plus batasan2 apa saja do dan don't saat nadhor nanti
Saat nadhor, saya didampingi pendamping, sang gadis juga didampingi pendamping.
Ngobrol ringan2 saja sekilas tentang diri, riwayat pendidikan, aktivitas sekarang, pokoknya yang ringan2 saja
Ngobrol ringan2 saja sekilas tentang diri, riwayat pendidikan, aktivitas sekarang, pokoknya yang ringan2 saja
Saya juga banyak nunduk, karena brief utamanya adalah menjaga pandangan, walaupun nadhor bermakna melihat.
Sepulang dari nadhor, hening tanpa kabar 1 hari kalo saya ndak salah ingat, kemudian saya ditanya lagi oleh perantara "piye dok? Lanjut opo cukup?"
Sepulang dari nadhor, hening tanpa kabar 1 hari kalo saya ndak salah ingat, kemudian saya ditanya lagi oleh perantara "piye dok? Lanjut opo cukup?"
Saya jawab "yo lanjut"
"Oke, berarti lanjut ya.. soale teko pihak kono yo pingin lanjut"
Fair ya,
Jadi ternyata sebelum bertanya kepada saya, si gadis ditanya terlebih dulu apakah ingin dilanjutkan atau dihentikan prosesnya.
"Oke, berarti lanjut ya.. soale teko pihak kono yo pingin lanjut"
Fair ya,
Jadi ternyata sebelum bertanya kepada saya, si gadis ditanya terlebih dulu apakah ingin dilanjutkan atau dihentikan prosesnya.
Saya dan si gadis belum berkomunikasi secara langsung sama sekali sampai tahap ini, masih terus menggunakan perantara, walaupun di proposal tertulis nomor hpnya, akun socmednya
Saya gak dm si gadis "Kriteria suami idamanmu seperti apa?"
Saya gak dm si gadis "Kriteria suami idamanmu seperti apa?"
Ketika saya bertanya tahapan apa setelah nadhor, "khitbah" jawabannya
Deg
Khitbah maknanya meminang atau melamar.
"Lho riyin talah gus, kula nembih sepindah kepanggih njur moro2 lamaran?"
"He eh"
Deg
Khitbah maknanya meminang atau melamar.
"Lho riyin talah gus, kula nembih sepindah kepanggih njur moro2 lamaran?"
"He eh"
Saya butuh proses agak lama, untuk bener2 melanjutkan proses ini atau tidak,
Iya memang begitu, sesingkat itu,
Kirim proposal, nerima balasan proposal, ketemuan, lanjut gak? Kalo lanjut berarti lamaran.
Iya memang begitu, sesingkat itu,
Kirim proposal, nerima balasan proposal, ketemuan, lanjut gak? Kalo lanjut berarti lamaran.
"aku kate milih wong sing dadi pendamping uripku, d sisa uripku didampingi wong iki terus, sing dadi ibuke anakku yo wong iki, tapi aku durung eruh karakter e, pola pikir e, yokpo yo?"
Saya juga kepikiran gitu sih
Saya juga kepikiran gitu sih
Ketika saya bilang ke ibu saya tentang kelanjutan proses ini, (ketika menyusun proposal saya sudah ijin) ibu saya menjawab "samean pikir2 maneh"

Yawes lah liLLAHita'ala, kabeh diniati ibadah, netepi dawuhe Rasul, ALLAH sing paring dalan.. mbuh finishe yokpo, mlaku disik, kalah cacak menang cacak
Senekat itu saya dulu
Senekat itu saya dulu
Akhirnya saya didampingi ibu, beserta keluarga besar saya datang ke rumah si gadis. Untuk menjalani proses khitbah a.k.a lamaran a.k.a meminang
Lengkap dengan tukar cincin juga
Lengkap dengan tukar cincin juga
Setelah khitbah, baru kami boleh berkomunikasi.
Piye?
Mari lamaran baru iso komunikasi iki, lha yo mosok sik durung oleh, lha persiapan rabine opo dibatin tok terus ujug2 dadi kuadene?
Piye?
Mari lamaran baru iso komunikasi iki, lha yo mosok sik durung oleh, lha persiapan rabine opo dibatin tok terus ujug2 dadi kuadene?
Wis tekan semene ono pertanyaan gak?
Aku tak siap2 praktik sik
Aku tak siap2 praktik sik
Tak lanjut, cek gak kentang..
Intinya proses ta'aruf kayak gitu, kalau lancar tanpa halangan rintangan tak jadi masalah dan tak jadi beban pikiran.. setelah khitbah ya akad nikah..
Intinya proses ta'aruf kayak gitu, kalau lancar tanpa halangan rintangan tak jadi masalah dan tak jadi beban pikiran.. setelah khitbah ya akad nikah..
Tapi pada pengalaman saya? Wuo tidak semudah itu pulgoso..
Setelah khitbah, keluarga besar gadis bersilaturahmi ke rumah saya, orang jawa bilang mbalekno omongan. Menentukan tanggal biasanya juga jadi topik pada event ini.
Secara mengejutkan,
Setelah khitbah, keluarga besar gadis bersilaturahmi ke rumah saya, orang jawa bilang mbalekno omongan. Menentukan tanggal biasanya juga jadi topik pada event ini.
Secara mengejutkan,
Ibu saya malah meminta waktu untuk mempersiapkan pernikahan saya setelah beliau pulang dari haji.
Proses ta'aruf ini 2016, ibu saya haji (perkiraan waktu itu dan memang waktu berangkatnya) 2018.
Jadi ibu saya ingin menunda waktu pernikahan 2 tahun.
Jreng!
Proses ta'aruf ini 2016, ibu saya haji (perkiraan waktu itu dan memang waktu berangkatnya) 2018.
Jadi ibu saya ingin menunda waktu pernikahan 2 tahun.
Jreng!
Pihak keluarga gadis yang awalnya ingin segera melanjutkan ke proses nikah, akhirnya juga tidak menolak karena keluarga dari si gadis juga waktu itu baru memiliki hajat menikahkan kakak si gadis
Masa2 setelah khitbah, kami melakukan komunikasi biasa.
Baru beberapa bulan setelah khitbah inilah saya merasakan agak gak sreg,
Pokoknya ada lah, nanti malah mirip buka2 aib,
Saya bilang ke ibu, tentang perasaan gak sreg ini dan dijawab,
Baru beberapa bulan setelah khitbah inilah saya merasakan agak gak sreg,
Pokoknya ada lah, nanti malah mirip buka2 aib,
Saya bilang ke ibu, tentang perasaan gak sreg ini dan dijawab,
"pokok alasan napa mawon, ibu mboten purun mbatalno. (Nyebut nama) niku tiyang estri, menawi ngantos dibatalaken lamarane kalian tiyang jaler saget nanggung isin seumur hidup."
Lalalala...
Lalalala...
Saya tetap berkomunikasi seperti biasa, dengan angan2 mungkin nanti saya atau dia bisa saling beradaptasi sehingga makin baik
Tapi waktu menjawab,
Ternyata kami merasakan hal yang sama, dia juga gak sreg juga.
Dan dia yang minta membatalkan proses ini,
Apakah semudah itu?
Ternyata kami merasakan hal yang sama, dia juga gak sreg juga.
Dan dia yang minta membatalkan proses ini,
Apakah semudah itu?
Tentu tidak, setidaknya ada beberapa pertemuan keluarga besar untuk akhirnya bener2 mengakhiri rangkaian proses ta'aruf ini,
Yang pasti menguras waktu dan.. menguras pikiran,
Saat itu saya sampe didiagnosa panic disorder oleh dr. Hari Purnomo Sp.S..
Yang pasti menguras waktu dan.. menguras pikiran,
Saat itu saya sampe didiagnosa panic disorder oleh dr. Hari Purnomo Sp.S..
Seperti anggapan saya, bahwa yang memberi jalan adalah ALLAH, memang yang njalani kita, tapi penentu garis finishnya juga ALLAH.
Mungkin malaikat2 ketawa ngakak sambil nunjuk saya, "nice try gan..!"
Dan setan merangkul "ayo golek gendakan lewat jalur konvensional ae"
Wq
Mungkin malaikat2 ketawa ngakak sambil nunjuk saya, "nice try gan..!"
Dan setan merangkul "ayo golek gendakan lewat jalur konvensional ae"
Wq