Kenapa jadi psikolog itu sekolahnya lama dan sulit?

Ini salah satu alasannya. Ketika bekerja dalam sesi konseling, psikolog ga hanya mendengarkan ceritamu.

Aku jelasin satu satu sebisaku ya!
Ini ilustrasi aja sih, tentu di otak psikolog ga ada pembagian lobus otak yang begini 😂

Ini ilustrasi yang menggambarkan pikiran psikolog dalam memproses kondisi dan keluhan klien, ditambah dengan pikiran lain terhadap kondisi diri seperti lapar dan ngantuk misalnya 😅
Active listening center👂

Ketika klien bicara, kita perlu atentif. Mendengar aktif artinya bukan sekadar mendengarkan tapi juga memproses apa yang dibicarakan agar nanti dapat memberikan feedback atau respons seperti validasi emosi, konfirmasi, refleksi, dan lainnya.
Search for meaning lobe

Ketika mendengarkan cerita klien, kita juga perlu memaknakan ceritanya. Misal, klien cerita bahwa ia sedih karena diselingkuhin pacar.

Psikolog mungkin memaknakan peristiwa tsb sbg pengalaman yang mengecewakan bagi klien. Lalu biasanya dikonfirmasi.
Mindfulness center

Kalau ngadepin klien ya perlu mindful meskipun sulit 😂 mindful artinya kita membawa pikiran kita ke sini dan kini.

Meskipun ada masalah di rumah, ketika on session w/ client kita perlu profesional, ga memikirkan masalah kita dulu. Kecuali sangat mendesak.
Egotism aversion

Menghindari hal-hal yang sifatnya hanya untuk kepentingan diri sendiri.

Jadi jangan sampai punya bias value atau memengaruhi kondisi klien karena kita punya kepentingan atau hidden agenda 😌
Therapistisms selection device

LOL ini kayak template respon untuk klien. Misalnya kayak "Bisa kamu jelaskan lebih detail tentang hal itu?" atau "Apa yang kamu rasakan saat itu?" dan banyak lagi sih.

Semakin jam terbang tinggi, kalimat ini tampaknya makin sering keluar 😂
No I swear I'm not psychoanalizing you sector

Nah ini jujur aku kurang paham sih. Tapi yang aku maknakan adalah kita seringkali berusaha untuk tampak atentif dan menahan diri utk ga menunjukkan "lagi menganalisis".

Biasanya karena klien cenderung merasa dijudge kalau gitu 🤷🏻‍♀️
Hold my bladder all session (on/off)

HAHAHAHA pengalaman pribadi. Klien lagi nangis, ga enak dong kalau izin mau ke toilet. Akhirnya kutahan... sampe pengen ikutan nangis jugaaaaa 😭😭😭😭

Kalau klien lagi ngerjain tugas/asesmen yg ga perlu observasi, bisa aja ke toilet bentar.
Remain outwardly composed in the face of anything ganglia

Tetap tenang dlm menghadapi apapun yg terjadi saat itu. Pernah lagi konseling, tiba-tiba mati lampu. AC mati, ruangan remang-remang 🙂

Pernah juga klien tiba-tiba panik trus sesak napas. Untungnya bisa manggil suster 🙂
Zip my lip, my family doesn't want my insights

Kita ga bisa jadi konselor/terapis bagi keluarga sendiri. Pun ke sahabat sendiri. Karena sulit objektif dan bisa jadi bias subjektif. Ada ekspektasi juga kan dalam relasi yang dekat.

Lagian biasanya saran kita juga ga didengar 😂🤷🏻‍♀️
Compartment for stuffing away my own crap during session

Ya mirip lah sama being mindful tadi ya. Kalau ada masalah di diri sendiri, disimpan dulu jauh-jauh.

Dan kadang kita juga suka relate sama kisah klien, nah ini juga diwaspadai agar ga transference jadi emang perlu fokus.
Advice giving (on/off)

Ngasih nasihat itu ga haram, cuma bukan jadi cara yang utama dalam mendorong klien menggali insight.

IMO, kalaupun udah mentok banget, nasihat bisa diberikan dgn cara yg non-directive seperti bertanya perspektif klien mengenai hal tsb.
Paper work aversion

Ini apa ya? 🤔 menghindari sesi dgn memberikan paper work mungkin. Ini preferensi sih. Di sini mungkin terapis perlu "membaca" karakter klien, apakah perlu diberikan paper work atau ga.

Yang penting sesuai kebutuhan dan kesepakatan antara klien dan terapis.
50 minute internal clock cortex

Nah ini nih 😂 semakin sering konseling, semakin terlatih tuh sensitivitas terhadap waktu! Mungkin klien ga berasa karena cerita.

Kalau kita kayak ngeh aja gitu biasanya, eh udah mau sejam nih. Di menit ini, mulai mikir deh nutupnya gimana 👀
Rifling through interventions of my mentors.

Prosedur intervensi itu sesungguhnya adalah seni (art). Jadi kadang kita perlu pinter-pinter dan fleksibel dalam memberikan intervensi ke klien.

Kita ga bisa maksain setelah A harus B, kadang dari A bisa ke Z dulu baru ke B 💁🏻‍♀️
Daydream (on/off)

Kadang kita juga bisa lost atau tiba-tiba melamun. Biasanya karena klien ceritanya ke mana-mana, durasinya lama, tapi susah di-pause. Ga salah sih, cuma bagi kita itu berpotensi bikin kita jadi mind wanderer 😂

Makanya kita perlu kuat menahan godaan itu 🤭
Itulah beberapa alasan kenapa jadi psikolog itu:
✅ sulit (seleksi S2 di PTN juga udah sulit 😅)
✅ lama (prosesnya berliku bos!)
✅ tidak begitu affordable 🙂
✅ ga untuk semua orang, sama kayak profesi lainnya
Btw thread ini baru tentang "cognitive cost" ya. Belum "emotional cost" yang juga perlu pendidikan khusus untuk bisa (at least) terlatih 🤍

Next time aku bahas dari sisi emosionalnya juga ya 😂😊
Huwaaa banyak yang berharap jadi psikolog dan sekolah psikologi 🤗

Kudoakan lancar yaaa semua menuju cita citanya 💙 mohon doanya juga untuk kelancaranku menuntaskan S2 di masa pandemi ini 😂🙏🏻
You can follow @disyarinda.
Tip: mention @twtextapp on a Twitter thread with the keyword “unroll” to get a link to it.

Latest Threads Unrolled: