Dear kamu,

Ini putra kita, Aksa. Tahun ini usianya genap 6 tahun. Dia sudah bisa menghitung dan pandai menggambar.

Tapi mungkin ... kau tak mau tahu.
Sejak kau meninggalkan kami saat ia masih dalam kandungan, aku sudah mempersiapkan jawaban andai ia bertanya kau di mana. Tapi tadi malam, ketika pada akhirnya pertanyaan itu ia ajukan, tak ada satu pun jawaban yang bisa kuberikan.

Tapi mungkin ... kau tak mau tahu.
Oh ya, dia senang sekali pada astronomi dan bercita-cita jadi astronot atau ilmuwan. Dia sudah hafal nama-nama planet, menggambar tata surya, dan membuat replikanya.

Tapi mungkin ... kau tak mau tahu.
Apa kau tahu? Setahun belakangan, ia kerap meniru anak tetangga: duduk di teras setiap senja. Ketika kutanya sedang apa, dengan polos ia menjawab, "Menunggu Ayah pulang kerja."

Ayah yang tak pernah ia temui. Ayah yang tak pernah ia miliki.
Tahun depan dia mulai masuk SD. Kau harus lihat bagaimana gembiranya ia ketika mencoba seragam.

Ah ... ternyata banyak hal yang kau lewatkan. Hal-hal yang sengaja kau tinggalkan, kau lupakan.
Aku tahu, mudah sekali bagimu untuk menemukan kami. Dan jika suatu saat kau membaca ini, aku ingin kau tahu bahwa kami sudah memaafkanmu.

Kami sudah berhenti menunggu.

Tapi mungkin ... kau tak pernah mau tahu.
---

Wah, malah jadi ramai. 😄

Terima kasih untuk teman-teman semua yang berkenan membaca & mengirimkan kalimat-kalimat yang menghangatkan. Mohon maaf kalau saya tidak bisa membalas satu per satu.🙏
Untuk Anda yang sedang berada dalam posisi yang sama dengan saya, semoga tetap diberi kekuatan. Dan untuk Anda yang senasib dengan Aksa, kalian anak-anak yang hebat. Titip salam buat ibunya. Doa saya akan selalu terlapal untuk kalian. đŸ„°

Sekali lagi terima kasih.
You can follow @eLAmaravati.
Tip: mention @twtextapp on a Twitter thread with the keyword “unroll” to get a link to it.

Latest Threads Unrolled: