Banyak yang spill beratnya jadi residen bisa jadi bikin sejawat lain makin ragu daftar PPDS. Padahal diluar ilmu klinis spesialistik, ada banyak skill non medis yang bisa kita dapatkan hanya saat jadi residen. aku share beberapa biar makin semangat daftar PPDS ya
--Sebuah Utas--
Financial management: otomatis ke instal kalo hidup jadi residen, dipaksa keadaan. Jadi residen harus siap rela cashflow yang neracanya asik buat dibanggain atau modal ngelamar pacar jadi remuk bikin Safir Senduk pun geleng2. Not even jouska can fix this. So deal with it.
Information and Communication Technology: Menjadi residen berarti harus ngerti cara ngeprin operan,handle puluhan grup WA, punya ratusan converter VGA,Mac, HDMI. Troubleshooting kalo presentasi tiba-tiba ngadat, proyektor macet, file gak kebuka, dll. Semua dalam hitungan detik.
Building Maintenance: wih ini sulit seorang dokter dapat kesempatan handson skill ini secara paripurna di luar PPDS. Mulai dari benerin kursi, lemari, pintu, instalasi listrik sampai masang pipa wudhu temporer. Modal bagus untuk di rumah jadi gak perlu dikit-dikit manggil tukang.
Conflict management: kalo biasanya konflik cuman muncul sesekali dalam hidup, tidak dengan kehidupan residensi ini fernando. Gak cuman di Rumah Sakit lho, kamu pulang aja bisa jadi konflik siap menunggu. On a serious note, build a good support system, esensial itu to survive.
Sport science: Ini asik sih, kalo sebelumnya kamu ndak pernah gerak kegiatannya cuman rumah-kantor-mall repeat. Di residensi kita akan belajar banyak tentang olahraga. Futsal, Tenis, Badminton, Tenis meja, Zumba, Yoga, Renang, Cycling, Running, dll dll. Keren kan.
Culinary/F&B: Minimal keahlian mengasah pisau dan memotong semangka akan semakin terasah kalo jadi residen. Atau paling gak wawasan kuliner kita pasti akan semakin kaya seiring banyaknya menangani rikues makanan saat jaga atau rikues membawa tamu kemana saat ada visit
Ilmu Kanuragan: Mungkin awal-awal akan sakit hati kalo dinyinyirin atau dibentak. Tapi lama-lama reseptor sakit hati jadi less sensitive. jadinya kebal mau dibentak apa aja yang keluar dari mulut paling minta arahan minta asupan gitu deh. Modal bagus buat ngadepin mulut tetangga.
Ilmu Ninjutsu: time management itu gak laku di residensi. Sering kita diminta ada di beberapa tempat yang berbeda disaat yang bersamaan,jadi kita perlu punya skill impor dari jepang untuk membelah diri, berpindah2 tempat dalam waktu singkat atau ngilang aja sekalian(kalo berani)
Ilmu Ikhlas: sesungguhnya salah satu cara dokter untuk belajar ikhlas adalah dengan menjalani residensi. Melepaskan banyaknya nikmat duniawi, dan menyadari bahwa hidup itu gak sekedar soal materi.
Ikhlas ini sulit, separoh dekade jadi residen itu berarti hidup mati kita ya ada di PPDS. Mau ancur-ancuran kayak apapun gak ada yang peduli kecuali support system kita tadi.Jadi kalo gak ikhlas ya susah, seperti kata orang bijak pernah berkata, apapun itu, lemesin aja sis..
llmu syukur : dulu bergelimpang fasilitas dan kehidupan yang nyaman, aku masih sering mengeluh. Sekarang baru sadar, life’s too short to always be complaining.
Hidup residen emang sulit, tapi gak ada yang ngalahin rasanya didatengin bocah tiap di poli jingkrak2 teriak dokter Denta makaasih aku dah sehat lhooo sekarang, sambil melukin. Ada keluarga pasien bawain jajanan, padahal buat transport dari luar kota aja mereka kesulitan..
Jadi residen emang harus siap ancur2an, belum tentu ditakdirkan selesai pun. Tapi seenggaknya, kita udah pernah berjuang mati2an untuk hidup dan pasien yang lebih baik. It’s the journey my friend, that counts. Bismillah aja lurusin niat.. 😊
You can follow @sdenta.
Tip: mention @twtextapp on a Twitter thread with the keyword “unroll” to get a link to it.

Latest Threads Unrolled: