Sebelum pandemi, seorang pejabat berkomentar tentang seminar2 mahasiswa. "Hampir semua temanya sama. Soal peluang kerja, industri dan teknologi".
Saya jawab: "Beda ya dengan generasi2 dulu. Maunya merombak dunia. Gak pernah mikir, kalau lulus kerja apa." https://geotimes.co.id/opini/cara-mahasiswa-menghadapi-revolusi-industri-4-0/
Saya jawab: "Beda ya dengan generasi2 dulu. Maunya merombak dunia. Gak pernah mikir, kalau lulus kerja apa." https://geotimes.co.id/opini/cara-mahasiswa-menghadapi-revolusi-industri-4-0/
Mahasiswa sekarang menderita tekanan berat. Dipacu mengejar karir sejak muda. Ditakuti dengan hantu2 persaingan kerja dan masa depan yang suram.
Generasi terdahulu menikmati ambisi sok-jagoan. Ingin merombak dunia. Bermain2 dengan yang disukai tanpa kuatir akan jadi gelandangan.
Generasi terdahulu menikmati ambisi sok-jagoan. Ingin merombak dunia. Bermain2 dengan yang disukai tanpa kuatir akan jadi gelandangan.
Selain itu, generasi masa kini punya selera konsumsi gaya-hidup yang tinggi: makanan, busana, hiburan, acara liburan, perjalanan dsb. Bila perlu dengan berhutang.
Ini gejala global, sejauh yang saya baca2. Bukan cuma RI.
Iklan konsumsi untuk generasi yang lalu lebih terbatas.
Ini gejala global, sejauh yang saya baca2. Bukan cuma RI.
Iklan konsumsi untuk generasi yang lalu lebih terbatas.