Amerika adalah negara yang sering terlibat dalam pergantian rezim negara lain. Invasi Teluk Babi menjadi salah satu kasus dimana Amerika mencoba untuk menggulingkan rezim Fidel Castro, sang revolusioner anti kapitalis yang dibenci Amerika. Kok bisa?

- a thread!
Amerika sebagai cermin dari sistem kapitalisme dalam melancarkan tujuannya harus membangun koneksi dan mendapat dukungan dari pemerintahan negara lain agar keuntungan produksi pasar global yang dicitakan dapat tercapai. Kuba menentang sistem ini, lalu apa yang terjadi?
Pada perang dingin, Amerika dalam menyebarluaskan kepentingannya akan melibatkan diri dalam pergantian rezim negara lain, bertekad memberantas komunisme dan mendukung diktator sayap kanan dengan rezim anti-reformis di negara-negara seperti Kuba, Honduras, dan Guatemala.
Sekitar tahun 1950-an, Amerika Latin khususnya Kuba dengan pemerintahan pro kapitalisme yang dipimpin oleh Fulgencio Batista sangat mengecewakan rakyat. Korupsi, kemiskinan dan kekejaman meningkat pada masa pemerintahan Batista.
Oleh karena rezim yang sangat meresahkan ini, pada 1 Januari 1959, Fidel Castro seorang nasionalis Kuba mencoba meruntuhkan pemerintahan rezim Batista, dan Castro menggantikan kekuasaannya dengan membentuk negara sosialis revolusioner dengan berbagai kebijakan progresif.
Kebijakan-kebijakan Fidel Castro yang anti kapitalis dan pro komunis telah mengancam kepentingan Amerika. Castro telah menasionalisasi semua kepentingan AS di Kuba tanpa kompensasi dan telah memutuskan hubungan diplomatik dengan negara kapitalis tersebut.
Pembuat kebijakan AS memutuskan bahwa kekuasaan Castro di Kuba harus diakhiri agar kepentingan mereka terus berjalan dan aset ekonomi terlindungi. Oleh karenanya, komunisme harus dikalahkan, Castro harus diganti dengan pemerintahan baru yang mendukung kepentingan Amerika.
Amerika dengan bantuan CIA dan orang-orang yang kontra terhadap revolusi Fidel Castro memberikan pelatihan dan peralatan kepada pasukan pengasingan. Mereka mulai mengupayakan berbagai cara untuk menggulingkan kekuasaan Castro. Lantas apa yang kemudian terjadi?
Dua tahun kemudian yaitu pada 15-17 April 1961, mereka melakukan penyerbuan di Pantai Teluk Babi sehingga peristiwa ini dikenal dengan Invasi Teluk Babi atau biasa disebut The Bay of Pigs Invasion.
Pada 15 April 1961, Amerika memulai invasi ke Kuba dengan delapan pesawat B-26 yang terbang dari Nikaragua untuk menghancurkan angkatan udara Castro di darat. Serangan udara ini tampaknya berhasil, tetapi setidaknya enam pesawat tempur Castro selamat.
Hari berikutnya, angkatan udara Castro berhasil menenggelamkan dua kapal yang sarat dengan pasukan vital. Dan pada 17 April, sekitar 1.400 orang dengan nama sandi Brigade 2506 (warga Kuba yang direkrut oleh CIA), melancarkan serangan di pantai selatan Kuba, Teluk Babi.
Namun mereka berhasil dipukul mundur oleh pasukan Castro dan mengakibatkan habisnya amunisi mereka. Kegagalan Amerika di Teluk Babi salah satunya ialah akibat keengganan Presiden John F. Kennedy untuk terlalu terlibat dalam menggulingkan rezim sayap kiri, Fidel Castro.
Castro sang revolusioner ini hanya butuh tiga hari untuk menggagalkan invasi tersebut yang telah direncanakan selama dua tahun oleh Amerika. Kennedy memutuskan untuk tidak lagi memberikan dukungan udara terhadap invasi yang gagal tersebut.
Kegagalan invasi ini dinilai sebagai kasus dengan pengambilan keputusan yang buruk. Akibatnya, direktur CIA Allen Dulles, Wakil Direktur CIA Charles Cabell, dan Wakil Direktur Operasi Richard Bissell dipaksa untuk mundur dari jabatan dan bertanggung jawab atas invasi tersebut.
Invasi Teluk Babi adalah bencana dan berita baik bagi sejarah kemenangan Kuba yang dipimpin oleh Fidel Castro, sang komunis garis keras. Sebaliknya adalah berita buruk bagi Amerika.
You can follow @logos_id.
Tip: mention @twtextapp on a Twitter thread with the keyword “unroll” to get a link to it.

Latest Threads Unrolled: