Berkah Ramadhan, barusan saya dinotice dengan anak PUNK yang bukan idola saya gengs. Dengan ini saya menyatakan berhenti jadi pang pangan! #punkgaya
Semua berawal dari akun punkagainstrape di ig yang menyuarakan kasus pelecehan yang dilakukan oleh salah satu personil band Jakarta.
Lalu selang beberapa hari setelah itu muncul lah dukungan dari lingkungannya, YA TENTU SAJA DUKUNGAN KEPADA PELAKU OLEH SALAH SATU PERSONIL BAND PUNK TUA DI INDONESIA. "KALAU NGAK CABUL BUKAN LAKI-LAKI NAMANYA, NAMANYA JUGA PUNK ROCK." GILA GA TUH?
Karena bingung dengan pernyataan "KALAU NGAK CABUL BUKAN LAKI-LAKI NAMANYA, NAMANYA JUGA PUNK ROCK." Akhirnya saya mempertanyakan diri saya sendiri apakah jika menjadi seorang laki-laki harus menjadi cabul? Apakah menjadi seorang punk juga turut serta melanggengkan pelecehan?
Dan tentu saja jawabannya tidak, tapi sangat terkejut saya dengan pernyataan vokalis salah satu band tua (tentu saja setelah menjadi sok jagoan, pernyataannya dihapus lalu diam tanpa ada kata kata lagi) dan dini hari ini muncul lah personil band satunya. KELAKUANNYA SAMA!
Tua di skena dapat apa? Gaya ngepunk doang? Attitude-nya gara dae bor?
Dan inilah pernyataannnya. Kalian memang menyedihkan!
You can follow @mxrichs.
Tip: mention @twtextapp on a Twitter thread with the keyword “unroll” to get a link to it.

Latest Threads Unrolled: