Orang desa yang sering dikata-katai penduduk kota ternyata memiliki kesadaran komunal yang lebih baik dalam mencegah ancaman. https://twitter.com/anthraxxxx/status/1264480615937699840
Gue ga begitu ngerti tentang teorinya kalo mau ndakik-ndakik. Cuma, sebagai penyeimbang, ga semua masyarakat desa se-reckless seperti yang diberitakan media.

Harus diakui memang masih ada orang-orang yang membuka peti jenazah, tapi banyak juga yang berusaha mematuhi protokol.
Contoh, banyak warga yang dengan sukarela berkonsultasi ke Pak RT/RW jika anggota keluarganya mau pulkam. Ketika RT/RW mengisyaratkan untuk tidak pulang ya mereka bicara ke keluarganya di kota untuk menunda. Mutual respect masyarakat desa perihal seperti ini patut diapresiasi.
Contih lain, di RW sebelah. Jika memang kondisi ekonomi tidak memungkinkan u/ bertahan di kota, RT/RW mengizinkan. Syaratnya isolasi mandiri di rumah. Pengawasan dilakukan bersama warga lain. Apabila warga yang dikarantina tidak mamou provide kebutuhan hidup, warga membantu.
Beberapa saat yang lalu ada warga pulang dari ibukota. Pak RT berkoordinasi dengan ybs jika membutuhkan logistik/barang. Jadi ybs WA Pak RT u/memberikan uang & dibelanjakan oleh warga yang lain. Supaya ybs tidak berkeliaran di luar rumah. Hal-hal demikian perlu dijadikan contoh.
Kita tahu, lockdown bukanlah solusi terbaik. Sektor perekonomian akan terdampak. Lockdown/PSBB memang sebaiknya digunakan sebagai pelecut & fitting untuk kebiasaan baru bagi masyarakat u/ berdamai dengan virus ini.
You can follow @bang_bar0n.
Tip: mention @twtextapp on a Twitter thread with the keyword “unroll” to get a link to it.

Latest Threads Unrolled: