So I've promised yall my SMIC Omegaverse AU and here we go.

Please keep in mind this is completely halu 100000% jadi timeline what timeline ー setidaknya dalam ketepatan waktu.

TDD era to canon. Established SamaIchi (sort-of). Alpha!Samatoki, repressive!Omega!Ichirou.
Di sini Samatoki kecanduan bersenggama dengan banyak wanita, namun ia tidak pernah satu kali pun ingin menyentuh Ichiro ー bahkan bangsa ciuman pun tak pernah.

Hal ini membuat Ichiro geram, lantaran ia merasa diduakan dan Samatoki tidak berkomitmen dengan perkataannya.
Tetapi Samatoki mendalih bahwa baginya, hubungan badan dengan hubungan as in real relationship itu berbeda. Ia tidak mau mencampuri hubungan cinta dengan hubungan seksual, karena itu ia tidak mau menyentuh Ichiro.

Logikanya, Samatoki menganggap seks = pelampiasan.
Ichiro tentu saja marah, namun ia terlalu mencintai Samatoki untuk memutusi hubungannya. Pula Ichiro berpikir bahwa jikalau ia menggunakan aromanya sebagai omega untik mengalihkan pandangan Samatoki, yang ada lelaki itu mencampakkannya.

Samatoki membenci omega.
Samatoki tidak menyukai omega yang needy dan perlu perhatian khusus darinya, padahal waktu untuk dirinya saja tidak ada. Pula omega adalah salah satu gender yang dilindungi oleh Chuuoku, karena itu bermunculan omega yang menginjak harga diri Alpha lalu kabur ke belakang chuuoku.
Di sisi lain, Ichiro adalah repressive Omega. Ia menggunakan obat-obatan untuk menekan hormonnya supaya tidak terlihat seperti omega dan mencegah heat-nya. Ditambah dengan mentalnya yang menolak gender keduanya bulat-bulat, sampai sekarang pun Ichiro masih terlihat seperi beta.
Ichiro tidak mau statusnya sebagai male omega menghalangi jalannya untuk mencari uang, pula male omega merupakan salah satu secondary gender terjarang setelah perang dunia ketiga.

Setidaknya, sampai Ichiro mendapatkan uang untuk adik-adiknya baru ia mau menyerahkan diri.
Waktu dipercepat. The Dirty Dawg digegerkan dengan hilangnya Aohitsugi Nemu ketika mereka berada di kota lain untuk division battle. Samatoki kelimpungan mencari keberadaan sang adik sampai-sampai ia hampir luput menyadari bahwa Ichiro pun tak bisa dihubungi.
Singkat kata, Aohitsugi Nemu dan Yamada Ichiro lenyap dari muka bumi. Tidak ada yang bisa menitis kemana mereka berdua, dan siapa yang telah menculik mereka.

Untuk sementara Jiro dan Saburo dijaga oleh Jakurai dan asistennya.
Menit berganti menjadi jam. Jam berganti menjadi hari.

Tatkala hari hampir berganti menjadi minggu, Yamada Ichiro berhasil ditemukan. Samatoki segera berangkat untuk menemui kekasihnya ー

Hanya untuk menemukan aroma Nemu membekas di sekujur tubuh Ichiro, dan merah di leher.
Perlu ditekankan bahwa Aohitsugi Nemu adalah Beta dengan gen Alpha. Akan tetapi, untuk saat ini gen Beta darinya lebih dominan.

Dan beta dapat bersenggama satu sama lain.

Seketika Samatoki tersulut oleh api kemarahan. Ia kenal betul aroma pekat yang menempel pada tubuh Ichiro.
Tentu saja ia tahu. Setiap malam, Samatoki selalu menghisapnya dengan seorang gadis tertidur di jangkauan lengannya.

Marah dan merasa dikhianati, Samatoki meluncurkan serangan membabi buta kepada sosok Ichiro yang masih tak bisa membedakan mana realita dan mana mimpi.
Ichiro tak berkutik kala Samatoki gelap mata bermain tangan dan memanggilnya dengan sebutan yang bahkan ia pikirkan saja enggan. Lelaki itu berusaha untuk melindungi dirinya dan membela diri, namun hanya didengar oleh telinga tuli.

Ia hanya bisa pasrah menerima semua.
Setelah sekian lama Samatoki menyerang Ichiro sampai ia babak belur dari ujung ke ujung, ia akhirnya berhenti dan mengatakan bahwa ia menyesal pernah bertemu dengannya.

Kemudian ia berjalan pergi, meninggalkan Ichiro sekarat di ruang gelap dengan aroma pekat kematian.
Di detik itu Ichiro merasa dunia sungguh mengharapkan dirinya untuk mati.

Ia bahkan tidak dapat menjaga satu-satunya hal yang beharga dari dirinya yang sungguh menyedihkan.

Ia bahkan tidak dapat menjaga kepercayaan kekasihnya yang jarang nan mudah sekali rapuh.
Yang Samatoki tidak tahu, Ichiro sama sekali tidak pernah bertemu dengan Nemu. Barang sekali pun.

Yang Samatoki tidak tahu, selama beberapa hari terakhir yang Ichiro alami tak lebih adalah penyiksaan, penghinaan, dan degegrasi harga dirinya sebagai seorang manusia.

Ia tak tahu.
Di detik itu pun Ichiro tak masalah kalau ia mati mengenaskan. Dirinya tak lagi layak untuk hidup sebagai MC. BB, sebagai Yamada Ichiro, sebagai manusia.

Jiro dan Saburo akan menemukan orangtua yang lebih baik ketimbang dirinya.

Samatoki akan menemukan kekasih yang lebih baik.
Ichiro? Sejak awal ia memang tidak memiliki apa-apa. Dunia akan terus berjalan bila ia mati. Orang-orang akan terus beraktivitas bila ia tiada.

Yamada Ichiro sejak awal memang tidak penting. Hanya empunya saja yang terlalu keras kepala untuk melanjutkan hidup.
Ah, pemandangannya semakin menggelap. Ichiro mulai kehilangan kendali tubuhnya, kelu menjalar perlahan.

Apakah akhirnya kematian datang menjemputnya? Syukurlah kalau begitu. Setidaknya berkurang satu kepala yang mencemari udara kota Ikebukuro-nya.

Mungkin kali ini...
...aku akan bermimpi indah...

Ichiro tidak menyadari kehadiran sesosok wanita yang datang menghampiri, menatapnya dengan lara.

"Sungguh menyedihkan nasibmu," ujarnya seraya memberikan gestur pada sekumpulan orang di belakangnya.

"Kali ini, aku akan menyelamatkanmu,
keturunan dari wanita itu."

Wanita itu tersenyum tipis, seraya membenarkan pin yang tersemat di dadanya.

"Bawa dia ke lab terdekat. Kita akan selamatkan anak ini."

Sontak orang-orang berseragam nuansa merah muda dan biru tua itu memberikannya salut.

"Siap, Nona Otome!"
Gonna continue tomorrow ksksk lemme sleep-
Have a nice day y'all and uhhh happy eid mubarak,,,,✨✨✨✨🙏🙏
Gonna continue this shit I am ASCENDING

Hari berganti menjadi minggu.
Minggu berganti menjadi tahun.

Perpecahan grup legendaris The Dirty Dawg tidak bisa dicegah. Hilangnya anggota termuda mereka hanya mempercepat terjadinya insiden ini, bahkan menuai kebencian yang dalam.
Jiro dan Saburo resmi diangkat oleh Jakurai sebagai anak asuhnya, dan kini Ikebukuro dipegang oleh North Bastard; teman masa kecil Ichiro yang masih syok mendengar berita hilangnya anak bermata dwiwarna tersebut.

Semua orang mengira Ichiro hilang, terkecuali mantan anggota TDD.
Mereka semua tahu apa yang sesungguhnya terjadi, namun enggan membeberkannya. Pasal bagi mereka insiden tersebut adalah dosa terbesar mereka yang mengingatnya pun hanya mendatangkan lara tak terhingga.

Usut punya usut, penyelidikan mereka tak terhenti sampai Ichiro ditemukan.
Samatoki menemukan bahwa dalang dibalik penculikan Nemu dan Ichiro adalah orang yang berbeda; ia masih tidak tahu kemana Nemu diambil, namun Ichiro ternyata diculik oleh kelompok Yazuka lain yang punya dendam kesumat padanya.

Mereka menculik Ichiro lantaran ia adalah kekasihnya.
Dan sengaja mereka membuat Ichiro mudah ditemukan di kemudian hari setelah 'melumuri'nya dengan pakaian yang Nemu kenakan.

Kelompok yakuza ini awalnya ingin menculik Nemu, namun muncul kelompok ketiga yang menawarkan kerjasama asalkan mereka mengganti target.
Mereka awalnya ingin menolak, tetapi setelah mempelajari keberadaan Ichiro dan niat mereka yang lebih mengincar Nemu, akhirnya kerja sama busuk ini muncul.

Karena itulah mengapa Ichiro bisa memiliki aroma Nemu yang pekat, padahal bertemu pun tidak.

Samatoki telah terjebak.
Tidak butuh waktu lama untuk Samatoki memburu Yakuza brengsek itu dan memaksanya untuk membeberkan keseluruhan cerita atau mati.

Setelah mengetahui semua, Samatoki seakan terguyur oleh air dingin. Sesaat, ia tidak dapat mendengar apapun, tidak dapat berpikir apapun.
Benaknya hanya berpikir pada selang waktu silam. Ichiro yang lemah tak berdaya. Sosoknya yang tak berkutik menerima amukannya hingga aroma kematian menyebar kencang di udara.

Ichiro-nya yang terus meminta ampun namun tak didengar.

Samatoki telah melakukan kesalahan terbesar.
Lemas menerpa. Rasa bersalah datang tanpa undangan dan memporak-poranda hati dan pikirannya.

Ichiro. Ichiro. Ichiro. Ichiro. Ichiro.

Ia terus memanggil namanya bak insan haus kasih dari sang pencipta. Dadanya sesak, masih tak bisa menelan bulat-bulat dosa yang telah diperbuat.
Pikirannya mendarat pada sosoknya yang ia tinggalkan begitu saja, terbujur kaku tak berdaya. Setidaknya sudah selang beberapa hari setelah insiden tersebut ー apa jangan-jangan ia sudah...?

Tidak. Tidak mungkin. Samatoki menolak untuk memercayainya. Ichiro tidak boleh mati.
Pasti ada yang menemukan Ichiro dan membawanya ke rumah sakit. Ya. Tidak mungkin ada orang yang tega membiarkan seseorang berdiri di pintu kematian sendiri dengan kondisi memprihatinkan.

(Samatoki menolak bahwa transaksi manusia ada. Ia menolak kemungkinan terburuk.)
Naas, sekeras apapun Samatoki mencari sosok sang pujangga, ia tidak dapat menemukannya. Walau ia sudah mengerahkan segala koneksinya sebagai tokoh influential di dunia yakuza mau pun sebagai salah satu member The Dirty Dawg.

Yamada Ichiro telah lenyap dari muka bumi.
Selang beberapa waktu Jakurai dan Ramuda pun mengetahui apa yang telah dilakukan oleh Samatoki. Kecewa terlalu lemah untuk mendeskripsikan perasaan mereka ー marah, kesal, dan khianat bercampur-aduk menjadi satu. Bahkan Jakurai pun tidak tega untuk memberi tahu Yamada bersaudara.
The Dirty Dawg akhirnya pecah, membawa dosa dan kebencian yang tertanam pada diri dan satu sama lain. Rasa sakit mereka menjadi-jadi kala posisi kosong divisi Ikebukuro langsung terisi oleh Doan Kazusato, teman masa kecil Ichiro yang acapkali mendongeng akan masa lalunya.
Mereka tak mampu. Tidak ada satu pun dari mereka mampu untuk memberitahu bangsa satu insan pun mengenai kebenaran hilangnya sosok Yamada Ichiro.

Setidaknya, biarkan Ichiro tetap selamat tak tersentuh sehelai pun di angan mereka.

Biarkan Samatoki mengemban dosanya sendiri.
Waktu berputar. Perlahan rahasia The Dirty Dawg perlahan terkupas, namun mereka masih mengatup mulutnya rapat. Tiap kali mereka menyinggung Yamada tertua, mereka akan terhenti dan mengubah topik pembicaraan.

Hingga dua orang familiar ikut bermain di atas panggung.
"Aohitsugi Samatoki. Anda ditangkap atas tuduhan penyalahgunaan hypnosis mic."

Samatoki hanya terbujur kaku. Matanya fokus pada dua figur mengancam berbalutkan seragam standar Chuuoku.

Tidak mungkin.

Ia tidak dapat memercayai penglihatannya sendiri. Tidak, tidak mungkin ー !
Namun ia tidak bisa mengelak. Paras yang ia selalu kenang. Suara yang menghantui malamnya. Wajah manis yang menghiasi gawai dan foto kecil di ujung meja.

Yang paling terkasihi, yang paling merana. Keduanya kini berdiri tegap, bersanding satu sama lain layaknya mimpi buruk.
"N-Nemu? Dan juga ー " Samatoki tercekat.

"Ichiro?"

Air muka serta aroma yang dipancarkan sedikit berbeda, namun Samatoki tidak akan pernah melupakan permata dwiwarna yang dahulu menatapnya bak kejora pagi.

Wajahnya kini lebih segar. Bergaris halus namun tegas.

Berbeda.
Dalam satu tarikan napas Samatoki dapat mengidentifikasi gender kedua dari sang pujangga. Ia tak dapat menyembunyikan rasa terkejutnya.

Omega.

Dan bukan sembarang omega, melainkan male omega ー gen terunggul dan langka dari histori panjang secondary gender.
Sejak kapan? Sejauh yang ia tahu, Ichiro hanyalah seorang beta dengan tekad sekuat alpha. Tak pernah sekali pun ia menunjukkan barang sedetik pun sisi mau pun aroma seorang omega.

Apa mungkin, selama ini Ichiro menyembunyikannya? Lantaran takut ditolak olehnya?
Mungkin. Anak itu selalu memilih untuk diam ketimbang mengeluarkan apa yang ada di pikirannya.

Perasaan bersalah yang terkubur jauh di sana merayap datang. Lagi, karena ulahnya Ichiro harus menderita.

Kedua figur di hadapannya tidak bergeming. Tidak ada perubahan air muka.
Mereka memandang dingin Samatoki, seolah-olah ia tak lain orang asing yang telah melanggar perintah atasan. Tidak ada keraguan di matanya.

"Aohitsugi Samatoki," kini Nemu yang membuka mulut seraya mengaktifkan mikrofonnya. "Saya sarankan Anda untuk ikut kami dengan tenang."
"Tunggu, Nemu, apa maksudmu? Ini kakak ー !"

"Saya tahu Anda adalah kakak Saya," potong Nemu cepat. Iris merah mudanya memandang dingin sang kakak yang banjir keringat dingin. "Tetapi peraturan tetaplah peraturan. Sudah kodratnya Saya untuk melaksanakan tugas Saya dengan benar."
Samatoki mengambil satu langkah mundur, seketika kepala kosong tidak tahu harus berbuat mau pun bereaksi apa.

Nemu-nya, adiknya yang tercinta, berdiri tegap dengan lambang Chuuoku tersemat di dada. Memandangnya rendah seakan-akan ia hanyalah orang tak dikenal.
"Mohon dipercepat, saudara Aohitsugi."

Samatoki terkesiap kala suara merdu namun tegas menyebut namanya. Ia menoleh ke arah Ichiro yang memandangnya dengan tatapan dingin.

"Seharusnya kau tahu malu, membuat Wakil Kepala dan Asisten Direktur turun lapangan menangkapmu."
Ah, suara ini, tak salah lagi, anak itu Ichiro-nya. Ichiro-nya, yang dahulu ia sakiti, yang dahulu ia maki dengan ribuan cacian, kini berdiri di hadapannya.

Suaranya bagai candu nikotin yang Jyuto benci hidup mati. Samatoki ingin mendengarnya lagi, lagi, lagi, lagi.
ー Keparat.

Hampir saja ia mengikuti insting Alpha-nya untuk menyerahkan diri tanpa perlawanan.

Ini tidak benar. Sama sekali tidak benar.

Ia adalah Aohitsugi Samatoki-sama, ketua dari Mad Trigger Crew dan yakuza tersohor dari Katengumi. Ia tak boleh menyerah semudah itu.
Walau pun di hadapannya kini perwujudan dari dosa terbesarnya, Samatoki harus tetap bertarung. Ia harus memenuhi sumpahnya untuk menghancurkan tembok bajingan itu.

Dan mungkin, mungkin,

Ia dapat menyelamatkan Nemu dan Ichiro.

"Rio, Jyuto! Ayo!"

Samatoki tidak akan mundur.
" ー Lapor. Misi penyergapan saudara Aohitsugi Samatoki gagal. Saya beserta rekan Aohitsugi Nemu meminta maaf atas ketidakkompetenan kami, Direktur Kadenokoji."

"Laporan diterima," Ichijiku menghela napas. "Tidak apa-apa. Anggap saja ini peringatan pertama untuknya."
Ichiro dan Nemu menunduk. "Bila itu kemauan Anda."

Ichijiku mengulum senyum yang hampir terpampang. Ah, bawahannya memang sungguh lucu dan patuh.

"Oh iya, Ichiro-san," Ichiro mengangkat kepalanya. "Tohoten-sama telah menjadwalkan tes selanjutnya. Tenang, ini kali terakhir."
Ichiro memiringkan kepalanya. "Apakah itu artinya proyek itu sudah selesai?"

Ichijiku mengangguk. "Kau benar. Berkatmu, proyek yang seharusnya memakan tiga tahun akhirnya dapat dipercepat menjadi dua tahun kurang. Chuuoku benar-benar beruntung memilikimu."
Semburat merah muncul di kedua pipi Ichiro, menciptakan pemandangan layaknya gadis manis di tengah euforia.

"Anda terlalu baik, Direktor. Saya tidak berbuat banyak kepada Chuuoku," ucapnya pelan. Ichijiku tergelak.

"Kau benar-benar manis, Ichiro," godanya. "Yakin kau tidakー"
"Izin menyela, Direktor."

Nemu memotong ucapan Ichijiku cepat, melempar pandangan tajam menusuk kepada sang atasannya tersebut. Seketika senyum jenaka di bibir Ichijiku luntur, digantikan delikan yang tak kalah tajamnya.

Hening mencekam. Dua pasang mata saling beradu.
Aroma pekat alpha seketika memenuhi ruangan tersebut, membuat Ichiro mengernyitkan dahi tidak nyaman. Ia tak pernah suka aroma alpha yang sedang bertikai.

Ichiro tak tahu mengapa, namun aromanya membawa rasa pahit di ujung lidah. Ia membencinya.
Sebelum Ichiro menengahi mereka berdua, seseorang berdehem di belakangnya. Sontak mereka bertiga menoleh ke arah sumber suara dan membelalakkan matanya.

Di mulut pintu, berdiri sang Perdana Menteri Jepang sekaligus pelopor Party of Words: Tohoten Otome.
"Tohoten-sama!"

Sang Perdana Menteri menghela napas kala mencium aroma pekat yang menggantung di ruangan. "Sudah berapa kali saya harus bilang ke kalian, berhentilah bertikai ketika Yamada Ichiro-san hadir di ruangan. Bahkan saya sendiri tidak nyaman mencium udara di ruang ini."
"Maafkan Saya, Tohoten-sama, namun yang patut disalahkan adalah Direktur. Ia berani menggoda Ichiro-san tanpa courting."

"Ha? Bukannya Anda yang memulai duluan? Lagipula Saya hanya memuji. Me-mu-ji!"

"Direktur, perlu Saya ingatkan bahwa Ichiro-san tidak perlu Alpha seperti ー "
"Jaga ucapanmu Aohitsugi, memangnya Anda itu siapanya Yamada ー "

"Cukup."

Ichijiku dan Nemu langsung mengatup mulutnya, berlagak seakan-akan tidak ada apapun yang terjadi.

Otome hanya bisa memijat keningnya, pening melihat tingkah laku kedua bawahannya yang kekanakan.
"Yamada Ichiro."

Ichiro memberi hormat pada sang perdana menteri. "Hadir."

Otome memberikan senyum tipis kepada sang male omega. "Mari ikut Saya ke labotorium. Sebagai balasan atas bantuan Anda selama ini, Saya ingin Anda ikut serta menyaksikan tes kali terakhir."
Ichiro menundukkan kepalanya. "Suatu kehormatan bagi Saya."

Otome memandang Ichiro beberapa saat, bingung mengilat di mata. "Anda tidak terlihat kaget," ucapnya seraya melirik tangan kanannya. "Apa mungkin Kadenokoji-san telah memberitahumu?"

"Benar, Tohoten-sama."
"...Tidak apa. Tawaran Saya takkan berubah," Otome memejamkan mata sebentar sebelum berbalik arah. "Aohitsugi Nemu, kembalilah ke pos kerjamu. Yamada Ichiro, ikuti Saya. Kau juga, Kadenokoji Ichijiku. Tugasmu adalah mengawasi senjata-senjata kita."

Nemu mendelik ke Ichijiku.
Wanita bersurai magenta membalas dengan senyuman sumigrah.

"Jangan salah paham, Kadenokoji. Minimal satu meter dari Yamada Ichiro-kun. Tidak kurang."

"...Baik, Tohoten-san."

Nemu berusaha keras untuk tidak tertawa.
Tinju keras melayang ke wajah Samatoki.

"BAJINGAN!"

"JIRO ー !"

"APA?!" Jakurai meringis tatkala sang anak kedua keluarga Yamada menatapnya marah. "Kau mau membela si sampah ini, iya?!"

"Bukan begitu, tapi ー "

" ー Dua tahun," Jiro menggeram. "Dua tahun, Jakurai-san."
"Dua tahun aku dan Saburo terlunta-lunta oleh mimpi kami untuk bertemu dengan kakak kami, untuk meminta maaf pada kakak kami, hanya untuk tahu bahwa bajingan ini adalah dalangnya!"

Jakurai terdiam, tidak tahu harus menjawab apa. Jiro yang sudah habis kesabarannya melanjutkan,
"Kami ini cuma bertiga," Jiro berkata dengan suara yang lebih tenang, namun pilu mengakar kuat. "Aku dan Saburo baru saja mengenal kakak kami yang sesungguhnya," isaknya.

"Baru saja aku ー aku mengetahui perasaan Ichi-nii pada kami,

Baru saja kami menjadi keluarga seutuhnya."
Jakurai dan Samatoki hanya bisa menundukkan wajah tak kuasa menatap wajah sang anak kedua. Rasa bersalah dan kebencian pada diri sendiri menyeruak tak tertahankan.

Tak dipungkiri bahwa Yamada bersaudara memiliki ikatan yang kuat, walau baru terbentuk pasca insiden penculikan.
Mereka tidak punya siapa-siapa untuk dipercaya. Orangtua pun tak kenal. Dunia pula sangat keji, selalu memandang rendah insan tak berayah dan beribu.

Ichiro adalah bintang kejora mereka. Kakak tertua, sekaligus figur orangtua bagi mereka yang haus kasih dan sayang.
Mereka tak pernah meminta lebih. Tak sekali pun.

Mereka hanya ingin menjadi keluarga seutuhnya. Walau hanya bertiga tanpa figur pemimpin keluarga.

Naas, pinta mereka tak pernah didengar dunia. Mimpi remeh-temeh namun berharga harus kandas terinjak oleh keegoisan manusia.
Jiro ingin berteriak. Dia ingin memaki, memukul, menghabisi sang titisan setan itu sampai ia tahu rasa akan perbuatannya. Dia ingin memanggil sang ayah figur dua tahun terakhirnya dengan sebutan tak senonoh, dengan kata-kata lebih keji dari seonggok ekresi.

Jiro ingin mengamuk.
Tapi ー

"Jiro-nii. Cukup."

Semua mata menoleh kepada anak termuda Yamada yang sudah berurai airmata namun tetap berdiri tinggi.

"Sudah, cukup," ujarnya disela isak tangis. "K-kita sudah janji 'kan, dengan Ichi-nii? Sudahlah... Aku tidak kuat lagi..."

Jiro seketika membeku.
Benar.

Jiro dan Saburo telah berjanji pada sang kakak untuk tidak menitis kehidupan yang ia telah lalui. Mereka telah berjanji untuk menjalani hidup sepenuhnya, supaya suatu saat nanti ketika mereka bertemu lagi, Ichiro akan tersenyum lebar dan berkata ia sangat bangga.
Karena itu, Jiro tidak boleh mengamuk. Jiro tidak boleh berlaku kasar pada mereka, mantan anggota The Dirty Dawg, walau merekalah penyebab penderitaan mereka karena ー

Karena dahulu, mereka pernah menjadi suargaloka untuk sang kakak yang tak berumah.

Jiro tidak kuasa.
Pada akhirnya, seluruh grup perwakilan divisi ー dari Ikebukuro hingga Osaka ー mulai bersekongkol merencanakan serangan ke pemerintahan Chuuoku. Tentu saja, mereka tak bisa asal sembarang menyerang. Mereka harus menunggu, sampai celah untuk menyurup terlihat.
Di sisi lain, akhirnya proyek Chuukou berhasil.

Proyek penciptaan true hypnosis mic.

Walau prototype true hypnosis mic yang digunakan oleh kloningan Ramuda memiliki efek yang sama dengan hasil akhir, efek samping dari penggunaannya sangat memprihatinkan.
Mereka perlu mikrofon yang dapat digunakan oleh manusia tanpa ada reaksi negatif. Akan tetapi, mereka kekurangan sumber. Bahkan Otome sendiri ragu bila proyek ini dapat berbuah atau tidak.

Hingga Yamada Ichiro muncul di tengah-tengah mereka.

Male omega berdarah Yamada.
Male omega sendiri sudah impresif, fakta bahwa darah Yamada mengalir di tubuhnya adalah hadiah bonus bagi Otome.

Tak banyak yang tahu mengenai ini, akan tetapi dalam silsilah keluarga Yamada tersematkan secuil fakta yang menarik:

darah mereka kompatibel dengan hypnosis mic.
Kemungkinan besar karena itulah hanya Yamada Ichiro yang memiliki speaker paling mendekati dengan bentukan asli sesungguhnya ー tidak mengikuti pengguna lain yang berbentuk berbagai rupa.

Pula sebagai omega, rap Ichiro memiliki efek lain yang lebih kuat dibandingkan male alpha.
Benar ー rap adalah kultur yang dahulu digunakan sebagai nyanyian perlawanan oleh kaum yang tertekan.

Dalam perang, selalu wanita yang menjadi korban. Selalu omega yang harus menanggung malu dan dosa yang tak pernah ia buat.

Kini, sebagai wanita dan omega, Otome akan melawan.
Ichiro meraba bekas tindik di telinganya.

Entah mengapa, sejak bertemu dengan Aohitsugi Samatoki, ada perasaan mengganjal di dadanya. Ia tidak tahu apa.

Tubuhnya berteriak untuk menjauhi lelaki itu. Mendorongnya jauh hingga ke pelosok dunia, atau kabur ke negara di atas awan.
Tetapi sisi omega-nya berkata lain.

Hatinya menghangat mengetahui bahwa lelaki itu baik-baik saja. Bahwa ia dikelilingi oleh orang-orang baik yang mendukungnya dalam susah mau pun senang.

Ichiro menyadari bahwa sisi omega-nya mengharapkan kebahagiaan untuk Aohitsugi Samatoki.
Lelaki itu tidak mengerti. Bertemu saja tidak pernah, mengapa tubuh dan emosinya bereaksi seperti ini?

Ichiro tidak mengerti. Ia memutuskan untuk tidak mau mencari tahu.

Ia adalah salah satu anggota inti pemerintahan Chuuoku. Ia tidak boleh mengecewakan Tohoten-sama.
Kemenangan jaya untuk Chuuoku.

Ichiro meraba sesaat mikrofon barunya yang tersemat di balik jubah.

Benar. Semua ia lakukan untuk membalas kebaikan Tohoten-sama, dan masa depan yang lebih cerah untuk dirinya dan kedua adiknya.

Kemenangan jaya untuk Chuuoku.

- end of thread-
You can follow @NRzqv.
Tip: mention @twtextapp on a Twitter thread with the keyword “unroll” to get a link to it.

Latest Threads Unrolled: