HABIB BUKAN ORANG SEMBARANGAN?
.
.
.

Umar Assegaf yang ditengarai sebagai seorang habib bukan orang sembarangan?

Paling tidak, itulah narasi yang dibangun MUI Jatim atas peristiwa adanya indikasi pelanggaran oleh seorang warga atas protokol PSBB.
Seorang habib boleh suka-suka. Dia adalah warga super premium. Aturan hanya berlaku buat masyarakat biasa.

Mungkin berangkat dari anggapan seperti itulah narasi diatas diangkat oleh MUI.
Bila Umar Assegaf bukan orang sembarangan, maka Asmadi Satpol PP yang bertugas saat itu adalah orang sembarangan?

Melihat peristiwanya, Asmadilah yang bukan orang sembarangan.
Asmadi yang hadir disana dengan mengenakan baju seragam adalah seseorang yang sedang melaksanakan tugas dimana pekerjaan itu datang dari negara.
Mungkin benar pak Asmadi ini hanya pegawai rendahan di Satpol PP, namun ketika dia mengenakan seragamnya dan surat tugas dari atasannya lengkap, dialah penegak aturan.

Dia adalah pengemban sekaligus pelaksana amanat undang undang.
Dia membawa misi negara dan secara hukum, tak boleh kalah oleh siapapun.

Kedudukannya sangat tinggi.

Disana letak pak Asmadi bukan orang sembarangan diatur oleh hukum.
Dan lalu karena ada seorang habib yang merasa kedudukannya setara dengan tingginya surga boleh menghina, memarahi dan mencaci maki hingga fisik turut bermain? Pasti orang itu sedang halu.

Ngigau disiang bolong....!
Jangankan hanya Umar Assegaf, seorang mantan Presidenpun bila berlaku sama pada peristiwa itu, pasti juga akan diproses.

Mantan Presiden meski masih mendapat protokoler dari negara, ketika dijalanan adalah warga biasa sama seperti kita.
Pak Asmadi sekecil apapun pangkatnya, dia adalah pejabat pada peristiwa itu. Pak Asmadi memiliki hak memproses mantan Presiden bila ada pelanggaran disana.

"Ada apa dengan MUI?"

Gus Dur saja pusing, apalagi kita??
Feodalisme mungkin adalah sikap yang dijaga dan terus dipelihara oleh kelompok ini. Menghormati siapa yang dianggap lebih mulia, disanalah totalitas penghambaan ditanam.

Kepada siapa berpatron, adalah soal eksistensi dipertahankan. Hirarki dibangun agar ada ketaatan disana.
Ketaatan adalah tentang totalitas sikap pasrah bawahan kepada atasan tanpa keharusan untuk bertanya. Hukum tuan dan hamba kini kembali dihidupkan.
Tuan adalah tentang siapa sebagai pemilik jalan surga, hamba adalah penjaga sekaligus eksekutor bagi siapapun yang berseberangan dan mempertanyakannya apalagi melawan.
Maka menjadi nyambung kenapa tiba-tiba seorang Zul dengan enaknya memberi perintah mencari dan menangkap Asmadi langsung dan seketika kepada para bawahannya.

"Mang boleh...........???

Apa yang ga boleh buat kelompok itu?
Jangankan cuma sekelas Asmadi, sekelas Presiden Jokowi saja sedang ditunggu lengah. Sekali lengah dan salah, tak ada lagi obat untuk itu.

Pak Asmadi tak boleh dituntut bersalah. Pak Asmadi adalah sosok pemberani yang harus kita lindungi.
Saat petugas lain lain gamang, begitu minder dan malas berhubungan dengan perkara seperti ini, Asmadi bukan hanya bertahan, dia berani membalas kesemena menaan mereka.

Asmadi sedang diincar. Perintah pencarian dan penangkapannya sedang ramai dibicarakan dan diviralkan.
Mempersekusi Asmadi adalah tindakan ilegal dan melawan negara. Banyak pasal dapat digunakan.

Negara tak boleh abai terhadap keselamatan Asmadi.

Jangan dilihat Satpol PP nya, namun saat beliau bertugas, beliau adalah aparat keamnan negara.
Beliau bersama polisi dan militer sebagai satu tim.

Siapapun mempersekusi Asmadi, mereka adalah musuh negara.

Negara dengan mudah menangkap bukan hanya mereka yang dilapangan, namun mereka yang membuat perintah harus dihukum dengan tegas. Bukti sudah beredar dimana saja.
Umar Assegaf tak layak disebut "bukan orang sembarangan", dia yang seharusnya memiliki marwah dengan disandangnya gelar itu justru telah menginjak injaknya dengan kelakuan tak pantas.

Asmadi lah si bukan orang sembarangan itu.
Asmadi orang biasa, dari keturunan penduduk biasa, dengan jabatan biasa dan dengan cara biasa telah berhasil mempertahankan marwah dan kehormatan negara dihadapan para perusuh itu.
Asmadi si keturunan orang biasa itu telah melangkah menjadi orang luar biasa dengan berani melawan yang tak banyak berani dilawan orang lain.

Ya..., Asmadi memang bukan orang sembarangan...!!
.
.
.
You can follow @__MV_llestari__.
Tip: mention @twtextapp on a Twitter thread with the keyword “unroll” to get a link to it.

Latest Threads Unrolled: