Jujur gue takut bgt ini kejadian.
Hukum waris dalam Islam sudah mengecewakan gue sedalam-dalamnya krn pas bokap meninggal, rumah yg dibeli nyokap pake duit dia (she's been providing for us while my father was almost totally useless) harus dibagi nilainya ke nenek + sodara2 bokap https://twitter.com/selphieusagi/status/1262600111458115585
Hukum waris dalam Islam sudah mengecewakan gue sedalam-dalamnya krn pas bokap meninggal, rumah yg dibeli nyokap pake duit dia (she's been providing for us while my father was almost totally useless) harus dibagi nilainya ke nenek + sodara2 bokap https://twitter.com/selphieusagi/status/1262600111458115585
It was a few hundred millions lah ya, 8 years ago. Tp kan rumahnya ga dijual. Masih ditinggali. Ini apaan tiba2 nenek paman bibi blm 40 hari udh bawa kyai buat ngejustifikasi bahwa mereka berhak sekian persen dari value rumah tsb.
So yeah, my mom grind herself to death buat cari
So yeah, my mom grind herself to death buat cari
uang senilai itu agar 'tidak melanggar hukum waris'. Even notaris keluarga nyokap ga bisa lawan krn yg dipake hukum waris syariat dan ga ada ceritanya itu rumah dimiliki nyokap pribadi krn dibeli setelah menikah.
Oh iya bkn rumah aja. Mobil dan toko juga. Makannya gede nilainya.
Oh iya bkn rumah aja. Mobil dan toko juga. Makannya gede nilainya.
Kebayang ga? Suami lo baru kemarin dikubur, abis itu lo harus cari uang ratusan juta biar ga dianggap ga nurut sama hukum syariat? Padahal itu rumah mobil toko lo beli pake keringet lo sendiri.
Ampe skrg masih dendam gue ama keluarga bokap LOL
Ampe skrg masih dendam gue ama keluarga bokap LOL
And I was useless as well krn beneran baru kuliah semester 3. Yakali. Tp gue di titik itu udh kek cari2 rumah di luar kota yg bisa KPR, in case nyokap terpaksa ngejual rumah yg diperebutkan ini. Gilasih kalo di hadapan uang kadang2 ga ada yg namanya keluarga. Bullshit.
Tai nya lagi, nenek gue itu meng iming2i gue bahwa sebenernya gue berhak juga atas sekian persen warisan bokap itu. Harusnya gue berhak minta.
YAKALI ANJIR GUE LIAT NYOKAP MAU KEHILANGAN RUMAH, TRUS GUE MAU MINTA WARISAN? OTAK MANA OTAK
YAKALI ANJIR GUE LIAT NYOKAP MAU KEHILANGAN RUMAH, TRUS GUE MAU MINTA WARISAN? OTAK MANA OTAK
Inilah kawan2 mengapa prenup itu penting. Lo ga tau wajah sebenarnya dari pasangan lo dan keluarganya saat dihadapkan pada uang. Bukan hanya saat perceraian, tapi juga kalau salah satu meninggal duluan.
Skrg nyokap beneran belajar sih tapi. Abis lunas semua hutang 'warisan' itu, tiap kali dia beli aset dia daftarin atas nama anak-anaknya. Udah ga pake surat wasiat lagi, langsung beneran kasih nama gue dan adek2 gue di akte begitu dibeli.
I learned it the hard way as well, krn gegara itu juga gue jd harus cari uang sendiri biar terus bisa kuliah.
Ya itulah. Intinya, harus lebih aware. Prenup penting tidak hanya mempersiapkan jika ada perceraian, tp juga utk mengatur waris kalau salah satu meninggal duluan.
Ya itulah. Intinya, harus lebih aware. Prenup penting tidak hanya mempersiapkan jika ada perceraian, tp juga utk mengatur waris kalau salah satu meninggal duluan.
BTW, aku bukan bro/mas. Kenapa banyak yg nyangka aku bro/mas wkwk
BTW lagi, kaget ini blown up. So I should clarify.
1. I was disappointed with the sharia law AS IN the law that was projected by my father's family after my father's demise. Mohon maaf kalau ada yg offended but disappointment is a personal feeling, based on personal experience.
1. I was disappointed with the sharia law AS IN the law that was projected by my father's family after my father's demise. Mohon maaf kalau ada yg offended but disappointment is a personal feeling, based on personal experience.
2. Yes, I admit I was THAT ignorant. As a woman who grew up in a very religious and conservative family, it was exceptionally hard for me to get a say in any serious family discussion. All we could do was just get our own notary, which apparently did not work either.
3. I did not try to offend anyone of you who believe in the sharia law, mangga, silakan di enlighten teman2 lain yg belum paham di thread ini. And thank you for those of you who have. Supaya jgn lagi ada pembodohan seperti yg kejadian ke saya.
4. Terima kasih juga untuk yg bilang bahwa any kind of feeling caused by anything is valid and we should be more empathetic. There is no harm meant while making this thread. Poin saya bkn di hukum waris islamnya, tp di pentingnya kesadaran hukum. Apapun itu, Syariah atau perdata.
5. Jangan lupa bikin prenup ya gesss sebelum menikah. Atau kl yg sudah silakan lebih diperjelas pembagian hartanya. Kalau sudah punya anak, segera buat pembagian aset. Umur mana tahu. Jangan sampai setelah mati yg ditinggalkan malah hutang dan keributan.
6. Saya neng/teh/mbak. Bukan bro/kang/mas atulah itu foto profpic nya juga perempuan 




Sekian. Mudah2an tidak pada butthurt lagi ya karena point yg mau saya emphasize bukan disitunya. Maaf jika misleading. Someone's feelings are entirely personal and that's my fault for shooting it right up on the top of the thread. Semoga dimengerti dan terima kasih

Pamit ya punten. I just wanna have a goodnight sleep with this sweetheart.
Thank you for all the flooding supports, corrections and insights about the issue I floored earlier. Mudah2an jd banyak yg aware salah dan celahnya dmn, dan apa yg perlu diketahui agar tidak dikadali.
Thank you for all the flooding supports, corrections and insights about the issue I floored earlier. Mudah2an jd banyak yg aware salah dan celahnya dmn, dan apa yg perlu diketahui agar tidak dikadali.
Maafkan juga ga respon satu2, kalo bales semua reply dan DM nya mungkin saya harus pake chatbot LOL
Mungkin bisa dibantu sama yg lebih paham. Saya mute, ya. Hatur nuhun
Mungkin bisa dibantu sama yg lebih paham. Saya mute, ya. Hatur nuhun
