Read on Twitter
Gue kagum banget sama penulis cerita di TV Series "Reply 1988". Salah satu tv series terbaik dan wajib ditonton.
A thread.
A thread.
1. Drama tanpa "antagonis".
Gak ada karakter "jahat" di serial ini.
Permasalahan di serial ini sederhana, yaitu tentang kehidupan.
Ibu yang khawatir karena anaknya gagal ujian masuk universitas, anak yang belajar serius karena sudah tak punya Ayah...
Gak ada karakter "jahat" di serial ini.
Permasalahan di serial ini sederhana, yaitu tentang kehidupan.
Ibu yang khawatir karena anaknya gagal ujian masuk universitas, anak yang belajar serius karena sudah tak punya Ayah...
... sahabat yang saling menjaga perasaan satu dengan yang lain (perihal percintaan di antara mereka), suami yang berpura-pura kuat agar bisa menangkan istri dan anak-anaknya, dll.
Karena permasalahan di serial ini sederhana tapi relevan, emosi penonton dibawa naik turun ketika solusi/pemecahan masalah di serial disajikan.
Penonton menjadi "mengerti" alasan dan latar belakang tindakan masing-masing karakter.
Penonton menjadi "mengerti" alasan dan latar belakang tindakan masing-masing karakter.
2. Alur maju mundur.
Mungkin karena ceritanya sederhana, akan sedikit membosankan jika alur cerita disajikan linear.
Penulis sangat cerdik memberikan "hint" apa yang telah terjadi di masa depan, sehingga penonton dibuat "menebak-nebak" bagaimana itu terjadi.
Mungkin karena ceritanya sederhana, akan sedikit membosankan jika alur cerita disajikan linear.
Penulis sangat cerdik memberikan "hint" apa yang telah terjadi di masa depan, sehingga penonton dibuat "menebak-nebak" bagaimana itu terjadi.
3. Semua karakter utama mendapat porsi yang "seimbang".
Hampir tidak ada karakter yang hanya jadi "tempelan" tanpa makna di cerita ini. Semua digambarkan dengan proposional, setiap kejadian mempengaruhi apa yang teradi di masa depan.
Hampir tidak ada karakter yang hanya jadi "tempelan" tanpa makna di cerita ini. Semua digambarkan dengan proposional, setiap kejadian mempengaruhi apa yang teradi di masa depan.
Intinya serial ini sangat layak ditonton. Tayangan yang membuat hati penuh ketika ditonton, tapi ketika sudah selesai, penonton berharap dirinya "hilang ingatan" agar bisa menonton serial ini kembali dari awal.
Pengen tau sensasi setelah menonton ini? Mirip-mirip seperti setelah menonton "Peanut Butter Falcon" atau "The Two Popes". Senyum-senyum sendiri, tapi gak bisa "move on". Karena terlalu indah untuk dikenang.
