Read on Twitter
Terkait Glorifikasi dan Romantisasi Perkawinan Usia Anak (PUA) yang dilakukan Adhiguna dan Sabrina di kanal Youtubenya, maka saya coba memberikan respon lewat postingan Instagramnya. Ini bermula dari kegemasan karena beberapa komentar-komentar kritik yang diberikan dihapus semua.
Awalnya kukira mungkin karena komen-komen yang dihapus-hapusin itu kritiknya terlalu keras. Saya lalu coba buat ngasih komen kayak gini. Tapi kena hapus juga. Apakah kalimat ini kurang sopan atau bejimana? :(
Terus kucoba komen lagi, tapi isinya sedikit sambat. Ya mohon maaf masnya, soalnya saya sudah komen baik-baik tapi dihapus. Lalu komen ini akhirnya dibalas dong. Jadilah ada beberapa orang yang turut ikut berargumen di sini. Dan menurutku semuanya keren banget dan nambah ilmu.
Di sini Adhiguna mulai berusaha mengklarifikasi maksud dan tujuan mereka buat konten Youtube seperti itu. Katanya bagian dari edukasi untuk menghindari PUA itu sendiri.
Klarifikasinya sampai ngebocorin judul next episode Youtubenya.
Btw nikah muda yang dimaksud dikomen ini PUA, ya. Masnya di sini sampai mau minta saran materi buat video "edukasi" selanjutnya. Tapi langsung dibalas minta vlognya ditakedown. Dan ada satu komentar yang mantap banget kasih kesimpulan dari seluruh argumentasi Adhiguna.
Coba deh liat komen-komennya ini kritik membangun, ga, si? Diskusi yang edukatif dan informatif, ngomongnya baik-baik banget, masnya dikasih saran, sampe didoain juga dong segala yang terbaik untuk mereka. Tapi dihapus juga setelah bertahan selama 10 jam. 
Komennya ga ada yg ku crop. Itu udah lengkap semua kalau dihitung ada 20. Eh, tiba-tiba ada yang komen kayak gini. Sedih saya, tapi ngakak juga. 
Memang ya kita tidak bisa langsung memahami sesuatu dengan satu kali baca/nonton. Kadang orang-orang cuma mau melihat dan mendengar apa yang mau dilihat dan didengar aja. Kadang juga benci atas hal-hal yang belum diketahui.
Panjang umur belajar.
Panjang umur belajar.
Langsung direport aja yuk dengan tuduhan child abuse. Anggap aja sebagai upaya preventif kita buat menurunkan peringkat perkawinan anak di Indonesia yang masuk top 10 di dunia. Terima kasih.
Yo yo yo diclick
Yo yo yo diclick
