Sebuah utas dlm rangka satu dekade Argo Parahyangan (selanjutnya GoPar biar irit karakter) dan perkembangan jalur kereta Jakarta-Bandung.

27 April 2010 - 27 April 2020

- start of thread -
Sebelumnya gue pernah bikin ulasan ttg Argo Parahyangan di Kompasiana (link terlampir) di tahun 2018 (bertepatan 8 thn operasional GoPar).
Tapi di thread ini bakal ada tambahan-tambahan lain, krn selama 2 tahun ada perkembangan yg terjadi di jalur ini.

https://www.kompasiana.com/amp/lavielengkey/5ae330e9cf01b4413d65c412/delapan-tahun-kereta-api-argo-parahyangan-27-april-2010-2018
Argo Parahyangan mulai muncul di jadwal KA Indonesia setelah terjadi "merger" antara KA Parahyangan dan Argo Gede 10 tahun lalu.
Fun facts: kedua KA mulai beroperasi tanggal 31 Juli (1971 dan 1995, selisih 24 tahun), lalu purnatugas bersamaan tanggal 26 April 2010.

Jodoh? đŸ€”
Kenapa bisa sampe "merger"?

PT KA (nama operator sepur kala itu) rugi besar, Rp. 36M (gaperlu dikonversi ke nilai 2020, angkanya aja udh gede). Kalah saing sama travel yg nawarin experience spt titik awal/akhir perjalanan yg ada di seluruh Jabodetabek + waktu tempuh lebih cepat.
Supaya bisa tetep eksis, PT KA pun mengubah operasional di jalur ini. Dari yg dulunya ada 3 kereta dikurangi jadi 2 kereta dgn hanya 8 trip PP sehari:

Argo Parahyangan (6 trip PP Gambir-Bandung)
Serayu (2 trip PP Pasar Senen-Kiaracondong lanjut Kroya)
Oh iya, 6 trip PP itu yg jalan tiap hari. Pas weekend dan libur nasional, ada tambahan 2 trip PP, rangkaian idle KA Harina dan rangkaian cadangan dipo Bandung.

Khusus Senin pagi juga ada 1 trip PP tambahan yg berangkat jam 4 subuh dari BD dan lgsg balik jam 8:30 dari GMR.
Di akhir operasional, formasi KA Parahyangan 2 kereta Eksekutif (K1) + 5 kereta Bisnis (K2) dgn kapasitas 424 orang. Sedangkan KA Argo Gede formasinya 4 K1 (kapasitas 200 orang).

Post-merger, formasi GoPar 3 K1 + 3 K2 (kapasitas 342 orang).

Jadwal Parahyangan/Argo Gede 2010:
Ketika mulai beredar di tahun 2010, Argo Parahyangan menjadi KA kelas Argo pertama yg formasinya tidak full kelas Eksekutif. Harga tiket Eksekutif antara Rp. 55-60k dan Bisnis Rp. 30k flat.

Belakangan, KA Argo Cheribon ngikutin "jejak" GoPar (campuran K1 dan K3 batch 2016).
Di bbrp tahun pertama, Argo Parahyangan ada tarif promonya, sekali jalan hanya 10 ribu!

Tapi di jaman itu blm ada online booking. Gak jarang jadi korban PHP tarif promo, belain ke stasiun tp pas sampe loket, tarif promo tinggal ada di kereta paling malem! 😭
Waktu terus berjalan, perlahan PT KAI mulai dapet cuan. Tahun 2012 operator mengubah formasi di bbrp trip GoPar, dari campuran 3 K1 + 3 K2 jadi full 5 K1.

Kapasitas berkurang jadi 250 orang tp income lbh gede krn tiket K1 lebih mahal dan demandnya konon lebih besar di Eksekutif.
Fast forward ke 2015, jaman "optimalisasi rangkaian". Rangkaian idle KA Turangga di Bandung dan Bangunkarta di Jakarta dipake buat nambah jadwal GoPar jadi 8 trip PP reguler dan 2 trip PP tambahan:

- Rangkaian idle Turangga setiap hari
- Rangkaian idle Bangunkarta weekend/libur
Belakangan, trip GoPar tambahan yg pakai rangkaian idle KA Bangunkarta diganti dgn rangkaian idle KA Gajayana, saat itu masih pakai trainset rasa pesawat.

Dapet trainset regulernya GoPar aja enak, apalagi kalo naik GoPar yg pake rangkaian Gajayana ini... 😁
Tahun 2016, dipo Bandung dpt 2 trainset K3 new image 2016. Awalnya dipake KA Mutiara Selatan, tp dikomplain krn no reclining dan legroom terlalu sempit utk trip Bandung-Malang 17 jam.

Unit K2 GoPar pun diswap dgn K3 Mutsel. Kelas Bisnis GoPar tinggal ada di rangkaian idle Harina
Tahun 2017, bertepatan dgn adanya Grafik Perjalanan KA (GAPEKA) baru, ada perubahan rangkaian pada salah satu trip PP GoPar. Trip dgn rangkaian idle Gajayana ditukar dgn punya Sembrani (Gajayana idle dipakai Argo Jati tambahan).

Satu trip PP GoPar kebagian trainset K1 2016.
Walaupun lebih baru, personally trainset new image ini luarnya doank keliatan lebih keren. Tapi interiornya kalah jauh dari trainset pesawat Gajayana. Pintu geser manual, foot rest kudu ditahan kalo mau dipake, kekedapan suara gak terlalu bagus...
Masih tahun 2017, dipo Bandung kebagian 1 trainset ekonomi premium generasi pertama. Perbedaan dgn K3 2016 adalah hadirnya reclining dan legroom yg sedikit lebih luas.

Trainset baru ini dipake utk 2 trip PP GoPar Premium, sekaligus bikin trip jam 4 pagi dari Bandung jadi reguler
Tahun 2018, era "peremajaan besar-besaran". Gak tanggung-tanggung, PT KAI mesen 438 unit kereta berbodi stainless steel (SS).

Setelah sempat dipake utk KA Argo Lawu Tambahan, trainset SS pertama full eksekutif dipake utk 2 trip PP KA Argo Parahyangan Tambahan mulai Maret 2018.
Perlahan, rangkaian kereta yg melayani rute ke Jakarta diremajakan dgn trainset SS, baik full Eksekutif, full Ekonomi, atau campuran.

KA Argo Parahyangan mulai diremajakan rangkaiannya di bulan Oktober 2018, menyisakan 1 trip PP yg masih pakai trainset mildsteel (idle Sembrani).
Okay, selingan dikit. Karena mulai 2018 ini penampakan GoPar berubah jadi tampilan skrg, gue bakal sekalian ngebahas soal fasilitas yg ada di tiap kelasnya.

Lanjut...
As i told you before, per 2018 GoPar mulai pake trainset SS. Awalnya K1-nya dulu, K3-nya baru upgrade 2019.

K1 SS hadir dgn model kursi yg skrg sangat familiar. Pinggiran biru muda, garis putih di tengah, armrest corak kayu. Footrest model kecil mirip K1 2016 tp ada penguncinya.
Sama kayak K1 2016, ada TV kecil di bagian tengah kereta, posisinya di atas row 4 dan 10 (cmiiw). Layout pintu persis di tengah, beda sama K1 2016 yg rada ke pinggir ngikutin layout K1 Argo 1995-2010. Kacanya pun kotak, gak trapesium ala Argo.
Toiletnya ada 2 di tiap unit, tapi posisinya dikumpulin di salah satu ujung kereta (that's why pintu dipindah ke tengah). Efek perubahan layout ini gaada lagi cerita pax single seat bisa ketendang kakinya pas ada orang ke bordes atau double seat paling depan kakinya mentok tembok
K3 SS, basically K1 SS dgn kursi K3 premium! Yup, yg beda cuma kursinya doank. TV tetep ada tp cuma yg kecil-kecil, digantung di atas aisle sebanyak 3 unit. No TV gede di kedua ujung kabin.

(note: foto download dari google, jd gak se-clear yg lain)
As of Gapeka 2019, ada 2x trip PP (KA 67F-70F) yg masih pake trainset pre-2016. Mostly K1 jadul dipo BD udh upgrade interior pake kursi ala K1 SS. Tp masih ada juga K1 yg blm ganti kursi...

(note: foto kedua hanya ilustrasi kursi lama, K1 yg blm ganti kursi modelnya beda)
Di rangkaian ini pula masih pake K3 2016 yg legroomnya sempit dan no reclining.

Big no buat yg nyari kenyamanan, tp big yes buat penikmat nostalgia... 😅
Harga tiketnya GoPar sekarang (normal season)?

Eksekutif 150 ribu
Ekonomi 110 ribu

Gaada beda harga mau dapet K1 SS atau mildsteel, K3 SS atau 2016. Satu-satunya yg harganya beda adalah GoPar Excellence (bakal dibahas nanti).
Di tahun 2018, ada penambahan kelas layanan dgn hadirnya unit KA wisata Priority di bbrp trip GoPar utk pemesanan reguler.

Satu perbedaan dgn Priority "reguler" di KA tujuan Jawa Tengah/Timur, pada GoPar Priority hanya diberikan snack box dan free flow coffee/tea, no full meals.
Awal mula diperkenalkan Maret 2018, tarif GoPar Priority dipatok Rp. 200k sekali jalan. Perlahan naik ke Rp. 250k dan terakhir di Rp. 290k. Pengecualian saat Lebaran 2019 tiket Priority dibanderol Rp. 350k sekali jalan.

Berapapun harganya, GoPar Priority tak pernah sepi peminat.
Akhir tahun 2019, PT KAI meluncurkan KA Argo Parahyangan Excellence. Dari segi rangkaian sama dgn GoPar reguler, yg membedakan hanya dari waktu tempuh dan pemberhentian.

GoPar reguler -> di atas 3 jam, berhenti di bbrp stasiun antara
GoPar Excellence -> 2 jam 50 menit, nonstop
Tarif perjalanan GoPar Excellence juga lebih mahal sedikit: Eksekutif 175k dan Ekonomi 125k.

Konon dari info yg beredar, GoPar Excellence jadi satu-satunya KA reguler yg diberikan snack box di kelas Eksekutif. Selain itu, sempat diuji coba layanan bagasi sepeda.

(foto dok. KAI)
Selain GoPar Excellence dan Priority, hadir pula "varian" GoPar lainnya menjelang akhir 2019, yaitu GoPar Luxury. Unit yg dipakai adalah Luxury gen 2 (26 seats) yg dipasangkan pada rangkaian Sembrani (trip GoPar tambahan jam 7:10 dari Gambir dan 11:10 dari Bandung).
Free snack box jadi standar layanan, tapi sayang gak ada free flow coffee/tea. Pilihan film di entertainment systemnya pun masih nihil, hanya ada trailer doank. Khusus GoPar Luxury pun gak ada free headphones, beda dgn Luxury di KA tujuan Jawa Tengah/Timur yg disediakan...
Tiket GoPar Luxury lebih mahal dari Priority, Rp. 350k di hari normal dan 375k peak season. More privacy krn ada single seat plus ada legrest buat selonjoran, but less perks dari Priority.

Lebih worth mana Luxury sama Priority? Silakan tentukan sendiri...
Sejak meluncur tahun 2010, GoPar terlihat seperti "pemain tunggal" di rute Jakarta-Bandung, meskipun ada KA Serayu yg melayani rute Jakarta-Kroya-Purwokerto.

Mulai 2019, banyak nama baru bermunculan, mulai dari pemain baru sampe anak lama yg rutenya diperpanjang.
Pertama, ada KA Pangandaran. Kereta ini diluncurkan tanggal 2 Januari 2019 utk rute Gambir-Bandung-Banjar. Semacam Priangan Ekspres "reborn", KA ini punya pola operasional yg agak "unik" di tahun pertamanya beredar.
Awal beroperasi, ada 2 rangkaian yg mulai bergerak dari Bandung:

Rangkaian 1:
Bandung-Gambir as KA GoPar
Gambir-Banjar as KA Pangandaran
Banjar-Bandung as KA Pangandaran

Rangkaian 2:
Bandung-Banjar as KA Pangandaran
Banjar-Gambir as KA Pangandaran
Gambir-Bandung as KA GoPar
Namun mulai 10 Maret 2020, layanan KA Pangandaran dikurangi menjadi 1 trip Gambir-Banjar PP, sehingga tidak bertukar rangkaian lagi dgn GoPar. Tapi ini tidak mengurangi jumlah perjalanan KA Jakarta-Bandung PP, krn hanya bertukar jadwal dgn GoPar jam 5:30 utk dari arah Gambir.
Selain KA Pangandaran, ada 4 kereta lainnya yg rutenya diperpanjang ke Jakarta sejak pemberlakuan GAPEKA 2019 akhir tahun lalu, yaitu Argo Wilis, Turangga, Mutiara Selatan, dan Malabar.

Tiga nama pertama terminus di Gambir, satu lagi di Pasar Senen.
Sejak perpanjangan rute:
- Argo Wilis jadi kereta nomor 1 dan 2 se-Indonesia
- Turangga gak sekedar dipinjam rangkaiannya buat rute Bandung-Jakarta
- Mutsel jadi KA dgn waktu tempuh terlama se-Indonesia (20 jam 20 menit)
- Malabar jadi KA mild steel ketiga di rute Bandung-Jakarta
Basically, tarif rute Gambir-Bandung utk 5 KA di atas sama dgn Argo Parahyangan di saat normal season. Perbedaan muncul hanya saat peak season, di mana sblm PSBB tarif buat angkutan Lebaran 2020 dipatok di:

Eksekutif 170 ribu (GoPar 160k)
Ekonomi 130 ribu (GoPar 120k)
Per April 2020, total perjalanan KA rute Bandung-Jakarta menjadi 44 trip (22x PP), dgn rincian:
- KA 1/2 Argo Wilis
- KA 77/78 Turangga
- KA 103/104 Mutsel
- KA 107/108 Malabar
- KA 175/7006 Pangandaran
- KA 321/322 Serayu Pagi
- KA 325/326 Serayu Malam

(contd.)
- KA 35/44 GoPar Excellence
- KA 37-43 dan 45-56A GoPar Reguler
- KA 65F-70F GoPar Fakultatif
- PLB 7001/7002 dan 7030A GoPar Tambahan

Catatan:
- PLB 7006 Pangandaran pake slot KA 36 GoPar (ber GMR 05:30)
- PLB 7030A Argo Parahyangan pake slot KA 176 Pangandaran (ber GMR 07:50)
Satu dekade berlalu, rute yg frekuensinya sempat dipangkas sampai hanya 8x PP sehari krn rugi bandar kini bisa berlipat ganda sampai dgn 22x PP sehari dan menjadi salah satu sumber keuntungan PT KAI...
Saat ini, di tengah pandemi Covid-19 dan adanya larangan mudik dari pemerintah, seluruh perjalanan KA dari Jakarta dan Bandung distop sementara. Efektif, rute Jakarta-Bandung tidak ada pergerakan KA penumpang.
Buat yg mau planning liburan setelah pandemi Covid-19 berakhir, berikut jadwal seluruh kereta api lintas Jakarta-Bandung, dibagi berdasarkan:

- Kelas layanan (Eksekutif / Campuran)
- Tujuan akhir Kiaracondong
- Keberangkatan awal Pasar Senen
Arah kebalikan Bandung-Jakarta, dibagi berdasarkan:

- Kelas layanan (Eksekutif / Campuran)
- Keberangkatan awal Kiaracondong
- Tujuan akhir Pasar Senen
Sekian thread tentang satu dekade Argo Parahyangan dari gue, sampai jumpa di thread lainnya (kalo ada niat 😅)!

- end of thread -
You can follow @bukanbolanggg.
Tip: mention @twtextapp on a Twitter thread with the keyword “unroll” to get a link to it.

Latest Threads Unrolled: