Pas umur 17, mikirnya kalo umur 25 tuh harusnya udah kerja, menikah, punya rumah, dan menjalani hidup dengan bahagia. Padahal mah https://abs.twimg.com/emoji/v2/... draggable="false" alt="😂" title="Face with tears of joy" aria-label="Emoji: Face with tears of joy">https://abs.twimg.com/emoji/v2/... draggable="false" alt="😂" title="Face with tears of joy" aria-label="Emoji: Face with tears of joy">https://abs.twimg.com/emoji/v2/... draggable="false" alt="😂" title="Face with tears of joy" aria-label="Emoji: Face with tears of joy">
Padahal umur 25an itu lagi sering-seringnya:

- Galau sama hidup
- Bingung apa yang dipengenin
- Khawatir sama masa depan
- Mempertanyakan keputusan hidup yang udah diambil
- Bosen banget karena ngerasa hidup gitu-gitu aja

Alias lagi ngalamin fase quarter life crisis.
Cara paling bener buat ngatasin quarter life crisis itu ya berdamai sama diri sendiri. Kita tuh gampang banget untuk baik sama orang lain, tapi susah banget untuk baik sama diri sendiri. Suka jahat malah, kaya nyalahin, marahin, ngatain yang jelek-jelek, benci, dll. Kasian tau.
Berdamai sama diri sendiri itu menerima bahwa kita ngga sempurna. Bahwa kita bisa salah, gagal, ceroboh, bodoh, tolol, goblok, dsb, & itu gpp aja. Berdamai sama diri itu juga menerima bahwa kita punya kelebihan & kekurangan sendiri, jadi ngga perlu dibandingin sama orang lain.
Baik-baik sama diri sendiri dan jangan lupa untuk terus memperbaiki kualitas diri. Jangan lupa juga untuk terus belajar biar tetep rendah hati. Anyway, quarter life crisis tuh normal. Semua orang mengalami. Cuma fase transisi dari remaja ke dewasa aja. Nanti juga lewat sendiri.
You can follow @jayakabajay.
Tip: mention @twtextapp on a Twitter thread with the keyword “unroll” to get a link to it.

Latest Threads Unrolled: