"Kenapa sih sekarang orang lebih suka nge-spill daripada lewat jalur hukum?"

Wah, itu karena pelaku (terutama lelaki) cenderung dilindungi otoritas & lingkar pertemanannya. Seringkali, mediasi juga sudah mentok.

Kalau sanksi legal sulit didapat, sisanya cuma sanksi sosial. https://twitter.com/skeletale/status/1254047669594406915
Kalau kamu pernah mendampingi korban kekerasan seksual melapor lewat jalur hukum, kamu akan tahu betapa brengseknya proses tersebut. Baju kamu apa? Kenapa kamu minum-minum? Kenapa kamu pulang malam?

Pertanyaan itu ditanyakan berulang kali, oleh banyak penyidik, terus menerus.
Kalau ranah hukumnya sendiri tidak setara dan menakutkan, ya jangan kaget kalau banyak korban enggan untuk maju lewat jalur "resmi."

Ketika orang bicara "restorative justice", ujung-ujungnya mereka kasih restorative justice itu ke pelaku. Bukan ke korban. Alias omong kosong.
Di dunia yang sempurna, setiap korban nyaman maju ke ranah hukum. Karena aparat kita dapat dipercaya, tidak seksis, dan taat protokol untuk melindungi korban.

Faktanya tidak. Jadi, mereka spill di Twitter. Apakah ideal? Ya enggak. Tapi apakah itu salah korban? Ya enggak juga.
Terus, apakah kita mengabaikan due process dan penyelidikan menyeluruh? Ya enggak. Justru sebaliknya.

Tapi, ini peristiwa traumatis. Prioritas pertama haruslah melindungi & memberikan trauma healing ke korban. Yang lain belakangan.

Kalau segini aja nggak ngerti, ya susah.
Di Twitter ini banyak orang pinter berdialektika tapi kayak nggak pernah lihat dunia nyata.

News flash: our legal system is flawed. Itu bukan ruang objektif di mana kasus perkosaan dapat didiskusikan secara beradab. Nongkrong sama pendamping korban gih, biar dijewer.
False accusation tentu bisa terjadi. Tapi guoblok tenan kalau kamu pikir tukang spill gak pernah mempertimbangkan jalur hukum.

Budaya spill berpotensi disalahgunakan, iya. Tapi sistem hukum kita jelas-jelas udah sering disalahgunakan. Lha kok budaya spill yang dipermasalahkan?
Saya males banget dibilang sok woke, SJW, atau sok feminis. Kagak anjir, ini common sense aja. Cuma kadang warga segemblung itu.

Kalau dunia nggak adil, yang harusnya lo colek adalah orang-orang yang bikin dunia nggak adil. Bukan orang yang berusaha menyiasati kondisi buruk itu.
TL;DR

@skeletale's right. Chill, admit you're wrong, learn something, move on.

Listen to women and non-binary people. If you can't amplify their voice, at least don't talk all over them.
You can follow @coldrebellion.
Tip: mention @twtextapp on a Twitter thread with the keyword “unroll” to get a link to it.

Latest Threads Unrolled: