Memahami Han (Part II)

Han (한)

a thread. @BTS_twt https://twitter.com/diahfiles/status/1253272070374469634
Part II adalah tanya jawab OP si penulis Reddit dengan pembaca.
Q: Saya ingin bertanya, lagu apa yang menurut Anda bisa dikatakan sarat dengan dengan Han? Lalu siapa-siapa sajakah yang dianggap sebagai seniman sejati oleh orang-orang Korea?

A: Lagu yang dipandang penuh dengan unsur Han adalah lagu Arirang.
Tak peduli dari generasi manapun, atau dari latar belakang sosial ekonomi manapun, semua pasti sependapat bahwa Arirang penuh dengan Han. Ada banyak versi lagu ini sesuai dengan daerah regional.
Lalu siapa yang dianggap sebagai seniman sejati oleh orang-orang Korea? Pertanyaan ini membutuhkan penjelasan panjang, Namun jika kita berbicara soal musisi, lihatlah siapa-siapa saja yang mendapatkan streaming yang bagus di berbagai platform music;
+ contohnya yang bisa kita lihat akhir-akhir ini, seperti IU, Bolbbangan, beberapa penyanyi hiphop dan R&B.

(catatan diah: tulisan ini diposting tahun 2017)
Sekali lagi saya jelaskan bahwa apakah sebuah lagu bisa dianggap ‘benar-benar Korea’ atau tidak, tidaklah ditentukan oleh genre musik, tidak juga ditentukan oleh teknik vokal dalam menyanyi.
Fakta menarik, kami tidaklah terlalu terkesan pada berbagai show seperti America Got Talent atau Britain Got Talent, karena ajang pencarian bakat tersebut lebih banyak menekankan teknik, bukan ekspresi Han pada lagu maupun suara.
Inilah alasannya mengapa show di Korea ada yang disebut sebagai I can see your voice – dan pujian terbesar untuk penyanyi di sini adalah ‘suaramu memiliki begitu banyak Han’, atau, ‘aku bisa melihat Han dalam penampilanmu’, dan bukan ‘Anda memiliki suara yang bagus’.
Saya orang Korea dan sebagian besar teman-teman saya memilih musik balad. Ada yang mau mendengarkan idol music tapi mayoritas yang saya tahu, mereka akan lebih memilih balad.
+ dan Anda bisa melihat kalau musik balad biasanya menguasai tangga lagu.
Q: Saya bisa memahami mengapa musik BTS bukanlah tipikal Kpop. Mereka orang Korea, dan tentu saja saat memproduksi lagu, maka rasa sensitif sebagai orang Korea mewarnai lagu-lagu mereka, tak peduli seperti apapun pengaruh dari Barat.
Tapi bagaimanapun juga, mereka tetaplah idol. RM dan Suga misalnya, mereka awalnya adalah underground rapper dan saat memutuskan untuk debut sebagai idol, mereka mendapatkan banyak kritikan dari orang-orang yang berkecimpung di dunia hiphop dan dari pelaku industri idol.
A: Saya adalah fans baru dari BTS, sehingga saya tidak begitu familiar dengan para rapper dan kesulitan yang dilalui mereka dalam memperjuangkan identitas musiknya.
Namun saya rasa bahwa keputusan BTS untuk tidak menghindar dari label idol merupakan sebuah keputusan yang bijak. Karena mereka akhirnya bisa menjalankan misi untuk mengekspresikan Han yang datang dari generasi muda.
Seharusnya inilah yang menjadi target demografi dari idol group atau perusahaan yang memproduksi musik di Korea.

Dan berkat diterimanya BTS dengan sangat baik oleh penikmat musik di negara-negara Barat, kini masyarakat umum pun akhirnya mengenal dan mengetahui bahwa musik +
+ yang dibawakan oleh BTS tidaklah sama dengan tipe-tipe musuk yang umumnya dibawakan oleh group idol. Dan hebatnya lagi, musik BTS dianggap mampu mengekspresikan rasa dari berbagai generasi.
Jadi menurut saya, BTS kini telah menjadi group idol yang mampu mengubah stigma di masyarakat tentang idol music, dan saya rasa ini bisa menjadi langkah awal agar idol music bisa diterima seutuhnya oleh orang-orang Korea.
Q: Bisa jadi. Itulah yang saya lihat dari kesuksesan industri musik, yaitu berhasil merubah stigma idol music. Saya setuju dengan pendapat Anda bahwa mereka ingin menyampaikan musiknya kepada demografi yang lebih luas.
Q: Bisa jadi. Itulah yang saya lihat dari kesuksesan industri musik, yaitu berhasil merubah stigma idol music. Saya setuju dengan pendapat Anda bahwa mereka ingin menyampaikan musiknya kepada demografi yang lebih luas.
Mereka berulang-ulang kali bilang dalam interview bahwa mereka ingin banyak orang mendengarkan music yang mereka bawakan dan bagaimana caranya agar musik mereka juga bisa fit untuk semua gender. Dan hadir sebagai idol adalah cara yang paling bagus untuk bisa melakukannya.
A: Akhir-akhir ini saya melihat adanya trend di Kpop, yang mana para idol atau trainee, kebanyakan dari mereka adalah rapper, diijinkan untuk menciptakan musik atau menuliskan lirik, dan hal ini sangat bertentangan jika dibandingkan dengan kondisi idol sebelumnya.
Dulunya, pihak perusahaan yang mengontrol semua musik. Bisa jadi, kesuksesan BTS telah mengubah arah permainan, dan mungkin saja, mempengaruhi perkembangan industri ini.
Saya yakin di masa depan idol group akan diperbolehkan untuk memproduksi music sejak usia dini alih-alih menggunakan musik yang dihasilkan oleh produser Barat. Dan setelahnya, mungkin K-pop akan lebih bernuansa Korea.
Jujur saja saya tidak banyak mendengar Han dalam musik Kpop kebanyakan. Yang banyak terdengar adalah bunyi lonceng, siulan, dengan beragam gaya namun tidak ada substansi baik dalam lirik ataupun saat lagu tersebut dibawakan.
Dan kadang-kadang saya juga tidak selalu dapat memahami apa pesan yang ingin disampaikan dalam lagu-lagunya, mengingat rap dan pengucapan lirik-liriknya sangat campur aduk sehingga terdengar seperti ala Amerika tapi dengan aksen Korea.
Saya berhenti mendengarkan idol music pada tahun 2004 ketika lulus SMA. Pada umumnya, masyarakat umum yang berusia di atas 21-22 tahun cenderung merasa bahwa Kpop tidaklah begitu menarik.
Fanbase dari idol group rata-rata berusia di bawah 20 tahun. Ada juga dari para pria yang sedang menjalani wajib militer (karena dengan berbagai alasan, idol music juga sangat popular di kalangan pemuda militer).
A: Tapi saya tertarik dengan klaim Anda bahwa semua musik Korea harus mengandung unsur Han, karena kalau tidak demikian tidaklah bisa disebut sebagai musik Korea sejati. Apakah semua karya seni harus memiliki Han agar bisa disebut sebagai benar-benar merepresentasikan Korea?
Q: Jika sebuah lagu Korea tidak bisa mengekspresikan Han dengan baik, dan ada banyak contohnya di dalam industri film maupun musik, tentu saja hal ini masih bisa disebut sebagai karya seni. Tetapi, karya seni itu dianggap sebagai sebuah seni yang buruk.
Tanpa adanya Han, saya pribadi yang merupakan orang Korea akan mengalami kesulitan untuk bisa terkoneksi dan menerima karya seni tersebut. Mungkin saya akan berpikir, “Oh, ini merupakan sebuah karya seni non-Korea tapi terlihat seperti Korea.”
Q: Jadi menurut Anda pribadi, jika ada orang Korea menciptakan sebuah karya seni dengan kualitas yang bagus namun tidak memiliki atau kurang memiliki unsur Han di dalamnya, apakah karya seni tersebut bisa dibilang tetap bagus, hanya saja tidak mencerminkan Korea sesungguhnya?
A: Ya, mungkin hal ini susah untuk diakui. Tapi saya akan bilang seperti itu. Ini juga menjelaskan tentang selera, yang banyak juga dirasakan oleh orang Korea yang seusia saya terkait Kpop atau idol music.
Banyak karya seni yang dianggap berkualitas tinggi – dalam artian memiliki dan mengikuti trend atau nilai-nilai produksi berdasarkan standar pop internasional. Lalu musik seperti itu dibawakan oleh orang Korea.
Okay, mungkin ada yang menganggap bahwa musik tersebut berkualitas dan trendy, namun bagi saya, semuanya terasa terisolasi tanpa adanya kehangatan karena kami tidak bisa meraba sedikitpun unsur Han di dalamnya.
Kadangkala saya menganggap mendengarkan musik seperti ini sangatlah menganggu, terlebih jika lagu-lagu seperti ini dibawakan oleh orang asli Korea.
Q: Jadi ini terasa ironis saat ada orang-orang yang menilai bahwa musik BTS tidaklah mencerminkan Korea sehingga musik mereka justru lebih disukai oleh penikmat musik di luar negeri, bukan di Korea. Bagaimana pendapat Anda tentang popularitas BTS vis a vis dengan group idol lain?
A: Yah ini jujur saja ironis. Sebagaimana yang saya bilang bahwa genre tidaklah menjadi penentu bagi kami untuk menyatakan apakah musik, film, atau literatur tersebur bisa disebut Korea yang sejati atau tidak. Semua ini tergantung pada ada atau tiadanya unsur Han.
Saat ini BTS adalah grup idol yang paling populer. Buktinya, saya bisa mendengarkan lagu BTS dimana-mana. Di toko-toko, kafe, dan lainnya.
Namun bagi saya, untuk mencari perbandingan yang lebih baik, cobalah Anda dengar lagu yang diputar di radio-radio di siang hari, atau dengarlah lagu-lagu yang diputar di pada mobil taksi di Seoul.
Mengapa? Karena program radio di siang hari menargetkan para ibu-ibu rumah tangga dan para supir taksi yang kebanyakan adalah pria paruh baya. Mereka membutuhkan hiburan untuk didengar untuk menghabiskan waktu.
Mereka membutuhkan hiburan untuk didengar untuk menghabiskan waktu. Saya mendengar lagu-lagu BTS dimainkan di siang hari di taksi-taksi Seoul, dan saya menyadari bahwa para taksi ahjussi ini tidak keberatan saat lagu-lagu BTS diputar.
Justru mereka sangat menikmati musik BTS. Jadi lagu-lagu dari BTS tidak terdengar ‘keluar jalur’ ketika diputar dengan lagu-lagu trot tradisional, balad, ataupun lagu-lagu IU yang selalu ada di dalam playlist.
Sebenarnya masih banyak tanya jawab lainnya namun aku cukupkan sampai di sini. Thread ini adalah penjelasan dari mengapa BTS sangat disupport oleh Korean GP dan mereka ikut streaming. Karena musik BTS adalah musik yang 'sangat Korea', penuh dengan unsur Han yang merupakan 'nadi'
bagi rakyat Korea. Aku pribadi merasa jangankan Korea yang bisa menangkap tiap lirik yang indah seutuh ya, kita yang orang luar pun bisa merasakan setiap emosi yang tersurat di dalamnya, yang menyentuh hati, menguatkan, menyembuhkan, membangkitkan.
Yah, Bangtan memang seistimewa itu. :)

@BTS_twt
You can follow @diahfiles.
Tip: mention @twtextapp on a Twitter thread with the keyword “unroll” to get a link to it.

Latest Threads Unrolled: