Memahami Han.

Han (한)

a thread. @BTS_twt
Ini mungkin akan menjadi thread yang sangat panjang. Jadi mohon bersabar membacanya. Untuk thread ini jika ada yang mau ditanyakan reply saja, nanti aku tanggapi sebisaku.

@BTS_twt
Awalnya aku membaca tulisan dari @.GoAwayWithJae tentang Han yang terkandung di dalam lagu Epiphany. Lalu aku melakukan penelusuran tentang apa itu Han dan mengapa Han sangat penting bagi lagu-lagu Korea.
Han (한) tidak ada terjemahannya dalam Bahasa Inggris secara literal. Han merupakan sebuah ungkapan atau ekspersi atas kesedihan yang begitu dalam. Ekspresi dari jiwa-jiwa yang sedih.
Sedih yang begitu dalam yang bahkan rasanya tak sanggup lagi untuk menangis, namun, di dalam kesedihan itu, masih ada secercah harapan. ” – The West Wing.

Han juga sering digunakan dalam karya-karya sastra seperti puisi.
Aku merasa penting untuk memahami apa makna dari kata ‘Han’ ini terlebih dahulu untuk bisa merasakan apa yang tertuang dalam lagu-lagu BTS.
Dari penuturan seorang berkewarga-negaraan Korea, Han adalah ekspresi ungkapan berbagai macam persaaan yang berkecamuk menjadi satu. Rasa derita, perjuangan yang berat, namun perasaaan seperti ini ‘sangat Korea’ alias kita yang bukan dari Korea belum tentu memahami rasa itu.
Han mulai eksis sejak masa Korea masih dibawah kolonialisasi Tiongkok dan Jepang. Akibat penjajahan ini, warga negara Korea mengalami penderitaan yang berat.
Jepang menjajah Korea sejak tahun 1910 sampai 1945 dan dalam periode ini, Bahasa Korea dilarang digunakan, dan para wanita Korea dijadikan budak.
Setelah Jepang menyerah pada Sekutu pada tahun 1945 saat perang dunia kedua, Korea akhirnya bisa bernafas lega. Namun sayang, hal ini tidak berlangsung lama karena setelahnya Semenanjung Korea dibagi menjadi dua negara yaitu Korea Utara dan Korea Selatan.
Banyak keluarga yang tercerai berai. Suami-suami yang kehilangan anak dan istri, orang tua yang kehilangan anak dan menantu, anak-anak yang kehilangan orang tua.
Ingatkah tentang Gwangju? Yang merupakan tanah kelahiran J-hope. Wilayah ini pernah mengalami pergolakan yang hebat yang menyisakan berjuta derita bagi rakyat yang ada di sana. Uprising, dan pembantaian, dalam sejarah Korea demi penegakan demokrasi dan diperkirakan sekitar 2000
+ orang tewas dalam peristiwa berdarah ini, yang sebagian besar dari mereka merupakan warga sipil alias rakyat biasa. Meskipun hal ini terjadi di masa lalu, namun rasa sakitnya masih dirasakan oleh rakyat Korea sampai hari ini.
Jadi ekspresi Han ini adalah sebuah karakteristik Korea yang sangat kompleks, yang mencakup seluruh aspek budaya dan realitas kehidupan. Han ini kemudian menjadi bentuk ekspresi. Han adalah nadi bagi kehidupan rakyat Korea.
Han adalah persaaan ketika orang-orang memperlakukanmu dengan tidak adil, entah itu di sekolah, di tempat kerja ataupun lingkungan sekitar. Han adalah persaaan marah ketika pemerintah bertidak keji dan sewenang-wenang kepada rakyatnya.
Han adalah persaaan yang dirasakan oleh suami atau istri ketika melihat pasangan mereka melakukan hal yang tidak pantas terhadap mereka.
Lalu, apa hubungannya dengan BTS?
Aku akan mengutip sebuah pernyataan dari jurnalis Jae Ha Kim @.GoAwayWithJae
dalam sebuah cuitannya di Twitter. Sehabis menonton konser BTS, ia menyebut bahwa banyak lagu-lagu BTS yang membangkitkan Han.
“Epiphany dimulai dengan perlahan saat Jin yang ditemani piano, sampai akhirnya sampai pada nada tinggi yang membuat penonton meneteskan air mata."
Berawal dari cuitan ini aku lalu menelusuri Han dan menemukan postingan yang sangat panjang di Reddit. Aku menerjemahkannya tahun lalu dan menghabiskan waktu berjam-jam untuk itu.

Tweet di bawah ini aku sarikan dari postingan di Reddit.
"Saya melihat banyak postingan yang memperdebatkan tentang apakah BTS bisa dikategorikan sebagai K-pop, dan banyak orang mulai menaruh perhatian terhadap fans BTS yang ternyata, banyak diantara mereka bukanlah fans K-pop pada umumnya.
Jadi, saya yang juga merupakan penggemar baru, saya pikir perlu untuk memberikan penerangan terhadap istilah ini, apa artinya bagi kami, dan mengapa saya tidak terlalu kaget akan hal ini.
Disclaimer: saya berbicara menggunakan istilah pada umumnya, dan menggunakan pengalaman saya pribadi sebagai studi kasus, tapi tolong jangan jadikan hal ini sebagai petunjuk ilmiah, melainkan anggaplah sebagai salah satu opini atau persepektif.
Pertama-tama, penting untuk memahami bagaimana kami (orang-orang Korea) memahami istilah K-pop. Istilah ini tidaklah digunakan di Korea, kecuali untuk konteks yang ditujukan kepada warga asing. Di sini, lagu pop yang dinyanyikan oleh gg atau bg disebut sebagai ‘idol music’
atau ‘idol pop’ dan pada umumnya, lagu-lagu dari idol ini tidaklah banyak didengarkan oleh orang-orang yang usianya lebih tua dari 21-22 tahun.
Sebagian alasannya (saya sendiri berusia 30-an), karena idol music tersebut tidaklah benar-benar terasa Korea-nya. Mungkin idol yang menyanyikannya 99% adalah orang Korea, namun pertengahan tahun 2000-an pemerintah memutuskan menjadikan idol music ini sebagai komoditas ekspor,
para perusahaan yang menangani idol kebanyakan membeli lagu-lagu yang dibuat oleh produser dari negara-negara Barat, (Swedia, Amerika Serikat, Inggris) dan penulis lirik hanya mengganti dengan lirik berhasa Korea di dalamnya.
Sebagian besar lagu-lagu ini adalah lagu yang ditolak oleh penyayi Barat kelas A’ (hal ini banyak dilakukan oleh SM Entertainment). Lalu mengapa kami harus mendengarkan music pop dari kelas B, saat kami bisa mendengarkan musik dari kelas A langsung?
Bagi kami, kriteria yang merupakan kunci bukanlah genre atau jenis music. Apakah sebuah lagu bisa disebut benar-benar merepresentasikan Korea atau tidak, diukur dari kehadiran atau absennya dari sesuatu yang kami sebut sebagai Han.
Han tidak bisa diterjemahkan secara langsung ke dalam Bahasa Inggris. Han ini berarti campuran dari duka, nostalgia, kemarahan, derita, dan harapan.
Ini merukan sebuah perjalanan emosi atau pikiran seseorang yang telah diperlakukan secara tidak baik, namun di saat yang sama, orang-orang ini tak punya kekuatan (atau dilumpuhkan kekuatannya) di dalam lingkungan masyarakat.
Saking marahnya, mereka ingi membalas dendam, namun pada akhirnya, semuanya hanya berhenti samai di situ. Tidak ada balas dendam, tapi mengharapkan sesuatu yang lebih baik di masa depan.
Han ini kemudian mewarnai film-film Korea, drama, literatur, dan semua musik Korea.
Hal inilah yang membawa saya kepada BTS. Saya rasa kini masyarakat Korea sangat bergairah dan tertarik dengan BTS karena mereka dikemas sebagaimana grup idol di awal-awal sehingga kebanyakan dari kita yang telah berusia lebih dari 21-22 tahun +
pun menganggap mereka tak ubahnya seperti grup idol lain yang menyajikan ‘idol music’.

Namun kemudian mereka terus menerus menghasilkan pencapaian luar biasa di Amerika Serikat, dan hal itu membuat orang-orang Korea (termasuk saya) mulai bertanya-tanya.
Apa yang dilihat dari orang-orang Barat di dalam BTS yang tidak kita lihat?

Mungkinkah BTS bukan tipikal grup idol yang musiknya bukanlah ‘idol music’? Dan ternyata, musik mereka benar-benar merepresentasikan Korea.
Saya merasakan adanya Han di hampir semua tittle track terutama Spring Day, dan ini bukanlah kebetulan jika Spring Day sangat digemari oleh penggemar di usia 30, 40, 50-an tahun.
Di atas semua itu, cerita perjalanan mereka untuk bisa mendapatkan pengakuan seperti ini di industri musik juga penuh dengan Han. Dan hal ini membuat saya (dan saya yakin banyak orang-orang Korea yang tidak menyukai idol music sebelumnya), +
akhirnya menyadari bahwa BTS adalah artis Korea yang memproduksi musik Korea yang sesungguhnya.
(bersambung ke part II)
@BTS_twt
Part II https://twitter.com/diahfiles/status/1253282894409134081?s=19">https://twitter.com/diahfiles...
You can follow @diahfiles.
Tip: mention @twtextapp on a Twitter thread with the keyword “unroll” to get a link to it.

Latest Threads Unrolled: