Pada dasarnya menulis suatu cerita adalah untuk menuangkan ide yang bersarang di kepala. Menulis cerita bisa jadi suatu hobi, profesi, media penghilang stress, media curhat terselubung atau sekedar berhalu ria. Di zaman ini, menulis dapat dilakukan dimana saja.
Banyak social media, platform khusus menulis cerita, blog, website, dsb yang bisa dijadikan tempat untuk mempublikasikan suatu karya berupa tulisan (cerita).
Tulisan sendiri tidak melulu harus full berupa tulisan, karena sekarang bisa dipadu padankan dgn gambar.
Tulisan sendiri tidak melulu harus full berupa tulisan, karena sekarang bisa dipadu padankan dgn gambar.
Ide tulisan (cerita) juga bisa berasal darimana saja. Bisa dari pengalaman pribadi penulis, pengamatan di sekitar, terinspirasi dari buku; film; drama; manga; anime, dari ide yg tiba-tiba muncul di kepala, hasil research dan memahami suatu bacaan, atau hasil dari tukar pikiran.
Bagi pembaca mungkin ada perasaan DĂ©jĂ vu ketika membaca suatu tulisan (cerita). Tapi kita juga tidak bisa serta-merta menilai "Wah ini plagiat", "Wah ini kok tema ceritanya mirip sama ini ya?", "Loh kok karakternya mirip ini ya?", "Ini penulisnya ga kreatif banget idenya", dsb.
Kemudian saya teringat tulisan kak @racikan_twt di cerita yg berjudul "Kawin Kontrak"
Kak acik menulis "Fanfic ini dibuat dgn sebuah tujuan yaitu ingin membuktikan bahwa judul sama dan tema cerita sama itu tak jadi masalah karena pada akhirnya OLAHAN CERITA akan selalu berbeda."
Kak acik menulis "Fanfic ini dibuat dgn sebuah tujuan yaitu ingin membuktikan bahwa judul sama dan tema cerita sama itu tak jadi masalah karena pada akhirnya OLAHAN CERITA akan selalu berbeda."
Hal ini pun sudah dibuktikan di @/writesforhope. Setiap author mendapatkan prompt yg direquest oleh readers.
Bagi readers ada prompt yg eksekusinya sesuai dgn ekspektasi, ada pula yg diluar ekspektasi atau mungkin tidak memenuhi ekspektasi.
Apakah itu sah? tentu saja sah.
Bagi readers ada prompt yg eksekusinya sesuai dgn ekspektasi, ada pula yg diluar ekspektasi atau mungkin tidak memenuhi ekspektasi.
Apakah itu sah? tentu saja sah.
Mengapa demikian? Karena setiap penulis pasti memiliki cara tersendiri untuk menyelesaikan cerita yg ia buat. Penulis juga memiliki ciri khas masing-masing dalam menulis.
Jika pembaca merasa (seperti) ada unsur "plagiarism", maka pahami terlebih dahulu apa itu "plagiarism."
Jika pembaca merasa (seperti) ada unsur "plagiarism", maka pahami terlebih dahulu apa itu "plagiarism."
Apakah dari awal sampai akhir bentuk penulisannya sama?
Apakah dari awal sampai akhir isi hingga tanda baca yg digunakan sama?
Apakah dari awal sampai akhir penggambaran karakternya sama?
Apakah dari awal sampai akhir latar cerita yg digunakan sama?
Apakah dari awal sampai akhir isi hingga tanda baca yg digunakan sama?
Apakah dari awal sampai akhir penggambaran karakternya sama?
Apakah dari awal sampai akhir latar cerita yg digunakan sama?
Jikalau isinya memang sama persis atau sampai membuat readers merasa "I SEE NO BEDA", kita bisa menyebutnya sebagai hasil dari plagiarisme.
Namun apabila hanya terdapat kesamaan pada ide pokok cerita, kita tidak bisa serta-merta menilai demikian.
Namun apabila hanya terdapat kesamaan pada ide pokok cerita, kita tidak bisa serta-merta menilai demikian.
Untuk itu diperlukanlah disclaimer di awal cerita, apalagi cerita itu pure fiksi dan meminjam visual dari idol yg nyata.
Dan untuk readers, gunakanlah bahasa yg sopan atau beretika lah yg baik jikalau ingin mengkritisi suatu tulisan.
Karena tidak semua orang bisa baperproof.
Dan untuk readers, gunakanlah bahasa yg sopan atau beretika lah yg baik jikalau ingin mengkritisi suatu tulisan.
Karena tidak semua orang bisa baperproof.
Ingatlah bahwa penulis cerita juga manusia yg memiliki perasaan. Penulis juga memiliki kehidupan, tidak bisa memantau segala jenis tulisan yg ada di dunia.
Stop untuk menyakiti sesama manusia dgn kata-kata.
Ingat pulalah bahwa tujuan kalian semua (author dan readers) itu sama.
Stop untuk menyakiti sesama manusia dgn kata-kata.
Ingat pulalah bahwa tujuan kalian semua (author dan readers) itu sama.
Sama-sama ingin mencari kesenangan lewat tulisan, lewat kehaluan. Halu itu gratis dan mudah, tolong jangan dibuat susah.
So, to end this thread i will put this sentence here.
"can we just halu in peace :(((" âKak @kucinggendut__ , 2020
âThank you.
So, to end this thread i will put this sentence here.
"can we just halu in peace :(((" âKak @kucinggendut__ , 2020
âThank you.