Udah ga kehitung berapa kali nemu thread "mabuk diperkosa" di sosial media. Argumen victim blaming vs playing victim pasti mengikuti. Ada yang nyalahin korban, ada yang merasa korban melebih lebihkan cerita. Lalu apa faktanya? Mana buktinya? Siapa yang bener dan siapa yang salah? https://twitter.com/mochiccc_/status/1252889583139708929
Jadi gini kronologinya menurut para cowok. Sebut aja cowok yang korban sebutin beserta foto itu Andhika. Andhika ngajak mabuk kedua temennya, panggil aja Asep dan Hanip. Berhubung di hari H, Andhika yang paling ga sibuk, dia yang booking hotel serta beliin minum.
Hanif dan Asep masih diluar pas itu. Dan entah gimana caranya Andhika yang bernama Raka tau, kalo Andhika mau minum minum bareng 2 temennya, Raka pun ingin ikut. Selain Raka sendirian, Raka ngajak 2 orang temennya, panggil aja Supri dan Basuki. Akhirnya total cowok yang ikut
Acara mabuk ini ada 6. Selain mereka ber 6, Andhika berinisiatif buat ngajak orang dari Whisper. Dan ketemulah si mbak Mochi ini. "Tapi mbak Mochi ngaku udah kenal Andhika sejak lama" menurut Andhika itu bohong. Andhika dan Mochi baru kenal di hari H kejadian mabuk mabuk ini.
Kembali ke kronologi. Mbak Mochi memberanikan diri bertemu orang asing demi mabuk mabukan gratis di salah satu hotel di semarang. Di threadnya, mbak Mochi mengaku kaget karena Andhika ga sendirian, padahal di chat Whisper Andhika udah menjelaskan kalo dia di hotel ramean sama
Temen temennya. Mereka akhirnya minum. Andhika izin pulang duluan karena sedari malam ngerasa ga enak badan. Menitipkan Mochi ke kelima temennya.
Kalian tentu merasa "anjing gada tanggung jawab banget diajak mabuk bukannya dijagain malah pulang duluan". Bener. Aku juga menyayangkan Andhika pulang duluan, tapi aku rasa ini pilihan terbaik. Kenapa?
Karena suhu badan Andhika tinggi. Ya, Andhika demam. Dia takut dia terkena Corona. Andhika sadar disaat orang orang berdiam diri dirumah ditengah pandemi Corona, dia dan teman temannya masih giat berdiri di pinggir jalan membagikan masker dan hand sanitiser gratis
Untuk para pekerja harian dan ojek online di semarang. Jadi ketakutannya akun terkena corona bukan tanpa alasan kuat. Dan dia tau kalau dia lama lama di hotel bareng ke 6 temannya, termasuk Mochi, dia bisa aja menyebarkan virus itu ke temen temennya. Maka dia memilih
Pulang. Jadi tuduhan Mochi dibawah ini menurut Andhika tidak benar, karena dia sudah pulang, lalu penis siapa yang Mochi maksud?
Setelah Andhika pulang, Andhika tau, dan merasa bersalah karena sudah meninggalkan Mochi pulang duluan. Rasa bersalah itu bikin Andhika impulsif dan menguninstall Whisper serta memblokir dan menghapus chat Mochi di Whatsapp. Mungkin ini yang Mochi anggap "ghosting"
Jadi, Andhika atau @bimotong sama sekali nggak melecehkan Mochi secara fisik maupun seksual. Kesalahan yang Andhika lakukan hanyalah dia pulang duluan, demi kesehatan dirinya dan teman temannya, termasuk mbak Mochi ini.
Terus pertanyaannya yang pasti berputar putar diotak kalian "jadi ini sebenernya pake consent atau ngga?" "jadi ini kasus pemerkosaan atau kasus dighosting?" Jawabannya adalah gada yang tau. Consent di saat mabuk, bagi cowo maupun cewe itu sesuatu yang, menjebak.
Dari pengakuan Andhika sendiri, dari kelima orang yang tersisa di hotel setelah Andhika pulang, hanya 2 orang yang bersetubuh dengan Mochi. Si Supri dan Basuki. 3 orang yang lain kemana? Tentu saja bermain game. Yakali wifi hotel ga dipake push rank dan chicken dinner.
Tidak ada kata tidak. Tidak ada penolakan. Dan tidak ada unsur pemaksaan. Kondisi Mochi menurut penuturan Mochi sendiri adalah mabuk tidak terlalu berat, atau yang biasa disebut tipsy. Wajar jika dalam kondisi tipsy, Mochi ikut menikmati permainan kedua orang lawannya
Bukankah rangsangan dan gairah seksual adalah respons alam bawah sadar biologis kita. Wajar jika minim visual yang menunjukkan bahwa Mochi menolak. Sehingga terlihat seperti lampu hijau bagi lawan mainnya. Jadi ya. Bisa jadi Mochi memang tidak menyetuhui hubungan badan ini
Tidak ada consent secara verbal dari awal maupun saat eksekusi. Jika mochi merasa ia adalah korban pelecehan seksual, dan pemerkosaan, di eksploitasi tubuhnya disaat ia mabuk. Maka biarkan perasaan itu valid. Aku nggak kenal Mochi secara pribadi
Tapi aku kenal Andhika dan teman temannya, dan mereka orang baik yang rela tidak melindungi diri dari corona dengan dirumah saja, demi membantu orang kurang mampu. Aku juga kenal dengan belasan korban pemerkosaan dan pelecehan seksual diluar sana, mereka adalah aku,
Sahabatku, dan teman temanku. Pria maupun wanita. Aku muak dengan cocoklogi bahwa karena Mochi jual diri, ia tidak mungkin bisa di perkosa atau dilecehkan. Pelacurpun layak dimanusiakan. Dan meskipun Andhika temanku, aku tetep dibelakang Mochi
Aku dukung Mochi untuk sembuh dari segala trauma yang mungkin ditimbulkan dari pertemuan Mochi dan Andhika beserta teman temannya. Tapi sekali lagi, Andhika atau Bimo bukan pemerkosa, dia hanya pria yang kurang beruntung karena sakit, dan paranoid akan corons
Di tengah tengah tugasnya dalam menjaga Mochi. Terlepas apakah benar kedua teman Andhika memaksakan dirinya terhadap Mochi, hanya payung hukum dan Tuhan yang bisa menjawabnya.
Perlu bukti dan saksi yang kuat untuk menentukan suatu perkosaan telah terjadi. Yang jelas, kalau Mochi percaya ini adalah sebuah kekerasan seksual terhadapnya, biarin dia percaya hal itu. Kadang kita terlalu fokus ngespill pelaku, sampe lupa melindungi korban