Selamat malam, selamat datang di #MataNajwa. Saya @NajwaShihab, tuan rumah Mata Najwa.
#MataNajwaJokowiDiujiPandemi
Perang melawan Corona tak mudah untuk dimenangkan, yang kita hadapi bersama lawan yang tak kelihatan.
#MataNajwaJokowiDiujiPandemi
Dibutuhkan kerja kolektif yang tak setengah-setengah, kewaspadaan tingkat tinggi yang meniadakan lengah.
#MataNajwaJokowiDiujiPandemi
Kedisplinan warga negara jelas sangat dibutuhkan, inisiatif kita untuk saling menjaga juga menentukan.
#MataNajwaJokowiDiujiPandemi
Tapi negaralah yang punya kapasitas paling maksimal, cuma pemerintah yang bisa menggerakkan dengan optimal.
#MataNajwaJokowiDiujiPandemi
Corona jelas batu ujian bagi kepala negara, bagaimanakah kepala negara menyikapinya?
#MataNajwaJokowiDiujiPandemi
Inilah #MataNajwa, Jokowi Diuji Pandemi.
#MataNajwaJokowiDiujiPandemi
Beragam persoalan muncul di tengah wabah pandemi. Kebijakan pemerintah jadi sorotan, sejumlah strategi jadi kontroversi. @NajwaShihab mempertanyakan persoalan-persoalan itu langsung ke Presiden @Jokowi, eksklusif di @MataNajwa.
#MataNajwaJokowiDiujiPandemi
. @Najwashihab bertanya bagaimana evaluasi Presiden @Jokowi atas kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar di sejumlah wilayah?
#MataNajwaJokowiDiujiPandemi
“Saya melihat di lapangan, pasar masih ramai, saya kemarin berkeliling ke Jakarta bagian utara terminal masih ramai. Di Bogor juga mirip-mirip sama. Tapi yang penting aktivitas bisa dilakukan, jaga jarak, physical & social distancing,” kata @Jokowi.
#MataNajwaJokowiDiujiPandemi
“Pakai masker itu sangat penting. Jauhi kerumunan itu penting sekali. Jangan lupa setiap kegiatan apapun, habis itu cuci tangan. Saya sampaikan berulang-ulang,” kata @Jokowi.
#MataNajwaJokowiDiujiPandemi
“Imbauan sudah disampaikan, jauh-jauh hari kampanye #dirumahaja sudah gencar dilakukan. Tapi dalam praktiknya, sekedar imbauan tidak cukup. Apakah ada instrumen lain yang akan digunakan pemerintah agar PSBB ini efektif?” tanya @najwashihab.
#MataNajwaJokowiDiujiPandemi
“Instrumen di lapangan yang kita gunakan sudah TNI dan Polri sudah awal menegur dalam transisi, memberi tahu. Tetapi ini kalau kita anggap belum cukup mungkin ada step berikutnya,” kata @Jokowi soal langkah lebih tegas dari sekedar himbauan, termasuk sanksi pidana.
#MataNajwa
“Apakah sanksi itu sampai sejauh kurungan dan denda seperti diatur dalam UU Karantina Kesehatan?” tanya @najwashihab.
#MataNajwaJokowiDiujiPandemi
“Kalau nanti dalam sosialisasi kita anggap sudah cukup dan itu di lapangan belum ada perbaikan, bisa saja kita masuk ke sana (sanksi kurungan dan denda),” kata @Jokowi.
#MataNajwaJokowiDiujiPandemi
“Itu memang pilihan yang semuanya tidak enak. Ini harus menjadi hitungan & kalkulasi, jangan sampai kita selesaikan sebuah masalah, tapi muncul masalah baru yang bisa menjadi besar,” kata @Jokowi soal warga yang terpaksa bekerja di luar rumah.
#MataNajwaJokowiDiujiPandemi
. @najwashihab bertanya soal alasan pilihan kebijakan PSBB dibanding lockdown, terutama berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan hidup yang harus dibiayai pemerintah, dan efektivitas untuk mengurangi jumlah korban COVID-19.
#MataNajwaJokowiDiujiPandemi
“Karantina wilayah itu sama dengan lockdown, artinya masyarakat harus hanya di rumah, bus, taksi, ojek, pesawat, kereta, KRL, semua berhenti. Di Jakarta saja per hari membutuhkan 550 M, kalau Jabodetabek itu 3 kali lipat,” kata @Jokowi.
#MataNajwaJokowiDiujiPandemi
Jadi apakah karena hitungan-hitungan itu, budget kita tidak menjamin kebutuhan hidup rakyatnya, maka pilihan karantina wilayah tidak diambil?" tanya @najwashihab.
#MataNajwaJokowiDiujiPandemi
“Bukan masalah budget. Kita juga belajar dari negara lain apa lockdown itu berhasil menyelesaikan masalah, kan tidak. Coba tunjukkan negara mana yang berhasil melakukan lockdown dan menghentikan masalah ini, nggak ada menurut saya,” kata @Jokowi. #MataNajwaJokowiDiujiPandemi
“Setiap hari saya mendapatkan laporan yang menginformasikan negara-negara melakukan apa, hasilnya melakukan apa kemudian kasusnya berapa. Setiap hari saya ada terima laporan,” kata @Jokowi.
#MataNajwaJokowiDiujiPandemi
“Dalam memutuskan sesuatu, setiap negara berbeda-beda. Karakternya, tingkat kesejahteraannya, tingkat pendidikan, tingkat kedisiplinan, geografis, dan kemampuan fiskal berbeda. Jadi tidak bisa kita niru-niru negara lain,” kata @Jokowi. #MataNajwaJokowiDiujiPandemi
“Setiap negara punya pendekatan berbeda, tetapi yang terbukti efektif ketika pengetatan itu dilakukan secara lebih tegas adalah kurva pertambahan angka positif melandai,” kata @najwashihab. #MataNajwaJokowiDiujiPandemi
“Tingkat disiplin yang kuat itu sangat menentukan. Kalau disiplin kuat, itu akan mengurangi dan menyelesaikan masalah segera,” kata @Jokowi soal efektivitas lockdown yang dilakukan negara lain. #MataNajwaJokowiDiujiPandemi
“Bagaimana dengan kritik soal kurang cepatnya pemerintah merespon pandemi ini, dan sikap sejumlah pejabat publik yang cenderung tidak serius di awal-awal pandemi ini?” @Najwashihab bertanya pada Presiden @Jokowi.
#MataNajwaJokowiDiujiPandemi
“Virus sangat berbahaya tetapi bisa dicegah dan dihindari. Tetapi kita tidak ingin membuat kebijakan itu dengan cara grusa-grusu. Ini dinilai lamban oleh publik. Membuat publik agar tidak panik itu (juga) keputusan,” kata @Jokowi. #MataNajwaJokowiDiujiPandemi
“Di awal-awal, lab di kementerian kesehatan juga diragukan soal tes PCR. Kita sudah coba bolak-balik, sudah bisa. Sampai sekarang tidak ada masalah,” kata @Jokowi.
#MataNajwaJokowiDiujiPandemi
"Perlu saya sampaikan, sekarang yang namanya APD, PCR, rapid test, masker, semua jadi rebutan 213 negara yang terpapar,” kata @Jokowi.
#MataNajwaJokowiDiujiPandemi
“To the point pak @Jokowi, bagaimana penilaian bapak atas kinerja Menteri Kesehatan Terawan dan munculnya desakan agar Menkes diminta mundur?” tanya @NajwaShihab.
#MataNajwaJokowiDiujiPandemi
“Tidak ada yang sempurna di dunia ini. Kalau ada yang kecewa, itu wajar. Setiap pekerjaan ada yang menilai, setiap keputusan ada risikonya," kata @Jokowi soal Menkes Terawan.
#MataNajwaJokowiDiujiPandemi
"Yang ditangani menkes itu bukan hanya COVID, ada juga yang lain, misalnya demam berdarah. Saya melihat dr. Terawan sudah bekerja sangat keras,” kata @Jokowi.
#MataNajwaJokowiDiujiPandemi
"Salah satu yang menjadi sorotan tumpang tindih kebijakan, ego sektoral yang diakui oleh Ketua Gugus Tugas Covid-19 Doni Monardo. Wewenang sudah diatur dalam kepres tapi dalam prakteknya di lapangan tumpang tindih & tidak efektif,” kata @Najwashihab. #MataNajwaJokowiDiujiPandemi
“Tidak ada hal yang sempurna. Saya kira yang selalu saya evaluasi mana yang kurang saya perintahkan untuk segera diperbaiki, plus minus mana yang baik itu yang kita pakai,” kata @jokowi.
#MataNajwaJokowiDiujiPandemi
“Sekali lagi bahwa pemerintah tidak bisa bekerja sendirian, Kementerian tidak bisa bekerja sendirian, harus melibatkan pemerintah daerah propinsi, kabupaten kota, sampai ke tingkat desa, RT, RW, masyarakat. Ini harus terlibat semuanya,” kata @jokowi.
#MataNajwaJokowiDiujiPandemi
“Ini pekerjaan besar. Tidak mungkin pemerintah bekerja sendirian, tidak mungkin,” jawab @jokowi. #MataNajwaJokowiDiujiPandemi
“Karenanya sangat penting koordinasi dan memastikan efektivitas kebijakan-kebijakan yang sudah dikeluarkan oleh presiden. Saya ingin meminta tanggapan bapak soal yang sempat ramai, perbedaan permenkes dan pergub DKI,” @najwashihab.
#MataNajwaJokowiDiujiPandemi
“Ojek online tidak boleh bawa penumpang hanya boleh bawa barang. Kemudian keluar peraturan Kemenhub, boleh bawa penumpang. Sempat simpang siur tentang ini. Apakah Presiden sempat mengamati atau bahkan menegur?” tanya @najwashihab.
#MataNajwaJokowiDiujiPandemi
“Saya undang. Menteri saya undang dan disampaikan bahwa kenapa ojol dibolehkan dari Kementerian Perhubungan, jangan sampai menimbulkan permasalahan baru,” jawab @jokowi soal simpang siur aturan ojek daring. #MataNajwaJokowiDiujiPandemi
“Menteri menyampaikan kepada saya bahwa (ojol) tidak dilarang pun mereka sudah tidak ada penumpang, kalau dilarang justru akan menjadi masalah yang baru,” @Jokowi.
#MataNajwaJokowiDiujiPandemi
“Tetapi aturan itu harusnya yang benar, satu garis sama semuanya. Jangan hanya ada yang melihat dari sisi sosial ekonomi saja (atau) hanya yang melihatnya dari sisi kesehatan saja. Ini memang harus disinkronkan,” kata @jokowi. #MataNajwaJokowiDiujiPandemi
“Bapak presiden selama ini melihat pandemi ini dari sudut pandang yang mana? Apa aspek ekonomi yang lebih diprioritaskan atau aspek kesehatan masyarakat?” tanya @najwashihab. #MataNajwaJokowiDiujiPandemi
“Saya kira virus ini sangat berbahaya sehingga yang diutamakan tetap kesehatan. Tetapi antara kesehatan dan ekonomi ini ada relevansinya. Tidak mungkin kita hilangkan salah satunya, tidak mungkin. Hanya yang didahulukan yang mana,” kata @jokowi. #MataNajwaJokowiDiujiPandemi
“Sudah saya sampaikan dari awal, virus ini berbahaya. Karena itu kesehatan yang diutamakan. Tapi ini berhubungan. Contohnya, kalau ekonomi nggak baik, masyarakat tidak dapat gizi baik, imunitas lemas, virus akan gampang sekali masuk,” kata @Jokowi. #MataNajwaJokowiDiujiPandemi
“Tapi dalam praktiknya di lapangan memang harus ada keputusan-keputusan yang harus diambil yang akhirnya merugikan satu sama lain?,” @najwashihab. #MataNajwaJokowiDiujiPandemi
“(Kebijakan) tidak akan memuaskan semua orang karena pilihannya buruk semua. Kalau ada pilihan baik dan buruk, itu bisa dipilih. Ini pilihannya buruk-buruk semuanya,” kata @Jokowi. #MataNajwaJokowiDiujiPandemi
“Ketidaksinkronan aturan. PSBB melarang beroperasi perusahaan-perusahaan kecuali 8 sektor. Tapi ada SE Menperin yang memberi izin operasi dan diprotes APINDO," kata @najwashihab. #MataNajwaJokowiDiujiPandemi
Ini contoh berbedanya keputusan yang diambil dari jajaran di bawah bapak yang akhirnya membingungkan rakyat,” kata @najwashihab. #MataNajwaJokowiDiujiPandemi
“Saya melihat memang karena masih sektoral. Setiap kementerian pasti akan melihat kepentingan sektornya masing-masing. Itu yang saya terus tekankan agar ini satu bahasa, utamakan kesehatan dulu,” kata @Jokowi. #MataNajwaJokowiDiujiPandemi
“Tetapi dalam prakteknya mereka juga didesak oleh sektornya masing-masing, sehingga menteri atau daerah pun kadang-kadang berbeda karena itu. Karena di lapangan itu suaranya berbeda-beda dari rakyat,” kata @Jokowi. #MataNajwaJokowiDiujiPandemi
“Tetapi komando ada di tangan presiden?” tanya @najwashihab.
#MataNajwaJokowiDiujiPandemi
“Selalu. Kalau ada masalah di lapangan, detik itu juga saya panggil. Kalau alasannya masuk akal dan alasannya memang untuk kepentingan rakyat yang lebih banyak, saya putuskan,” kata @jokowi.
#MataNajwaJokowiDiujiPandemi
“Tetapi memang sering kita diberikan pilihan yang buruk-buruk semuanya. Sehingga yang diputuskan manapun pasti celah untuk mendapatkan risiko dari pihak lain atau sektor lain pasti ada,” kata @jokowi.
#MataNajwaJokowiDiujiPandemi
“Soal polemik operasional KRL. Tuntutan daerah agar dihentikan ditolak pemerintah pusat. Apakah bapak presiden setuju keputusan ini? Apakah Presiden sudah melihat mempertimbangkan faktor kesehatan sebagai pertimbangan utama?” tanya @najwashihab. #MataNajwaJokowiDiujiPandemi
“Kalau daerah-daerah mau mempersiapkan dan mau menanggung dari keputusan yang diminta, akan kita berikan,” jawab @jokowi.
#MataNajwaJokowiDiujiPandemi
“Jika pekerja harian, buruh harian, pedagang asongan yang naik KRL, itu ditanggung oleh daerah, dijamin daerah dengan bantuan sosial yang baik, saya berikan untuk hentikan operasional KRL,” kata @jokowi. #MataNajwaJokowiDiujiPandemi
“Mestinya daerah tidak hanya meminta tetapi juga menyiapkan social safety net. Jaring pengaman sosialnya disiapkan dulu. Jangan hanya meminta dihentikan kemudian ya sudah masyarakat dibiarkan cari sendiri-sendiri. Nggak bisa seperti itu,” @jokowi. #MataNajwaJokowiDiujiPandemi
“Bukan masalah kebijakannya. Tidak apa-apa dihentikan, tapi siapkan dulu bantuan sosial untuk mereka. Kalau ada bus, siapkan, agar tidak berdesakan di KRL. Tetapi busnya juga diisi separuh agar ada physical distancing di situ,” kata @jokowi. #MataNajwaJokowiDiujiPandemi
“Kalau kebijakan yang tidak memberikan solusi itu akan memunculkan masalah yang baru,” kata @jokowi. #MataNajwaJokowiDiujiPandemi
“Soal kontroversi mudik yang sempat di awal-awal komunikasi publiknya sempat simpang siur. Sesungguhnya saya bertanya secara langsung, mudik itu diperbolehkan atau dilarang oleh pemerintah?,” tanya @najwashihab. #MataNajwaJokowiDiujiPandemi
“Semua kementrian pro dan kontra soal mudik. Ada yang setuju dan ada yang tidak. Sejak awal sudah saya sampaikan kepada menteri, suatu saat pasti akan saya larang. Bisa saja besok pagi, bisa saja minggu depan, pasti akan saya larang,” kata @jokowi. #MataNajwaJokowiDiujiPandemi
“Hitung-hitungan kita, yang ingin mudik itu masih jutaan, ada 34% yang masih ingin mudik ini angka yang besar sekali. Sejak awal saya sampaikan kalau angkanya seperti ini kalau kajian lapangannya seperti itu, mudik dilarang,” kata @jokowi. #MataNajwaJokowiDiujiPandemi
“Kenapa mudik tidak dilarang sekarang? Kenapa harus menunggu melihat situasi?” tanya @najwashihab lagi. #MataNajwaJokowiDiujiPandemi
“Kita kemarin memakai ada transisinya. Sehingga jangan sampai menimbulkan shock dan justru memunculkan masalah yang baru. Begitu diumumkan, ramai-ramai nanti ke stasiun, terminal dan bandara menumpuk. Penularan akan lebih menyebar,” kata @jokowi. #MataNajwaJokowiDiujiPandemi
“Data dari kemenhub sudah hampir 1 juta orang sudah curi start mudik dan sudah tersebar di berbagai daerah. Apakah berarti keputusan melarang yang melihat situasi tapi faktanya sudah terjadi penyebaran orang di daerah?” tanya @najwashihab. #MataNajwaJokowiDiujiPandemi
“Kalau itu bukan mudik. Itu namanya pulang kampung. Memang bekerja di Jabodetabek, di sini sudah tidak ada pekerjaan lalu mereka pulang karena anak istrinya memang ada di kampung,” kata @jokowi. #MataNajwaJokowiDiujiPandemi
“Apa bedanya pulang kampung dan mudik, Pak Presiden?” tanya @najwashihab. #MataNajwaJokowiDiujiPandemi
“Beda. Kalau mudik itu di hari lebarannya. untuk merayakan idul fitri. Kalau yang pulang kampung itu yang bekerja di Jakarta tetapi anak istrinya ada di kampung,” kata @jokowi. #MataNajwaJokowiDiujiPandemi
“Itu hanya perbedaan timing, aktivitasnya sama. Mereka pulang dan kemungkinan membawa virus ke rumah, itu juga sama,” tanya @najwashihab. #MataNajwaJokowiDiujiPandemi
“Coba di lihat juga di lapangan. Di Jakarta mereka menyewa ruang 3x3 atau 3x4, isinya 8-9 orang mereka di sini tidak bekerja. Lebih berbahaya mana di sini atau pulang ke kampung tetapi sudah disiapkan isolasi dulu oleh desa,”kata @jokowi. #MataNajwaJokowiDiujiPandemi
“Yang jelas dalam waktu dekat keputusan untuk melarang mudik seperti halnya bapak sudah melarang ASN, TNI, Polri, pegawai BUMN, hal yang sama akan diberlakukan untuk seluruh masyarakat?” tanya @najwashihab. #MataNajwaJokowiDiujiPandemi
“Tahapan pertama saya sampaikan ASN dilarang mudik. TNI Polri dilarang mudik. BUMN juga dilarang mudik. Ini kan tinggal nanti pada suatu titik kita juga akan larang masyarakat untuk juga tidak mudik,” jawab @jokowi. #MataNajwaJokowiDiujiPandemi
. @Najwashihab bertanya soal transparansi data mengenai COVID-19 yang sejak awal kerap diragukan berbagai pihak dan pemerintah dianggap tidak terbuka. #MataNajwaJokowiDiujiPandemi
“Yang tidak terbuka sebelah mana? Data itu kita peroleh dari kabupaten, kota, provinsi, yang oleh kemenkes dan Gugus Tugas menjadi data yang sudah terkonsolidasi. Kalau ingin lihat langsung, lihat saja di daerah,” kata @Jokowi. #MataNajwaJokowiDiujiPandemi
“Presiden Jokowi sempat menyatakan data corona tidak dibuka agar tidak panik, namun belakangan meminta agar buka-bukaan data. Mengapa Presiden berubah dalam menyikapi data ini?” tanya @najwashihab. #MataNajwaJokowiDiujiPandemi
“Di awal, saat ditemukan pasien 01 & 02, saya sampaikan, hati-hati soal informasi agar tidak membuat masyarakat panik. Kalau semua panik, berbondong-bondong ke rumah sakit, sistem kesehatan nasional tidak akan mampu menangani,” kata @Jokowi. #MataNajwaJokowiDiujiPandemi
“Tetapi bahwa data itu harus transparan, itu penting, supaya semua orang mengerti dan bisa menjaga & memproteksi lingkungannya, siapa yang terkena, tindakan apa yang dilakukan,” kata @Jokowi. #MataNajwaJokowiDiujiPandemi
. @najwashihab bertanya pada @Jokowi soal beda temuan data oleh IDI dan pemerintah soal angka kematian kasus COVID-19, termasuk simpang siur data soal ini. Menurut IDI, angka kematian riil di lapangan lebih tinggi dibanding laporan pemerintah. #MataNajwaJokowiDiujiPandemi
“Data yang kita peroleh itu dari daerah, kabupaten, kota, dan provinsi. Kalau ada yang memiliki data itu, sampaikan ke Gugus Tugas dan Kemenkes, yang 1000 itu ada di mana, terkena COVID atau tidak,” kata @Jokowi. #MataNajwaJokowiDiujiPandemi
“Kalau ada data disampaikan saja. Apa, sih, sulitnya? Tapi tidak disampaikan ke publik dan justru memperkeruh,” kata @Jokowi.
#MataNajwaJokowiDiujiPandemi
“Jangan memperkeruh suasana dengan hal-hal yang sebetulnya mudah. Sampaikan saja datanya. Kalau datanya itu benar pasti di kementerian dan di Gugus Tugas akan memasukkan itu dalam konsolidasi data yang ada,” kata @Jokowi.
#MataNajwaJokowiDiujiPandemi
“Kalau mengacu data kemenaker misalnya, sudah 2juta orang di-PHK dan jumlahnya diprediksi akan terus meningkat. Bagaimana meyakinkan publik bahwa pemerintah memang serius memikirkan dampak-dampak akibat covid-19 ini?” tanya @najwashihab. #MataNajwaJokowiDiujiPandemi
“Ya ini masalah yang sangat extraordinary, sangat luar biasa sulitnya. Semua negara mengalami itu dan semua negara mengambil hampir kebijakan yang mirip-mirip dan sama dalam menyelesaikan masalah,” kata @jokowi. #MataNajwaJokowiDiujiPandemi
“Untuk yang terkena PHK, usaha-usaha kecil dan menengah, kita sudah memutuskan dengan Perpu untuk menaikkan defisit anggaran kita di atas 3% menjadi sekarang ini 5,07%,” kata @jokowi . #MataNajwaJokowiDiujiPandemi
“Kita menyiapkan 405 triliun rupiah yang itu dipakai 75 triliun untuk urusan kesehatan. Untuk tenaga medis, perbaikan fasilitas kesehatan, pembelian alat-alat kesehatan,” kata @jokowi. #MataNajwaJokowiDiujiPandemi
“Kemudian, 70 triliun untuk stimulus kredit usaha rakyat dan juga perpajakan itu 70 triliun. Lalu 150 triliun itu dipakai untuk restrukturisasi kredit-kredit usaha mikro, usaha kecil dan usaha menengah,” kata @jokowi. #MataNajwaJokowiDiujiPandemi
“Ada 110 triliun dipakai untuk social safety net; menambah PKH. Minggu ini akan ada bantuan sosial tunai untuk 9 juta, paket sembako untuk 4,1 juta di Jabodetabek, untuk kartu sembako itu 20 juta KK. Ini yang disiapkan oleh pemerintah,” kata @jokowi. #MataNajwaJokowiDiujiPandemi
“Kemudian juga mengalihkan anggaran-anggaran yang tidak prioritas untuk masuk ke penanganan COVID ini, baik untuk kesehatan maupun untuk sosial ekonomi,” kata @jokowi. #MataNajwaJokowiDiujiPandemi
“Misalnya di Kementerian Desa ada 72 triliun, 22 triliun direalokasi ke bantuan sosial di desa saja dan kementerian-kementerian lain juga melakukan hal yang sama tapi memang belum semuanya,” kata @jokowi. #MataNajwaJokowiDiujiPandemi
“Yang kita minta, daerah-daerah; provinsi, kabupaten, kota juga lakukan hal yang sama. Belanja barang yang tidak prioritas dialihkan ke hal-hal yang berkaitan dengan COVID-19. Saya kira kalau semua melakukan ini rakyat akan terbantu,” kata @jokowi. #MataNajwaJokowiDiujiPandemi
“Yang dibutuhkan oleh masyarakat bukan Kartu Prakerja, tapi berupa uang tunai untuk menyambung hidup, bukan ikut pelatihan untuk perbaiki CV. Sementara pekerjaannya saja belum tentu tersedia. Apa tanggapan bapak soal ini?” tanya @najwashihab. #MataNajwaJokowiDiujiPandemi
“Ya, betul. Jadi awal itu Kartu Prakerja memang disiapkan untuk pelatihan. Kita sudah menyiapkan sejak Oktober,” kata @jokowi. #MataNajwaJokowiDiujiPandemi
“Kita sudah mendesain agar Kartu Prakerja nanti bisa dipakai untuk training, pelatihan mengenai teknisi coding, teknisi programming, pelatihan barista, pelatihan chef,” kata @jokowi. #MataNajwaJokowiDiujiPandemi
“Karena tidak mungkin kita ketemu untuk melakukan pelatihan barista kan harus ketemu, melatihnya harus ketemu, chef juga harus ketemu, offline tidak mungkin,” kata @jokowi. #MataNajwaJokowiDiujiPandemi
“Tapi, ada kondisi yang berbeda sekarang ini yang extraordinary, ada covid. Sehingga, dalam waktu hanya satu setengah bulan ini desainnya dibelokkan, diubah total,” kata @jokowi. #MataNajwaJokowiDiujiPandemi
“Dari offline diubah ke online dalam waktu yang sangat cepat. Tetapi, ini sudah bukan murni training atau murni pelatihan, tetapi ini sudah semi-bansos, terutama untuk korban PHK. Kira-kira 80-90% yang ikut memang korban PHK,” kata @jokowi. #MataNajwaJokowiDiujiPandemi
“Bahwa ada biaya Rp1 juta untuk pelatihan itu bukan itu, karena ini adalah sebuah program yang terbuka artinya semua perusahaan bisa menawarkan pelatihan lewat online di situ,” kata @jokowi. #MataNajwaJokowiDiujiPandemi
“Biayanya pun juga terbuka di situ bisa dilihat tidak 1 juta saja. Yang 168 ribu ada, 200 ribu juga ada, tinggal pilih. Ada juga yang 800 ribu juga ada tergantung pelatihan yang diinginkan,” kata @jokowi. #MataNajwaJokowiDiujiPandemi
“Jadi saya kira sekali lagi Kartu Prakerja ini sudah bukan murni training atau murni untuk pelatihan. Tetapi, sudah masuk ke semi bansos dalam rangka juga COVID-19 ini,” kata @jokowi. #MataNajwaJokowiDiujiPandemi
“Tapi untuk kemudian mengubahnya menjadi murni bansos, itu juga tidak tepat menurut Presiden @Jokowi? Ada porsi lain dari anggaran yang memang dikhususkan untuk itu?" tanya @najwashihab. #MataNajwaJokowiDiujiPandemi
“Ya saya sampaikan tadi semi bansos. Bukan bansos tapi sudah semi bansos. Sama seperti tadi dana desa sebagian memang masuk ke bansos,” kata @jokowi. #MataNajwaJokowiDiujiPandemi
. @NajwaShihab bertanya pada Presiden @Jokowi soal kapan kondisi Indonesia akan kembali normal, dan langkah apa untuk memastikan itu terjadi lebih cepat. #MataNajwaJokowiDiujiPandemi
“Setiap hari masuk ke saya hitungan-hitungan kapan puncaknya dan kapan akan turun dengan model matematis yang berbeda-beda. Virus corona ini barang baru yang bisa dihitung dengan cara yang berbeda-beda, dengan hasil yang berbeda-beda,” kata @Jokowi. #MataNajwaJokowiDiujiPandemi
“Saya ingin optimis, Juli sudah masuk pada posisi ringan. Sehingga kita harapkan pada bulan Mei, betul-betul pada puncaknya, kemudian turun. Tetapi dengan catatan, masyarakat memiliki kedisiplinan yang kuat. Itu, kuncinya di situ,” kata @Jokowi. #MataNajwaJokowiDiujiPandemi
"Pandemi ini ujian berat untuk semua bangsa Indonesia, bagaimana agar kita bisa lulus semua dari ujian ini, Pak Presiden @Jokowi?” tanya @najwashihab #MataNajwaJokowiDiujiPandemi
“Disiplin yang kuat. Berulang-ulang saya sampaikan, cuci tangan, pakai masker, jaga jarak dalam berinteraksi dan berhubungan, serta jauhi kerumunan, ini penting. Dengan disiplin yang kuat, insyaallah akan bisa kita lalui pandemi ini,” kata @jokowi. #MataNajwaJokowiDiujiPandemi
#MataNajwa terhubung dengan Miptah, warga Cianjur yang di-PHK, dan Neneng, warga Bandung yang kesulitan mengakses Bansos. Juga terhubung dengan Menteri Sosial @juliaribatubara, yang akan mendengar keluh kesah mereka.
#MataNajwaJokowiDiujiPandemi
“Sekarang karena pandemi, proyeknya gak keluar, dialihkan ke perawatan trotoar. Udah seminggu ini kerjaan saya langsung disetop. Di situ kita kesusahan, makan saja susah," kata Miptah, warga yang di-PHK.
#MataNajwaJokowiDiujiPandemi
“Dalam sebulan bisa bawa pulang 5-6 juta sebelumnya. Karena ada masalah ini, bahkan sisa upah belum dibayarkan kantor," kata Miptah, warga yang di-PHK.
#MataNajwaJokowiDiujiPandemi
“Dari kantor bilangnya sisa pembayaran upah belum dikeluarkan karena masalah foto. Saya minta kebijakan di situasi sulit seperti ini," kata Miptah, warga yang di-PHK.
#MataNajwaJokowiDiujiPandemi
“Sekarang saya di Cianjur Selatan. Di sini tidak ada pekerjaan. Saat ini tidak pegang uang sama sekali. Untuk makan, dari hasil tani ibu saya," kata Miptah, warga yang di-PHK.
#MataNajwaJokowiDiujiPandemi
“Bulan Maret suami saya dirumahkan selama seminggu, lalu setelah itu ada pengumuman kalau seluruh cleaning service di-PHK. Disuruh tanda tangan surat pengunduran diri. Sama sekali tidak dapat apapun. Gaji kemarin bahkan belum keluar," kata Neneng.
#MataNajwaJokowiDiujiPandemi
“Gaji kecil, 2 juta, kadang 1,8 juta. Suami kan buruh harian lepas dan outsourcing. Kalo tidak kerja ya tidak digaji," kata Neneng.
#MataNajwaJokowiDiujiPandemi
“Sekarang sama sekali tidak pegang uang. Dari sejak keluar kerja, sisa gaji tidak dibayarkan. Saya numpang ke orang tua, karena tidak bisa bayar kontrakan dan makan," kata Neneng.
#MataNajwaJokowiDiujiPandemi
“Sekarang saya sedang hamil 5 bulan. Kalo sekarang tidak boleh ke puskesmas, karena suasana lagi genting. Ke bidan juga tidak bisa karena tidak punya uang," kata Neneng.
#MataNajwaJokowiDiujiPandemi
“Sekarang saya nunggu bantuan dari pemerintah, tidak ada. Kemarin baru dapat bantuan dari donatur masjid. Itu hanya untuk satu kali saja," kata Neneng.
#MataNajwaJokowiDiujiPandemi
"Sebelum acara ini saya ditelepon debt collector sedangkan saya tidak ada uang. Saya jelasin ada kebijakan pemerintah tapi kata debt collector itu tidak ada urusan," kata Miptah.
#MataNajwaJokowiDiujiPandemi
"Motor saya hilang. Belum lunas cicilannya. Karena saya tidak bisa lapor polisi. Waktu itu saya bawa dan belum keluar surat STNK-nya," kata Miptah.
#MataNajwaJokowiDiujiPandemi
"Sekarang ada 9 orang di rumah. Soalnya kakak dan adik saya di-PHK sehingga semua pada ngumpul di rumah orang tua," kata Neneng.
#MataNajwaJokowiDiujiPandemi
"Orang tua berdagang cuma kan sepi. Cuma dapat 30 ribu jualan lontong kari dipinggir jalan," kata Neneng.
#MataNajwaJokowiDiujiPandemi
"Kemarin pinjam saudara buat modal. Saya pinjam 40 ribu buat modal membuat layang-layang. Tapi keuntungan sehari 5 ribu atau 7 ribu," kata Neneng.
#MataNajwaJokowiDiujiPandemi
"Kita harus empati dan sedih juga dengar saudara kita yang hidupnya jadi lebih susah," kata Menteri Sosial @juliaribatubara.
#MataNajwaJokowiDiujiPandemi
"Bansos sembako untuk penduduk Jabodetabek, bansos tunai untuk di luar Jabodetabek. Bansos tunai 600 ribu per bulan selama 3 bulan. Bisa mendaftar ke desa untuk dapatkan bansos tunai selama 3 bulan," kata Menteri Sosial @juliaribatubara.
#MataNajwaJokowiDiujiPandemi
"Semua, tetangga, tidak ada yang dapat info dan bantuan," kata Neneng soal info bantuan sosial di lingkungannya.
#MataNajwaJokowiDiujiPandemi
“Kami dengan daerah sudah berkali-kali di seluruh Indonesia koordinasi dengan mereka. Kami berharap, daerah lebih proaktif lagi mendata. Tidak akan 100% kita penuhi," kata Menteri Sosial @juliaribatubara.
#MataNajwaJokowiDiujiPandemi
“Kami tidak lakukan pendaftaran langsung takut ada duplikasi data. Semua ingin tepat sasaran bantuan ini. Jumlah warga miski banyak. Belum termasuk warga miskin baru," kata Menteri Sosial @juliaribatubara.
#MataNajwaJokowiDiujiPandemi
“Harapan saya, mudah-mudahan wabah cepat berlalu supaya keadaanya biasa lagi, suami saya kerja lagi. Buat pemerintah, saya mohon bantuannya seperti yang dibilang di TV. Karena kami butuh. Lama-lama kami bisa mati karena kelaparan," kata Neneng.
#MataNajwaJokowiDiujiPandemi
“Semoga wabah ini cepat berlalu. Minta tolong ke pemerintah sama perusahaan-perusaahaan, koordinasi. Minimal setelah diberhentikan, saya bisa makan. Bukan hanya saya, tapi teman-teman lain yang juga mengalami," kata Mupti.
#MataNajwaJokowiDiujiPandemi
“Kami akan pastikan program-program bansos bisa tersalurkan sesuai saluran. Kami berharap kontrol juga dari masyarakat jika ada yang tepat sasaran," kata Menteri Sosial @juliaribatubara.
#MataNajwaJokowiDiujiPandemi
“Kami perlu data-data, nanti kita cek, jika belum terima bantuan, nanti kita kirimkan bantuan," kata Menteri Sosial @juliaribatubara.
#MataNajwaJokowiDiujiPandemi
#CatatanNajwa, Jokowi Diuji Pandemi.
1. Pandemi adalah badai yang sangat tidak biasa, kapal bisa oleng jika juru mudi tidak seksama.
#MataNajwaJokowiDiujiPandemi
2. Di bawah kompas yang dikendalikan Sang Nakhoda, semua awak kapal hendaknya solid dalam bekerja.
#MataNajwaJokowiDiujiPandemi
3. Fokus menyelamatkan kapal dari amuk gelombang, bukan malah berselisih dalam bimbang.
#MataNajwaJokowiDiujiPandemi
4. Dengan mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki, cermat dalam prioritas yang dibutuhkan saat ini.
#MataNajwaJokowiDiujiPandemi
5. Antara perintah dan imbauan perlu jelas disampaikan, agar segenap penumpang tak dilamun rasa gamang.
#MataNajwaJokowiDiujiPandemi
6. Jangan alergi dengan kecemasan bahkan kritikan, semua hanya ingin selamat saat menempuh ujian.
#MataNajwaJokowiDiujiPandemi
7. Percayalah naluri bahu membahu itu masih ada, sesama warga punya modal sosial yang berharga.
#MataNajwaJokowiDiujiPandemi
8. Tak ada pandemi yang musykil dikalahkan oleh bangsa, bersama-sama kita songsong segala yang akan tiba.
#MataNajwaJokowiDiujiPandemi
You can follow @MataNajwa.
Tip: mention @twtextapp on a Twitter thread with the keyword “unroll” to get a link to it.

Latest Threads Unrolled: