A Thread (Seksualitas)
Seksualitas memiliki spektrum yang luas, kompleks, dinamis, beragam, dan unik.
Seksualitas memiliki spektrum yang luas, kompleks, dinamis, beragam, dan unik.
Seperti yang akan dipaparkan, bahwa jenis kelamin (seks), identitas gender, ekspresi gender, orientasi seksual, perilaku seksual, dan penyimpangan seksual, tidak ada yang berhubungan satu sama lain.
Seseorang bisa saja dengan jenis kelamin penis, identitas gender perempuan dengan ekspresi feminim, belum tentu memiliki orientasi homoseksual, laki-laki yang senang dandan tidak selalu orientasinya homoseksual atau transgender.
Dan ini semua bukan Penyimpangan Seksual apalagi Penyakit. Inilah keberagaman.
1. Seks adalah kata yang digunakan untuk merujuk pada status biologis manusia. Laki-laki memiliki penis, perempuan memiliki vagina. Status ini akan membagi manusia menjadi laki-laki, perempuan atau interseks.
2. Gender
Merupakan kondisi laki-laki, perempuan, maupun spektrum lain yang muncul karena proses identifikasi oleh diri sendiri, lingkungan sosial, budaya, atau adat yang berlaku.
Merupakan kondisi laki-laki, perempuan, maupun spektrum lain yang muncul karena proses identifikasi oleh diri sendiri, lingkungan sosial, budaya, atau adat yang berlaku.
3. Identitas gender
Sebuah perasaan internal, dan amat terpatri dalam diri seseorang tentang siapa dia sebagai seseorang yang bergender; gender yang dipakai untuk mengidentifikasi diri sendiri. Biasanya sejalan dengan jenis kelamin, bisa juga tidak.
Sebuah perasaan internal, dan amat terpatri dalam diri seseorang tentang siapa dia sebagai seseorang yang bergender; gender yang dipakai untuk mengidentifikasi diri sendiri. Biasanya sejalan dengan jenis kelamin, bisa juga tidak.
Gender identity membicarakan tentang siapa diri kita yang sebenarnya secara perasaan dan pikiran, bukan secara bentuk fisik atau alat kelamin dari lahir. Terdapat dua jenis identitas gender yang dimiliki seseorang, Cisgender dan Transgender.
Cisgender adalah istilah untuk seseorang yang merasakan bahwa identitas gendernya sesuai dengan bentuk fisik atau alat kelamin yang didapatkan dari lahir. Misal, seseorang terlahir dengan penis, dan seiring waktu muncul dari dalam jiwanya bahwa jati diri lelaki di dalam dirinya.
Transgender dalam identitas gender bisa diartikan sebagai keadaan seseorang merasa bahwa jati diri yang dimilikinya tidak sesuai dengan bentuk fisik atau kelaminnya.
Jika seseorang merasakan jati diri sebagai lelaki tetapi memiliki bentuk fisik yang terlahir seorang perempuan maka disebut sebagai transman, sedangkan bila seseorang merasakan jati diri perempuan dalam bentuk kelahiran fisik laki-laki maka disebut sebagai transwoman.
Biasanya (tidak semua) seorang transgender melakukan perubahan bentuk fisik seperti menggunakan suntikan hormon atau sampai operasi alat kelamin.
Tetapi ada juga seorang transgender yang tidak merubah bentuk fisik atau kelaminnya karena masih merasa nyaman dan tidak terganggu dengan tubuh biologisnya atau dengan alasan-alasan lainnya
Identitas gender seseorang juga tidak berhubungan dengan orientasi seksualnya. Bisa saja seorang transman memiliki orientasi seksual kepada laki-laki, atau seorang transwoman memiliki orientasi kepada laki-laki juga.
4. Ekspresi Gender
Ekspresi gender secara khas dikategorikan menjadi maskulin, feminin, atau androgini. Ekspresi gender bisa sesuai dengan identitas gender seseorang atau bisa juga tidak. Jadi ekspresi gender bisa berhubungan dengan gender seseorang atau bisa terpisah.
Ekspresi gender secara khas dikategorikan menjadi maskulin, feminin, atau androgini. Ekspresi gender bisa sesuai dengan identitas gender seseorang atau bisa juga tidak. Jadi ekspresi gender bisa berhubungan dengan gender seseorang atau bisa terpisah.
Seseorang dengan identitas gender transman (alat kelamin vagina tapi merasa dirinya laki-laki) bisa saja tetap mengekspresikan dirinya feminim, dengan orientasi seksual kepada laki-laki. Atau misal seseorang transwoman dengan ekspresi gender maskulin, dan orientasi homoseksual.
5. Orientasi Seksual
Merupakan rasa ketertarikan seseorang secara seksual terhadap orang lain. Seseorang bisa tertarik dengan orang berjenis kelamin sama, lawan jenis, kedua jenis, atau dengan tanpa referensi seks atau gender.
Merupakan rasa ketertarikan seseorang secara seksual terhadap orang lain. Seseorang bisa tertarik dengan orang berjenis kelamin sama, lawan jenis, kedua jenis, atau dengan tanpa referensi seks atau gender.
6. Prilaku Seksual
Pendek kata, perilaku seksual adalah yang dilakukan atau dipraktikkan belum tentu sejalan dengan orientasi seksual yang adalah kecenderungan atau ketertarikan.
Pendek kata, perilaku seksual adalah yang dilakukan atau dipraktikkan belum tentu sejalan dengan orientasi seksual yang adalah kecenderungan atau ketertarikan.
Orang yang orientasi seksualnya homo, belum tentu melakukan perilaku seksual yang bersifat homo. Bisa saja ia tidak melakukan hubungan seks sesama jenis, tidak menikah atau sebaliknya menikah dengan lawan jenis dan melakukan prilaku seksual namun bukan berarti mengubahnya hetero.
Bahkan bisa saja orang dengan orientasi heteroseksual mempraktikkan perilaku seksual yang homo. Misalnya ketika ia berada di dalam penjara, dan karena ia tidak menemukan lawan jenis, pada akhirnya ia melakukan perilaku homoseksual, tapi tidak berarti orientasinya homoseksual.
7. Penyimpangan Seksual
Merupakan dorongan seksual yang berulang, dan fantasi yang melibatkan objek yang tidak wajar dan atau dilakukan secara sepihak, pada situasi yang menyakitkan atau merendahkan.
Merupakan dorongan seksual yang berulang, dan fantasi yang melibatkan objek yang tidak wajar dan atau dilakukan secara sepihak, pada situasi yang menyakitkan atau merendahkan.
Cinta
Cinta adalah emosi kasih yang kuat yang berasal dari rasa tertarik terhadap suatu objek (dapat berupa apa saja seperti manusia, hewan, tumbuhan, benda, suatu hal, dll) dengan cenderung ingin berkorban, memiliki rasa empati mendalam, dan perhatian lebih.
Cinta adalah emosi kasih yang kuat yang berasal dari rasa tertarik terhadap suatu objek (dapat berupa apa saja seperti manusia, hewan, tumbuhan, benda, suatu hal, dll) dengan cenderung ingin berkorban, memiliki rasa empati mendalam, dan perhatian lebih.