Sy ngeliat kalo dunia Seni Rupa di Indonesia itu ttp didominasi kepentingan pemilik modal & jalur distribusi para jejaring sesama kolektornya & dgn alih2 kudu & #39;menjual& #39; bgt karyanya. Ya soal konten, sensasi visual mah bisa didirect kan asal mau nurut aja. Nah pertanyaanya...
Ketika ada pandemi ini, mereka perduli g sih sama seniman yg secara langsung menghidupinya lewat penjualan karyanya? kita sadar sebagai seniman itu sgt jerih payah dari A hingga Z untuk sekedar bertahan hidup, blm lg perihal hak intelektualnya yg trs2an diperas-
hanya demi kepentingan institusi sebuah galeri, artfair, atao work commision. Lalu berbicara persoalan teknis, beda halnya bila seorang seniman yang membutuhkan tenaga lain selain dirinya sendiri tentunya biaya itu juga besar bersanding kehidupan teknis membuat karya.
Ada yang memperhatikan? pemerintah? galeri? kolektor? gak ada sih... seniman rupa berbasis varian genre karya / varian teknis apapun semuanya mengalami masa paceklik dimana persentase penghasilan itu lebih besar bertumpu dari kekaryaan.
berbeda kenyataan bagi seniman yg sudah establish dengan banyak investasi disana sini atau memiliki tabungan mumpuni, jadi tidak terlalu berpengaruh ketika masa pandemi ini. Sedangkan kebalikannya, seniman yang bergantung hidup pada kekaryaan dgn segudang tagihan-
dari kontrakan, cicilan motor, asuransi kesehatan, internet, listrik dan ada beberapanya juga tidak mempunyai tabungan pasti akan kewalahan dimasa sulit seperti ini. Berputar haluan dari mencari pekerjaan baru, menjual barang, sampai berfikir untuk berdagang menjadi opsi.
Ini bukan sekedar curhat saya pribadi saja tetapi disekitar saya banyak teman2 satu profesi merasakan hal luar biasa sekali untuk bertahan hidup ditengah masa pandemi. Harapan saya kedepannya bentuk profesi sebagai seniman itu bs diperhatikan lebih oleh pemerintah-
diapresiasi secara lebih mungkin dengan memberi atensi kegiatan2 kebudayaan disekelilingnya & diperhatikan hak intelektualitasnya secara baik. Mungkin suara ini bisa mewakili bagi teman2 seniman rupa semua yang tengah mengalami masa sulit sekarang ini.
Sudah saatnya kita sebagai insan kreatif sebagai seniman tidak harus melulu bergantung dgn pemerintah dan kalah pd kenyataan. Saat inilah kita bisa mencari metode berkarya yg fresh dr sebelumnya & melakukan pendekatan eksperimen teknis berkarya yg baru menurut kita.
Semoga kita dapat bertahan dengan kondisi apapun, masih diberi kesehatan mumpuni & kewarasan yang baik. Pada dasarnya manusia itu bisa menyesuaikan sesulit apapun, namun dgn pendekatan yang harus serba cerdik dlm mengantisipasi kemungkinan2 ekstrim. Tuhan selalu bersama kita!
You can follow @amenkcoy.
Tip: mention @twtextapp on a Twitter thread with the keyword “unroll” to get a link to it.

Latest Threads Unrolled: