Yang kenal saya tau saya paling gemes saat orang anggap Kartini tokoh emansipasi perempuan.

Kalau baca surat2nya, jelas Kartini jauh lebih besar daripada sekedar tokoh perempuan. Kartini adalah salah satu pelopor *enlightenment* di Indonesia

UTAS
Biasa, mulai dari background. Saya menemukan Kartini saat sedang galau di New York: saat bosan kerjain disertasi saya browsing buku2 di perpustakaan dan nemu buku Kartini.

Saya baca2...ternyata wow banget isinya
Saat itu saya sudah lebih 5 tahun di NYC dan mulai krisis identitas antara identitas Indonesia & Amerika, dan antara ilmuwan yg skeptis & "pejuang" yg percaya.

Kartini bergelut dengan masalah yang sama, 100 tahun sebelum saya.
Kartini termasuk generasi orang Indonesia yang menjadi aware dengan perubahan zaman. Sadar butuh transformasi identitas karena masa lalu yang diwariskan sudah tak memadai. Tapi juga idealisme barat tidak terasa cocok sepenuhnya.

Rasanya seperti kejepit diantara 2 dunia :D
Yang saya suka, Kartini sadar ini bukan sebuah pilihan antara timur&barat, atau modern&tradisional. Tapi proses transformasi melalui pendidikan dan kebebasan berpikir.

Kartini menulis:
We do not intend to make our students to become half Europeans or Javanese mimicking Europeans
What I mean by a liberal education is firstly to nurture Javanese people to become true Javanese, awakening within them a deep love for their nation and country with eyes and heart open to see beauty and to recognize their own needs.
We would like to share with them all the good things of European culture, not to replace or erase the beauty of their own culture but rather to bring out the radiance of that culture.

Kartini dianggap anomali baik oleh kolonial Belanda maupun bangsawan Jawa
Kartini adalah contoh bagaimana interaksi lintas budaya akan memperkaya pemikiran:
By crossing plants and animals from many different species we obtain a new better breed of plants and animals. Is it not that way with cultures of different nations?
If we combine what is good from one nation with something good of another, will not this mixture grow into a culture that is even more noble?
Terakhir, ini ocehan saya tiga tahun lalu tentang Kartini https://abs.twimg.com/emoji/v2/... draggable="false" alt="😎" title="Smiling face with sunglasses" aria-label="Emoji: Smiling face with sunglasses"> https://www.youtube.com/watch?v=8aJPwqibFPw">https://www.youtube.com/watch...
Jadi Kartini bukan sekedar tokoh emansipasi perempuan.

Kartini adalah Ibu Intelektual modern Indonesiahttps://abs.twimg.com/emoji/v2/... draggable="false" alt="đŸ€“" title="Nerd face" aria-label="Emoji: Nerd face">
SELESAI...
Btw, surat2 nya Kartini bisa dibaca disini

https://www.gutenberg.org/files/34647/34647-h/34647-h.htm">https://www.gutenberg.org/files/346...
You can follow @robymuhamad.
Tip: mention @twtextapp on a Twitter thread with the keyword “unroll” to get a link to it.

Latest Threads Unrolled: