A child talked to her amazing mommy this morning:

"Mom, when I was a little, I always thought that doomsday will occur as a massive mess and Dajjal will suddenly destroy everythings in the world. Now, I think it will be completely different."
Dulu guru di SD pernah bilang, "Dajjal akan menawarkanmu: surga atau nerakanya? Jika surga pilihanmu, otomatis akan jadi pengikutnya. Jika tidak, Dajjal akan membunuhmu seketika itu juga, dengan merobek dirimu dari selangkangan hingga ke kepala."
Melihat gonjang ganjing dunia di awal tahun ini, pikiran itu harus direvisi sebagai isi kepala. Pun melihat grup WA pagi ini yg semalaman ribut karena harga minyak turun hingga minus. Bukan forecast lho ya. Current WTI Crude price!
Pun muncul sebuah chat WA dengan nada serupa, "Moga kita masih ada rezeki di bidang ini. Ada anak istri yang perlu kunafkahi." If you stopped there, I will answer "aamiin!". Rupanya tidak. Seperti ada big fear dibalik itu.
Firstly first, tadi milih ambil wudhu. Lalu baru bisa balas kekacauan di WA selepas shubuh and talked to mom. Fiuh!
"Di saat seperti ini, kau pakailah itu iman kau daripada akal. Pun kau pikir kita bisa bertahan di industri ini karena skill? Otak? Kenalan? Atasan kantor? Atau hal-hal duniawi saja?" Cih. *soksinis*
Definisi Dajjalku bergeser. Dia bukan monster mata satu yg selalu kubayangka; justru lebih menakutkan dari itu. Dia penggerogot iman!
Saat manusia mulai menuhankan pekerjaan yg dipunya, suami/istri yg katanya baik setengah mati, kekayaan keluarga yg tak abis2, garis keturunan yg istimewa, dll. Kau pikir itu semua hasil ikhtiyarmu? Dih. Ge-er. Pede kali kau wak. *ngaca*
Ustadz YM nateh ngendiko, "Jika kau punya Allah, anggap angka 1. Jika kau punya selain Allah, anggap angka 0.
Misal, kau punya Allah+kenalan di industri+skill bagus = 1. Coba dibalik, Allah taruh belakang. Hasilnya 0."
Paham kau? *ngaca*
Kembalikan aja semua pada yg punya. Tetap berdoa dan ikhtiyar maksimal. Allah yang kasih sesuai kehendakNya. Dalam ilmu ma'rifat, kita hidup bukan karena usaha kita, malah hanya karena kasih sayang Allah. Lain kali saja kubahas. Panjang kali aku ngomong ntar.
Kau boleh berbangga hati pekerjaanmu bagus, suami/istrimu katanya sempurna, keluargamu kaya setengah mati. Lalu di saat gonjang ganjing dunia begini, kau kira tidak semudah itu Allah mengambil titipanNya kembali? Nah lho.
Takut itu pasti. Tapi toh sudah banyak belajar mengikhlaskan kan dalam hidup? Pakailah itu pelajaran idup buat bertahan. Pakai iman kau daripada akal. Dajjal bukan monster. Dajjal justru sesuatu yg bikin tidak percaya pada kekuatan Allah, sehingga kau memelas takut masa depan.
Dah ya. Segini dulu. Catatan seorang pekerja migas yg rezeki dan gajinya, apalagi hidupnya tidak ditentukan oleh atasan, calon jodoh (apalagi mantan), ataupun manusia lain. Tapi Allah!

Dari aku,
Yang memilih meyakini Maha Besar Tuhanku, daripada kecilnya masalahku.
You can follow @bellasaf_.
Tip: mention @twtextapp on a Twitter thread with the keyword “unroll” to get a link to it.

Latest Threads Unrolled: