Read on Twitter
KERTABHUMI
Salah satu nama yg sering disebut sbg nama maharaja terakhir Majapahit adalah Bhre Kertabhumi. Nama tadi suka dibilang orang, entah siapa yg memulai sbg nama lain dari Prabhu Brawijaya Vâyang mnrt saya lebih merupakan sosok legenda drpd sosok historis.
Salah satu nama yg sering disebut sbg nama maharaja terakhir Majapahit adalah Bhre Kertabhumi. Nama tadi suka dibilang orang, entah siapa yg memulai sbg nama lain dari Prabhu Brawijaya Vâyang mnrt saya lebih merupakan sosok legenda drpd sosok historis.
Namun, di sini saya akan lebih fokus bahas nama Bhre Kertabhumi drpd nama Brawijaya V yang cenderung bikin saya nyinyir ga enak.
Hmmm cm sih bahas Bhre Kertabhumi ya agaknya tetep sj jd nyinyir ga enak juga sih ... .
Hmmm cm sih bahas Bhre Kertabhumi ya agaknya tetep sj jd nyinyir ga enak juga sih ... .
Saya ga tahu seberapa banyak orang ngeh bahwa penyebutan tertua tentang Bhre Kertabhumi itu berasal dari taksiran kurun antara 1481 M (paling jauh) hingga 1613 M (paling muda). Itu tepatnya tercantum dlm 'Pararaton'.
Pencantuman nama Bhre Kertabhumi dalam 'Pararaton' selaku sumber tertua nama tsb pun sebenarnya tanpa diikuti keterangan bahwa ia adalah seorang prabhu/maharaja Majapahit.
Ga percaya, buka saja 'Pararaton'?
Ga percaya, buka saja 'Pararaton'?
Tahu 'Pararaton' nyebut Bhre Kertabhumi sbg apa?
Nama ini aslinya cm disebutkan sbg 1 dari 4 putra Sang Sinagara (Rajasawardhana) yang memerangi Prabhu Singhawikramawardhana (Bhre Pandansalas/Bhre Tumapel) pd 1476-78 & akhirnya sebabkan gugurnya prabhu tsb di Trowulan.
Nama ini aslinya cm disebutkan sbg 1 dari 4 putra Sang Sinagara (Rajasawardhana) yang memerangi Prabhu Singhawikramawardhana (Bhre Pandansalas/Bhre Tumapel) pd 1476-78 & akhirnya sebabkan gugurnya prabhu tsb di Trowulan.
Itu pun Bhre Kertabhumi tepatnya disebutkan 'Pararaton' di urutan paling belakang dari 4 putra Sang Sinagara. Masih pula ditegaskan sbg si bungsu.
Saya nukilkan bagian 'Pararaton' yang sebutkan 4 nama putra Sang Sinagara yg perangi Singhawikramawardhana pd 1476-78:
"Putranira Sang Sinagara: Bhre Koripan (*Kahuripan), Bhre Mataram, Bhre Pamotan, pamungsu Bhre Kertabhumi, ..."
"Putranira Sang Sinagara: Bhre Koripan (*Kahuripan), Bhre Mataram, Bhre Pamotan, pamungsu Bhre Kertabhumi, ..."
Terjemahan ±nya dlm bahasa Indonesia:
"[Para] Sang Sinagara: Bhre Kahuripan, Bhre Mataram, Bhre Pamotan, si bungsu Bhre Kertabhumi, ..."
Penyebutan di urutan paling belakang, jg disertai keterangan bahwa ia anak bungsu, aslinya tunjukan junioritas Bhre Kertabhumi dr 3 kakaknya.
"[Para] Sang Sinagara: Bhre Kahuripan, Bhre Mataram, Bhre Pamotan, si bungsu Bhre Kertabhumi, ..."
Penyebutan di urutan paling belakang, jg disertai keterangan bahwa ia anak bungsu, aslinya tunjukan junioritas Bhre Kertabhumi dr 3 kakaknya.
Dari situ, menarik kesimpulan bahwa setelah Prabhu Singhawikrama gugur, yg lantas naik takhta menggantikan jadi prabhu di antara 4 anak Sang Sinagara adalah Bhre Kertabhumi merupakan kesimpulan yg sangat lemah.
