Jadi, kapan hari, ada yang komentarnya sinis banget terkait berita Yayasan Buddha Tzu Ghi yang menggalang dana Rp 500 miliar (lupa siapa)

Let me tell you a few things about Tzu Chi and kenapa ku selalu mengajak siapapun untuk berdana disana - baik dana barang, uang, atau tenaga.
Pertama kali tau Tzu Chi (cara baca dalam bahasa mandarin: che2 ci4) dari nenekku (dari pihak Ibu - dipanggil Waipho) karena beliau suka nonton stasiun TV dari Cina dan Taiwan.

Perkenalan awal di Indonesia adalah saat tsunami di aceh Desember 2004 silam. Saat itu, akses jalanan
menuju Aceh rusak total. pelabuhan juga hancur semua.

Ada teman dari ayah angkat saya yang bercerita kalau relawan dari Tzu Chi hendak berangkat kesana tetapi kekurangan mobil. bukan mobil sembarangan tetapi mobil yang bisa melalui medan berat secara jalanannya rusak - offroad.
krn ayah angkat (pangilannya Papi) saya memiliki beberapa unit mobil, maka dia pun menawarkan diri untuk mengantarkan relawan2 Tzu Chi ke Aceh.

ya. di saat Tsunami. memang dia nekat bngt.

mind you: di saat itu, saya masih SD. might get a few details wrong - so please correct me
but anyways - saya tidak ingat Papi berapa lama disana. tetapi setelah dia balik dari Aceh, dia bercerita tentang apa yang dia alami langsung.

tim medis dan relawan Tzu Chi sangat sigap. barang-barang dibawa sendiri semua dari Medan. jadi sesampainya disana bisa lsg bekerja
membantu korban bencana alam. mereka tidak pernah berasumsi: "ah tidak usah bawa barang ini deh, disana pasti ada." NO. semua dibawa sendiri.

dia kagum melihat kinerja relawan Tzu Chi - hingga sepulang ke Medan, dia mengajak keluarganya dan keluarga saya untuk menjadi relawan.
Mama dan Waipho tidak bisa aktif menjadi relawan karena banyak kegiatan even di hari Minggu - tetapi mereka lumayan sering menjadi relawan lepas yang berompi hijau. rompi hijau = belum menerima pelatihan.

awal mula ku jadi relawan Tzu Chi di tahun... lupa. tetapi lsg ikut
pelatihan dan komit mau datang secara rutin tiap hari Minggu.

TERUS NGAPAIN AJA TIAP MINGGU?
Percaya gak. Kerjaku adalah di bagian daur ulang.

Yes. Jongkok Asian squat, pakai sarung tangan, dan masker - terus ya itu. Pisahin botol dengan tutup botol, pisahin koran dengan buku,
kaleng susu dengan tutupnya, dll.

KENAPA DIPISAH?
Karena itu namanya disortir.

Koran untuk daur ulang.
Buku yang bagus digunakan lagi.
Plastik botol minuman dan tutup itu beda tipe.
Kaleng susu dan tutup plastik gak boleh disatuin.

Tzu Chi benar-benar SANGAT SERIUS dalam
menjalankan daur ulang.

Pelatihan itu juga harus ikut terus secara rutin. Supaya kita dilatih dan diasah terus.

CATHY, KAMU VEGETARIAN YA?
Tidak. Hanya saja, karena Tzu Chi didirikan oleh seorang Bhikkhuni - semua relawan pun menunjukkan rasa hormat kepada Master Cheng Yen dgn
cara mengkonsumsi makanan vegetarian HANYA kalau sedang mengenakan seragam Tzu Chi.Kal au tidak sedang mengenakan seragamnya, bebas dhe - tapi jangan makan teman ya gengs.

Jadi, GAK WAJIB VEGETARIAN KOK KALAU MAU JADI RELAWAN TZU CHI.

BTW maaf ini ceritanya kemana-mana, but
I think you should know the culture too karena tak kenal maka tak sayang.

Tiap Minggu selama jadi relawan juga selalu disediakan makan siang. Disarankan membawa perlatan makan sendiri (tidak ada produk sekali pakai disana). Kalaupun mau pinjam, jangan lupa dicuci dan dikeringkan
RELAWANNYA BUDDHIS SEMUA?
Percaya ga kalo kubilang siapapun boleh?
GAK WAJIB agama Buddha.

Mau nyembah pohon silahkan,
MAU PAKAI JILBAB JUGA SILAHKAN.

Salah satu yang relawan di dapur Tzu Chi Medan itu ibu-ibu yang berjilbab. Masakan fu yung hai dia enak banget ya Tuhan.
Ingat: Misi kemanusiaan Tzu Chi ini cinta kasih universal yang lintas suku agama dan ras.

Okay, back to topic. Cara nyumbang: tenang sudah dibahas ya dengan cara menjadi relawan.

Cara nyumbang barang? Barang yang bisa didaur ulang, yang layak pakai, dll. BARANG BEKAS.
Contoh:

Di setiap kenaikan kelas, ku dulu selalu minta agar teman-teman kelas mendonasikan bukunya ke Tzu Chi APABILA buku tersebut memang sudah tidak dipakai lagi. Kalau mau kasi ke saudara/ tetangga lebih baik

Buku yang masih layak pakai, bisa digunakan oleh anak asuh Tzu Chi
Kalau buku sudah sobek lusuh? GAKPAPA BAWA AJA KEMARI. Bisa didaur ulang oleh tzu chi.

Selama masih bisa dipakai, monggo..
Selama masih bisa didaur ulang, monggo.

Asalkan jangan sampah. Ku pernah dapat sekardus - isinya sampah. Kulit pisang dicampur sayur. Bau nya bikin nangis
Ada mamanya teman sekelasku yang baik banget. Donasinya baju anak-anak yang masih bagus banget. Mainan mobil listrik 2-3 biji. Dan mainan baru.

Ku sampai nanya: ii yakin ini mau disumbang semua? barangnya masih baru banget!

Kebayang gak sih anak-anak yang nerima senangnya gmn??
Ada juga temanku yang donasi buku pelajaran sekolah - dan coretan di buku dihapus sampai bersih. katanya: supaya yang nerima bisa belajar juga.

It makes me happy seeing how everyone is willing to help one and another.

Disclaimer: gak semua relawan kerjanya di daur ulang ya..
dulu ku milih posko daur ulang karena penasaran hahaha my sister di bagian pendidikan jadi bantu di sekolah minggu.

Anyway, donasi uang. Ini yang paling unik.

Tau gak dulu Master Cheng Yen pertama kali dapat donasi dalam bentu uang itu dari siapa dan bagaimana caranya?
dari ibu-ibu dengan menggunakan celengan bambu.

Dulu, Master membuat celengan bambu lalu ibu-ibu relawan menyisihakn NTD 0.5 (sekitar 250 rupiah) dari uang belanjaan mereka untuk dimasukkan ke dalam celengan bambu itu - karena tidak ada perbuatan baik yang terlalu kecil
Lalu setelah penuh, isi celengan dikeluarkan - dan jadilah donasi dalam bentuk uang.

Kalau teman-teman mau mengikuti hal yang serupa, ada kok celengan bambu Tzu Chi. bisa didapatkan di Tzu Chi - or relawannya.
Okay. Semoga dengan membaca tautan ini, teman-teman bisa tergerak untuk melakukan lebih banyak kebaikan melalui organisasi dan dengan cara apapun.

Saya berbagi tentang Tzu Chi karena kebetulan dulu pernah menjadi relawan disana.

Saya suka Tzu Chi karena misinya universal.
Tidak ada batasan suku, agama, dan ras di antara relawan.

Barang bekas yang dianggap tidak bernilai, pun ternyata bernilai karena bisa didaur ulang.
Uang koin yang sering dianggap tidak seberapa, ternyata sangat berarti nilainya.

Dan amal, tidak selalu dalam bentuk uang.
oh ya, mungkin tidak banyak yang tau - terkait tsunami Aceh 2005, Tzu Chi mendirikan lebih dari 2500 rumah cinta kasih untuk korban tsunami.

Motto Tzu Chi: "First to arrive, last to leave," atau "datang pertama, pergi terakhir"
https://twitter.com/cathydjaya/status/1249716060934172672?s=20
Terakhir jadi relawan aktif kayaknya uda hampir 10 tahun yang lalu deh.

Waktu SMA uda makin sibuk. Kuliah...apalagi

But I always tell myself: "one day, I will commit to do more volunteering work at Tzu Chi again."
You can follow @cathydjaya.
Tip: mention @twtextapp on a Twitter thread with the keyword “unroll” to get a link to it.

Latest Threads Unrolled: