wibu silahkan serang gua tapi menurut gua anime/manga, sebagai salah satu produk industri budaya yang lumayan banyak dikonsumsi masyarakat Indo khususnya cowo2, bisa jadi salah satu platform konstruksi standar kecantikan paling masif di negara ini.
makanya apa yang kita definisiin sebagai "cewe cakep" umumnya berkiblat ke standar cewe2 jepang 🤯
hal yang sama juga bisa juga terjadi kayak pengaruh boyband/drama korea ke cewe2 Indo. "itu ganteng ya cowoknya, mirip artis korea" --> standar "ganteng"-nya artis korea
liat deh romantisasi kecantikan yang ditampilin anime. hampir semua cewe di anime punya light skin, well rounded big boobs, dan cara ngomong yang khas. banyak dari kita suka cewe yang begini, kan?
temen gua sempet argue "emang cowo sukanya yang begitu, kok!" yakin? karena standar kecantikan dari waktu ke waktu berubah. apa yang kita definisiin "cantik" hari ini 100 tahun ke depan bisa aja udh ga cantik lagi.

cth: Putri Qajar, dia adalah simbol kecantikan pada masanya
contoh lain: dulu awal tahun 2000an kita definisiin "cantik" adalah blonde dan berkulit putih karena kulit putih adalah budaya dominan dan yg mereka definisiin "cantik" di media massa adalah org2 seperti Paris Hilton dan Britney Spears
sekarang hal itu udah berubah dan kiblat kita sekarang adalah orang2 seperti Kylie Jenner dan Rihanna. People of color.

dulu bahkan banyak cewe yg gak pede kalau punya bokong besar, sekarang orang berbondong2 ke gym ato nonton tips buat bikin butt kayak kylie dan rihanna.
menurut gua hal yang penting utk diperhatiin adalah:

jangan biarin budaya dominan define what's beautiful for you karena media banyak nampilin kecantikan yang unrealistic dan ini bisa bikin lu jd selalu gak puas dengan yang ada di sekitar lu.

fun fact: we ALL are BEAUTIFUL!
ralat guys, *kylie bukan people of color.

tapi intinya dia jelas kelihatan berbeda dengan definisi "cantik" awal 2000an dulu yg contoh figurnya kayak Paris Hilton
guys perhatiin ini ya

1. gua ketik "menurut gua", "bisa jadi", "salah satu platform"
2. fenomena sosial selalu arguable kok jadi sans mari beropini
3. sampe skrg para ilmuwan sosial juga masih berdebat kok masalah apakah media membentuk budaya atau media mencerminkan budaya
You can follow @doddy_darm.
Tip: mention @twtextapp on a Twitter thread with the keyword “unroll” to get a link to it.

Latest Threads Unrolled: