Read on Twitter
Dia bukan orang baik kalau dia ngatain kamu ketika dia marah atau menghukum kamu dengan cara nyuekin kamu berhari-hari. It doesn’t matter if he seemingly cares about you. It doesn’t matter if he promises to marry you.
He’s abusive.
He’s abusive.
Menghukum seseorang dengan cara nyuekin selama beberapa waktu, atau memberi Silent Treatment, adalah salah satu bentuk manipulasi. Beda dengan ambil waktu untuk menenangkan diri, yang baiknya dikomunikasikan dulu, bilang "I can't talk to you rn, but we can talk about it later."
Cara paling mudah untuk memprediksi adanya perceraian, bukan dengan melihat apakah kalian berantem, karena selisih argumen pasti ada, tapi caranya kalian berantem itu gimana. Marah nggak harus ngatain atau kasar, kok, bisa tetap tenang dan produktif, fokus ke solusi.
Kalau memang terlalu emosi, ambil waktu untuk menenangkan diri, tapi dikomunikasikan dulu, bukannya langsung ngilang tanpa kabar selama beberapa waktu. Komunikasikan apa yang dirasakan dengan terbuka, dilanjutkan dengan hal yang kamu butuhkan dari dia.
Misalnya dengan berkata "AKU MERASA nggak diperhatikan dan nggak dianggap KETIKA kamu main game seharian dan nggak balas WhatsApp aku sama sekali padahal kamu bisa update selfie di Instastory."
Makanya w heran, kalau udah jelas-jelas pasangannya mentally/verbally/physically abusive, tapi masih bisa bilang sayang karena mereka orang "baik". Baik dari belah mananya, Maemunah??
Imma leave this here. RT and mention anyone who needs to see this
“People who use the silent treatment as a means of control want to put you in your place. They’ll give you the cold shoulder for days or weeks on end to achieve those goals. This is emotional abuse.”
Source: https://www.healthline.com/health/silent-treatment
Source: https://www.healthline.com/health/silent-treatment
Berlaku untuk semua gender dan orientasi seksual (kalau nggak u pada protes bilang w seksis padahal gini-ginian jelas-jelas berlaku ke semua orang hhh)
Asking for a cooling off period is different than giving the silent treatment.
Semua bisa jadi orang “baik” ketika situasi lagi baik-baik saja, tapi gimana kalau lagi ada selisih paham atau lagi ada masalah?
Be with someone who’s mature enough to say “let’s fix this” instead of just being childish and ignoring you.
