Kalau kemarin, teman2 indigo boleh memaparkan prediksinya terkait bahaya di Bandung.

Saya, sebagai pengguna Indihome, berarti juga boleh dong menuliskan opini saya, terkait bahaya yg mengintai Bandung, berdasarkan literatur yg telah saya pelajari, sebagai Mahasiswa Geodesi.
Disclaimer ⚠️

Tulisan yg saya buat, bukan bertujuan untuk menimbulkan ketakutan. Tetapi, ingin menumbuhkan kesadaran masyarakat yg tanggap bencana.

Sangat disayangkan, ketika kebanyakan masyarakat lebih percaya hal mistis, ketimbang penelitian yg dapat dibuktikan secara ilmiah.
Bandung terbentuk dari endapan danau purba, yg mengakibatkan struktur tanahnya gembur.

Kenapa dulu danau purba? Ceritanya panjang, tapi singkatnya, gunung api purba meletus, balon hijau dor. Tidak dong.

Letusannya memuntahkan material yg menyumbat & membuat sebuah danau besar.
Di balik keberagaman wisata yg dimilikinya, Bandung sangat rawan terhadap bencana yg mengancam, diantaranya: gempa bumi, & longsor.

Hal ini dikarenakan adanya Sesar Lembang, yg memiliki laju geser sebesar 6 mm/tahun. Hasil pergeseran didapat dari penelitian Irwan Meilano dkk.
Mohon maaf, salah insert gambar :(

Sesar Lembang merupakan patahan aktif yg terletak di daerah utara Bandung yg membentang sepanjang 29 km, dengan titik nol kilometer berada di daerah Padalarang & memanjang ke arah timur hingga berada diantara Bukit Lonceng & gunung Manglayang.
Laju geser, dihitung menggunakan data pengamatan GPS baik periodik maupun kontinyu.

Kemudian, didapat nilai laju geser Sesar Lembang yang kecil (6mm/yr), selaras dengan rendahnya aktivitas seismik pada sesar, jika dibandingkan dengan aktivitas seismik Sesar Sumatera.
Potensi gempa maksimum dari sesar lembang, sekitar 6,4-7 SR, namun jarang terjadi. Lebih banyak terjadi di magnitude yg lebih kecil.

Nah, periode ulang gempa sulit untuk diprediksi. Sehingga, masyarakat lupa, histori gempa terakhir di daerahnya, krn interval yg cukup panjang.
Mudrik Daryono, menyatakan Sesar Lembang sudah menghimpun energi hampir 560 tahun lamanya

Kini kondisi Sesar Lembang sudah memasuki fase pelepasan energi. Sesuai dgn pergerakkan sesar, bahwa jika sebuah sesar berhenti bergerak, maka akan melepaskan energinya untuk terus bergerak
Selama tidak ada kerugian (jiwa, dll) itu merupakan fenomena alam. Namun, jika menimbulkan kerugian, dinamakan bencana.

Sesar Lembang menjadi ancaman untuk Bandung, karena melewati wilayah padat penduduk, & juga Kawasan Bandung Utara yg banyak berdiri bangunan yg tak seharusnya.
Di Bandung, ada investasi triliunan rupiah.

Jarak Bandung hanya sekitar 10 km dari pusat gempa, ditambah tanah Bandung yang lembek akibat bekas Danau Bandung Purba.

Jika dilihat dari risiko kerusakan, akan menyebabkan kerugian yang sangat besar dan membahayakan masyarakat.
"Memang, kalau terjadi gempa di Sesar Lembang, bakalan kaya apa sih?"

Sepertinya gempa Kaikoura di patahan Kekerengu, New Zealand pada tahun 2016 ini, cukup memberikan gambaran seperti apa sih, kalau terjadi gempa di patahan/sesar?

Kalau saya salah, mohon dikoreksi ya~
Teruntuk teman-teman multidisiplin lainnya, jika memiliki masukan, penelitian, atau informasi terkait mitigasi bencana,

mohon dengan sangat untuk dapat menginformasikan kepada masyarakat.

Sehingga, masyarakat paham, dan siap, terhadap apa yang akan mereka hadapi nantinya

:)
Saya sangat berharap, cetak biru JRCP yang dicetuskan oleh Bapak @ridwankamil dapat terlaksana dengan baik untuk masyarakat Jawa Barat, kemudian juga sama dengan Provinsi lainnya, seperti Jawa Tengah

Agar dapat menciptakan masyarakat Indonesia yang tanggap dan sadar akan bencana
Untuk teman-teman yg bergelut di bidang ilmu kebumian, mungkin dapat membantu menjelaskan hal-hal yg ditanyakan, karena jujur ilmu saya masih sangat terbatas.

Mari kita amalkan perbuatan yg bapak Sung Dong-il lakukan.

Meski dalam keterbatasan, tetap bisa membantu orang banyak.
You can follow @BintangPD.
Tip: mention @twtextapp on a Twitter thread with the keyword “unroll” to get a link to it.

Latest Threads Unrolled: