Hanya sepintas pemikiran

Premis 1:
Psikosomatik/depresi/kepanikan memperburuk kondisi manusia

Premis 2:
Depresi/kepanikan yg dialami pasien covid MENINGKATKAN persentase kematian

Premis 3:
Media telah meningkatkan depresi & kepanikan kebanyakan orang

Kesimpulan:
[Isi sendiri]
That& #39;s why i already muted all news-based app since 2 weeks ago.

Gue bisa bilang gue bener² lega dan ga stres, tapi tetep update sikon terkini.
Just lost one good relatives

Dari beberapa sumber bilang gini: "kata dokter, ibu **** kondisinya makin parah karna depresi"

Dari beberapa kasus lain pun tersirat hal serupa
Kalo pernah ke RS manapun, yg pertama dilakukan dokter/tenaga medis adalah menenangkan pasien dgn suara santainya itu: "oohh, hanya ini kok, nanti dikasih treatment ini bisa sembuh dalam beberapa hari.."

Mreka pasti belajar ilmu ini secara khusus. Pasti...
Tapi tau ga yg terjadi dalam kasus yg gue mention di atas?

Begitu Ibu ini positif covid-19 dan dirujuk ke salah 1 RS, dia langsung dibungkus (dalam keadaan SADAR), dengan semua tenaga medis yg full APD udah kaya astronot, dan semua orang langsung menjauh
Kebayang ga kalau itu kejadian sama kita (atau bahkan ortu kita (yg most likely lebih gampang panik))

Perasaan apa yg bakal muncul?
Bisa sembuh?

Yeah rite.

That& #39;s why i write this thread.

Usut² penyebab ini dan itu, dan sampailah kepada pemikiran:
"Dear news folks, congrats man, u& #39;ve done greatly to increase death rate on this corona& #39;s case.."
Jangan panik all, calm down your elders especially. They really really need a good support & encouragement.

Jangan malah nularin pirus ke mreka, malih........
You can follow @sansajalah__.
Tip: mention @twtextapp on a Twitter thread with the keyword “unroll” to get a link to it.

Latest Threads Unrolled: